7 Manfaat Puasa Ramadhan yang Tidak Terdapat pada Bulan Lain

Ramadhan merupakan bulan yang mulia termasuk juga dengan manfaat dalam menunaikan ibadah puasa di bulan nan suci ini.

oleh Putry Damayanty diperbarui 13 Mar 2023, 00:30 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2023, 00:30 WIB
Bacaan Niat Puasa Rajab Beserta Hukum dan Keutamaannya
Ilustrasi Berpuasa Credit: pexels.com/Hint

Liputan6.com, Jakarta - Sejatinya selain sebagai suatu kewajiban bagi umat Muslim, ibadah puasa juga mengandung nilai sosial, karena melalui ibadah ini kaum muslimin juga ikut merasakan penderitaan sesama saudara muslim yang tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

Ibadah puasa juga menjadi bukti bahwa orang-orang yang beriman sangat patuh kepada Allah karena mereka mampu menahan makan atau minum dan hal-hal yang membatalkan puasa.

Salah satu rukun Islam yang harus kita yakini dan diamalkan setiap muslim adalah ibadah puasa. Dalam Islam, kita mengenal dua bentuk ibadah puasa, yaitu puasa wajib dan puasa sunnah

Setiap muslim diwajibkan berpuasa sebagaimana orang sebelum kita juga diwajibkan untuk berpuasa. Merangkum dari berbagai sumber, berikut merupakan 7 manfaat berpuasa di bulan Ramadhan.

 

Saksikan Video Pilihan ini:

Manfaat Puasa Ramadhan

1. Raf’u al-Darajat (Meninggikan Derajat)

Manfaat puasa Ramadhan yang pertama adalah ditinggikannya derajat. Hal ini dengan didasarkan pada sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim berikut ini:

إِذَاجَاءَرَمَضَانَفُتِحَتْأَبْوَابُالْجَنَّةِوَغُلِّقَتْأَبْوَابُالنَّارِوَصُفِّدَتِالشَّيَاطِيْنَ

Artinya: “Ketika Ramadhan tiba, dibukalah pintu-pintu surga, ditutuplah pintu-pintu neraka dan setan pun dibelenggu.” (HR Imam Muslim)

Dibukanya pintu surga pada bulan Ramadhan bermakna dorongan bagi kita agar lebih banyak melakukan ibadah. Karena tidak akan ada artinya jika pintu itu dibuka, tetapi tidak ada orang yang ingin memasukinya.

Lalu ditutupnya pintu neraka, menurut Imam Izzuddin, hal tersebut adalah berupa simbol untuk menyedikitkan maksiat. Sedangkan dibelenggunya setan adalah simbol terputusnya kewaswasan orang-orang yang berpuasa.

2. Takfir al-Kathi at (Penghapus Dosa)

Manfaat puasa Ramadhan sebagai penghapus dosa ini dengan berdasar pada hadis berikut:

مَنْصَامَرَمَضَانَإِيْمَانًاوَاحْتِسَابًاغُفِرَلَهُمَاتَقَدَّمَمِنْذَنْبِهِ 

Artinya: “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (H.R. Imam Bukhari dan Imam Muslim).

3. Kasr al-Syahwat (Mengalahkan Syahwat)

Manfaat selanjutnya, puasa Ramadhan dapat mengalahkan syahwat berdasar pada hadis berikut:

يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ, فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ, وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ, وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ, فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ

Artinya: “Wahai para pemuda, barangsiapa yang mampu untuk menikah, maka menikahlah. Sesungguhnya menikah lebih bisa menundukan pandangan dan lebih mudah menjaga kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu menikah, maka berpuasalah, sesungguhnya puasa itu adalah penekan syahwatnya.” (HR Imam Ahmad dan Imam Bukhari).

Manfaat Lainnya

4. Taktsir al-Shadaqat (Memperbanyak Sedekah)

Menurut Imam Izzuddin al-Sulami bahwa puasa Ramadhan bisa membuat manusia memperbanyak sedekah. Hal ini dijelaskan sebagai berikut:

لأنّالصّائمإذاجاعتذكّرمَاعندهمنالجوعفحثّهذلكعليإطعامالجائع

Artinya: “Karena sesungguhnya orang berpuasa ketika dia merasakan lapar, dia mengingat rasa lapar itu. Hal itulah yang memberikan dorongan kepadanya untuk memberi makan pada orang yang lapar.” (Imam Izzuddin bin Abdissalam al-Sulami, Maqâshid al-Shaum, hlm 16).

5. Taufir al-Tha’at (Menyempurnakan Ketaatan)

Imam Izzuddin bin Abdissalam al-Sulami mengatakan bahwa orang yang melakukan puasa Ramadhan akan mengingatkan pada lapar dan hausnya ahli neraka. 

نّهتذكّرجوعأهلالناروالظمأهمفحثّهذلكعليتكثيرالطاعاتلينجوبهامنالنّار

Artinya: “Karena puasa mengingatkan kelaparan dan hausnya ahli neraka. Hal itulah yang mendorong orang berpuasa memperbanyak ketaatan kepada Allah agar terselamatkan dari api neraka.” (Imam Izzuddin bin Abdissalam al-Sulami, Maqâshid al-Shaum, hlm 17).

6. Syukr Alim al-Khafiyyat (Bersyukur Mengetahui Kenikmatan Tersembunyi)

Menurut Imam Izzuddin al-Sulami, menjalankan puasa Ramadhan bisa membuat kembalinya ingatan dan membuat untuk bersyukur. Inilah penjelasan yang disampaikan oleh beliau:

إذاصامعرفنعمةاللهعليهفيالشِّبَعوالرِّيّفشكرهالذلك, فإنّالنِّعَملايُعرفمقدارُهاإلّابفقدها

Artinya: “Ketika berpuasa, manusia menjadi tahu nikmat Allah kepadanya berupa kenyang dan terpenuhinya rasa haus. Karena itu mereka bersyukur. Sebab, kenikmatan tidak diketahui kadar/nilainya tanpa melalui hilangnya rasa nikmat itu (terlebih dahulu).

7. Al-Inzijar an-Khawathir al-Ma’ashi wa al-Mukhalafat (Mencegah Keinginan Bermaksiat dan Berlawanan)

Imam Izzudin menjelaskan bahwa seseorang yang kenyang akan memiliki sifat cenderung lebih banyak untuk melakukan maksiat. Namun ketika seseorang merasa lapar dan haus, justru akan lebih fokus untuk mencari makanan dan minuman. Dengan begitu, hal ini pun bisa mengurangi keinginan untuk berbuat kejahatan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya