4 Sifat Penghindar Siksa Neraka, Apa Saja?

Ada 4 sifat yang bisa dimiliki dan dapat menghindarkan dari siksa neraka

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Des 2023, 16:30 WIB
Diterbitkan 11 Des 2023, 16:30 WIB
Ilustrasi Islam, Al-Qu'ran
Ilustrasi Islam, Al-Qu'ran. (Sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Setiap manusia ingin selamat dari siksa neraka. Islam adalah agama yang menekankan pentingnya menjalani kehidupan yang benar dan mengikuti ajaran Allah dan Nabi Muhammad SAW.

Muslim percaya bahwa tujuan akhir mereka adalah untuk mencapai Surga atau Jannah, yang merupakan tempat kebahagiaan dan kebahagiaan abadi. Namun, Islam juga mengakui adanya Neraka atau Jahannam.

Konsep neraka dalam Islam adalah pengingat akan konsekuensi dari tindakan dan pilihan seseorang dalam hidup.

Menurut ajaran Islam, neraka adalah tempat siksaan dan penderitaan yang hebat, di mana orang akan mengalami rasa sakit dan penderitaan yang tak terbayangkan. Oleh karena itu, amalan terbaik bagi seorang Muslim adalah menghindari Neraka dan berjuang menuju Surga.

Untuk selamat dari siksaan Neraka, umat Islam dianjurkan untuk mengikuti ajaran Islam dan menjalani kehidupan yang benar. Ini termasuk percaya kepada Allah, mengikuti Rukun Islam, menghindari dosa, mencari pengampunan, dan melakukan perbuatan baik.

Simak Video Pilihan Ini:

Umat Islam Dianjurkan Mengikuti Ajaran Islam dan Menjalani Kehidupan yang Benar

Ilustrasi ucapan tahun baru Islam
Ilustrasi Islam (Photo by Rayn L on Pexels)

Mengutip Islampos, dalam sebuah hadis riwayat Imam Tirmidzi, Rasulullah bersabda: “Maukah kalian meminta orang-orang yang tidak akan disentuh api neraka atau orang yang tidak akan masuk neraka, mereka adalah setiap orang yang memiliki sifat hayyin, layyin, qorbin, sahlin.”

Sifat penghindar api neraka yang pertama, sifat Hayyin

Hayyin artinya tawadu’ atau rendah hati. Dalam Al-Quran Allah SWT berfirman: “Mengenai hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang- orang yang berjalan di bumi dengan hati yang rendah dan orang-orang yang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucap ‘salam’.” (QS Al-Furqan: 63)

 

Sifat Penghindar Api Neraka yang Kedua, Sifat Layyin

Satu Juta Jemaah Dapat Beribadah Haji Tahun Ini
Umat Muslim berdoa selama bulan puasa Ramadhan di sekitar Ka'bah, tempat suci umat Islam, di kompleks Masjidil Haram di kota Saudi Mekah (9/4/2022). Pengumuman tersebut diterbitkan melalui surat Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi. (AFP/Abdel Ghani Bashir)

Layyin artinya lemah lembut. Bertutur kata atau berbicara dengan kata yang lemah lembut. Jika kita perhatikan bagaimana islam memadukan sifat lemah lembut dengan ketegasan ini menunjukan akhlak dalam islam yang sempurna.

Dari Abu Syuraih, ia berkata kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, tunjukanlah suatu amalan yang dapat memasukkanku ke dalam surga.”

Beliau Bersabda, “Di antara sebb mendapatkan ampunan Allah adalah menyebarkan salam dan bertutur kata yang baik.”

Sifat penghindar api neraka yang ketiga, Sifat Qoribin

Qoribin dalam Bahasa Indonesia adalah karib yaitu dekat, akrab, tidak jaim dan mudah bergaul. Orang yang baru kenal dengan Rasulullah, ia langsung bisa akrab dan tidak canggung karena sifat Nabi yang begitu akrab.

 

Sifat Penghindar Api Neraka yang Keempat, Sifat Sahlin

Ilustrasi Islam, Muslim
Ilustrasi Islam, Muslim. (Sumber: Pixabay)

Sahlin berarti mudah. Allah berfirman: “Siapa yang mau membantu saudaranya di dunia, maka Allah akan memudahkan urusan-urusannya di akhirat.”

Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda: “Barang siapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat. Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Barang siapa yang menutupi aib seorang mukmin, pasti Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama hamba-Nya itu suka menolong saudaranya.” (HR Muslim)

Itulah empat sifat yang sangat dicintai Allah SWT. Maka tunjukkanlah empat sifat ini mulai dari orang-orang terdekat kita seperti keluarga, tetangga bahkan pada orang yang belum dikenal sekalipun.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya