Liputan6.com, Jakarta - Hewan berbulu lebat, kucing, ini banyak sekali penggemarnya. Nama lainnya adalah anabul alias anak berbulu, sekaligus nama kesayangan lainnya.
Bahkan hewan bernama kucing ini diriwayatkan merupakan kesayangan Nabi Muhammad SAW. Namun nyatanya kucing tidak masuk surga. Kok bisa, apakah kucing punya salah dan dosa?
Nyatanya bukan masalah dosa atau tidak, tapi kucing tidak masuk surga menurut Islam. Bagaimana mungkin hewan menggemaskan seperti kucing yang bahkan dicintai Nabi Muhammad ini justru tidak bisa masuk surga.
Advertisement
Allah SWT juga tidak membenci hewan peliharaan yang menggemaskan ini. Tapi bukan berarti kucing adalah hewan yang dibenci Allah SWT.
Dalam Islam, kucing adalah binatang yang istimewa karena termasuk hewan yang suci dan jauh dari najis.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Kenapa Kucing Tidak Masuk Surga?
Mengutip berita.99.co di balik keistimewaannya tersebut, rupanya kucing adalah hewan yang tidak masuk surga.
Untuk lebih jelasnya, simak ulasannya berikut ini. Untuk jawaban pertanyaan tersebut terdapat dalam hadis yang diceritakan Abu Hurairah.
Hadis itu terdapat dalam kitab Tafsir Al Thabari:
إن الله يحشر الخلق كلهم، كل دابة وطائر وإنسان، يقول للبهائم والطيركونوا ترابًا
Artinya: “Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua makhluk pada hari akhirat kelak. Yaitu setiap hewan, burung-burung, dan juga manusia. Lalu Allah berkata kepada hewan-hewan dan juga burung, ‘Jadilah kamu tanah’.”
Advertisement
Ini Hadis Kondisi Hewan di Akhirat
Hadis ini menjelaskan, kondisi hewan di akhirat berbeda dengan manusia. Setiap perbuatan baik dan buruk hewan tidak dihitung dan mendapat balasan.
Artinya, kucing tidak bisa masuk surga layaknya tiap manusia yang bertakwa. Meski kucing tidak masuk surga, bukan berarti pemilik hewan peliharaan tak bisa bertemu di akhirat.
Apalagi jika pemilik kucing masuk surga dan senantiasa taat pada perintah Allah SWT.
Penghuni surga dijanjikan mendapat banyak kenikmatan, termasuk peluang tinggal bersama hewan kesayangan, berikut hadisnya:
يا رسول الله إني أحبّ الإبلَ فهل في الجنة إبل فقال يا أعرابيّ إنْ يُدْخِلْكَ اللهُ الجَنَّةَ إنْ شاءَ اللهُ فَفِيها ما اشْتَهَتْ نَفْسُكَ وَلَذَّتْ عَيْنَاك
Artinya: “Wahai Rasulullah sesungguhnya aku mencintai unta. Adakah di surga nanti ada unta?” Lalu Nabi saw. menjawab, “Wahai Arab Badui, sekiranya Allah memasukkan kamu ke dalam surga Insya Allah, maka di dalamnya terdapat apa saja yang kamu kehendaki dan melezatkan pemandangan matamu.”
Kucing Bisa Jadi Lantaran Pahala
Berbagai jenis hewan di dunia, termasuk kucing, dapat menjadi sumber amal baik seorang muslim.
Namun sebaliknya, menganiaya kucing juga bisa menjadi penyebab seseorang menerima balasan di akhirat.
Berikut hadisnya:
ذِّبَتِ امْرَأَةٌ فِي هِرَّةٍ حَبَسَتْهَا، حَتَّى مَاتَتْ جُوعًا، فَدَخَلَتْ فِيهَا النَّارَ ـ قَالَ فَقَالَ وَاللَّهُ أَعْلَمُ ـ لاَ أَنْتِ أَطْعَمْتِهَا وَلاَ سَقَيْتِهَا حِينَ حَبَسْتِيهَا، وَلاَ أَنْتِ أَرْسَلْتِيهَا فَأَكَلَتْ مِنْ خَشَاشِ الأَرْضِ
Artinya: “Seorang perempuan diazab karena seekor kucing yang dia kurung sehingga dia mati kelaparan. Maka wanita tersebut masuk ke dalam neraka disebabkannya.” (HR Bukhari). Wallahu A'lam.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
Advertisement