Liputan6.com, Cilacap - Tak seperti jemaah Gus Iqdam lainnya yang sering mengutarakan kekagumannya kepadanya, jemaah asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan ini justru melayangkan kritiknya untuk pengasuh Majelis Ta’lim Sabilu Taubah ini.
Baca Juga
Advertisement
Sebelum menyampaikan kritik, dalam tayangan video yang diunggah akun YouTube ini terlihat dia sedang berdialog dengan Gus Iqdam.
“Namanya siapa?” tanya Gus Iqdam dikutip dari tayangan YouTube Denova Chanel, Minggu (05/11).
“Auliani Putri,” jawabnya.
“Rumahnya?” tanya Gus Iqdam lagi.
“Di Banjarmasin, Kalimantan Selatan,” jawabnya.
Simak Video Pilihan Ini:
Datang Sendirian
Yang cukup mengagetkan pula, ia hadir sendiri tanpa seorangpun saudara atau teman yang menyertainya. Perjalanan yang cukup jauh dan melelahkan ini tak menyurutkan niatnya.
Ia naik kapal laut untuk bisa menghadiri Majelis Gus Iqdam ini.
“Berapa orang dari Banjarmasin?” tanya Gus Iqdam lagi
“Sendiri,” jawabnya singkat.
“Naik apa dari sana?” tanya Gus Iqdam
“Naik kapal laut,” jawabnya.
Gus Iqdam pun seakan tak percaya dengan apa yang dilakukan jemaah perempuan ini. Ia pun menanyakan tujuan kepergiannya itu.
“Mba Aulia, mau kemana kamu dari Banjarmasin?” tanya Gus Iqdam yang diselimuti rasa tak percaya.
“Kesini,” jawabnya singkat.
Advertisement
Kritik untuk Gus Iqdam
Tujuannya jauh-jauh dari Banjarmasin ke pengajian Gus Iqdam ini lantaran ingin menyampaikan kritik kepada Gus Iqdam.
“Tujuannya memang mau kesini?” tanya Gus Iqdam lagi.
“Cuma mau bilangin, kata teman-teman itu kalau ceramah jangan banyak-banyak bahasa Jawanya,” ucapnya menyampaikan kritik dari jemaahnya yang di Banjarmasin.
Sontak ucapannya pun membuat riuh suasana pengajian dengan tawa dan tepuk tangan para jemaah yang hadir.
Rupanya ia mengkritik pengajian Gus Iqdam karena beliau menyampaikan ceramahnya banyak menggunakan bahasa Jawa yang tentu saja tidak bisa dipahami jemaah Gus Iqdam yang asli dari Banjarmasin. Padahal mereka ingin sekalil mengetahui isi pengajiannya.
Menanggapi hal tersebut Gus Iqdam hanya bisa tertawa dan dengan nada kocak ia pun menyetujui permintaan jemaahnya yang berasal dari Banjarmasin ini.
“Ya..bisa…bisa…bisa..lahhhh…gampang….gampang…,” kata Gus Iqdam sembari bergaya kocak.
“Ok…mulai malam Selasa besok kita pakai Bahasa Indonesia,” imbuhnya.
Sontak ucapan Gus Iqdam yang bernada kocak ini membuat majelis ini kembali riuh dengan tawa para hadirin.
Penulis: Khazim Mahrur/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul