Ingin Tahu Seberapa Ngeri Siksa Neraka? Pahami 4 Ayat Al-Qur’an Berikut

Jangan remehkan siksa neraka, pingin tahu seberapa dahsyatnya? Sudah ada di Ayat Al-Qur'an

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Jan 2024, 18:30 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2024, 18:30 WIB
7 Tempat Ini Dipercaya Sebagai Gerbang Neraka
Tahukah Anda, beberapa tempat di dunia ternyata dipercaya sebagai gerbang neraka. Di mana saja?

Liputan6.com, Jakarta - Siksa neraka dalam Islam digambarkan sebagai pengalaman yang penuh dengan penderitaan yang tidak terbayangkan. Al-Qur'an memberikan gambaran metaforis tentang neraka sebagai tempat yang diisi dengan api yang membara, rantai, belenggu, minuman beracun, dan berbagai siksaan lainnya.

Api neraka, yang sangat panas dan melibatkan rasa panas yang tak tertahankan, menjadi simbol kesengsaraan yang dialami oleh mereka yang melakukan kejahatan di dunia.

Terlepas dari deskripsi metaforis ini, perlu diingat bahwa gambaran neraka dalam Islam bukan hanya untuk menakut-nakuti, melainkan sebagai peringatan dan panggilan untuk bertaubat, bertaqwa, dan menjalani hidup yang benar sesuai dengan ajaran agama.

Penting juga untuk menekankan bahwa Allah adalah Maha Pengasih dan Maha Penyayang, yang memberikan peluang kepada umat-Nya untuk bertaubat dan mendapatkan ampunan-Nya.

Sebenarnya, dalam Islam, konsep neraka tidak hanya menyoroti hukuman, tetapi juga menekankan keadilan dan kebijaksanaan Allah dalam membalas perbuatan setiap individu.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Ambil Pelajaran dari Siksa Neraka, Lanjut Perbaiki Diri

Ilustrasi neraka (Pixabay)
Ilustrasi neraka (Pixabay)

Oleh karena itu, manusia dianjurkan untuk mengambil pelajaran dari gambaran ini, berusaha untuk memperbaiki perilaku, dan berharap mendapatkan rahmat serta ampunan Allah SWT.

Menukil Bincangsyariah.com, Allah SWT menerangkan gambaran dari siksa neraka dalam beberapa ayat di Al-Qur’an. Pertama, dalam Q.S Al-Ghasiyah ayat 2-7, bahwa penghuninya akan diberi minum dari sumber mata air yang sangat panas dan makanan dari pohon berduri yang tidak mampu menghilangkan rasa lapar.

وُجُوْهٌ يَّوْمَىِٕذٍ خَاشِعَةٌ ٢عَامِلَةٌ نَّاصِبَةٌ ٣تَصْلٰى نَارًا حَامِيَةً ٤تُسْقٰى مِنْ عَيْنٍ اٰنِيَةٍ ٥لَيْسَ لَهُمْ طَعَامٌ اِلَّا مِنْ ضَرِيْعٍۙ ٦لَّا يُسْمِنُ وَلَا يُغْنِيْ مِنْ جُوْعٍۗ ٧

Artinya: “(2) Pada hari itu banyak wajah yang tertunduk hina, (3) (karena) berusaha keras (menghindari azab neraka) lagi kepayahan karena dibelenggu). (4) Mereka memasuki api neraka yang sangat panas. (5) Mereka diberi minum dari sumber mata air yang sangat panas. (6) Tidak ada makanan bagi mereka selain dari pohon yang berduri, (7) yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar.” (QS Al-Ghasiyah: 2-7).

Kedua, dalam Q.S Al-Waqi’ah ayat 51-56, Allah menggambarkan siksa neraka bagi para penghuniny. Pada ayat tersebut dijelaskan bahwa hidangan penghuni neraka adalah buah zaqqum. Zaqqum adalah pohon berduri dengan buah yang pahit dan beracun.

ثُمَّ اِنَّكُمْ اَيُّهَا الضَّاۤ لُّوْنَ الْمُكَذِّبُوْنَۙ ٥١لَاٰكِلُوْنَ مِنْ شَجَرٍ مِّنْ زَقُّوْمٍۙ ٥٢فَمَالِـُٔوْنَ مِنْهَا الْبُطُوْنَۚ ٥٣فَشٰرِبُوْنَ عَلَيْهِ مِنَ الْحَمِيْمِۚ ٥٤فَشٰرِبُوْنَ شُرْبَ الْهِيْمِۗ ٥٥هٰذَا نُزُلُهُمْ يَوْمَ الدِّيْنِۗ ٥٦

Artinya: “(51) Kemudian, sesungguhnya kamu, wahai orang-orang sesat lagi pendusta, (52) pasti akan memakan pohon zaqqum. (53) Lalu, kamu akan memenuhi perut-perutmu dengannya. (54) Setelah itu, untuk penawarnya (zaqqum) kamu akan meminum air yang sangat panas. (55) Maka, kamu minum bagaikan unta yang sangat haus. (56) Inilah hidangan (untuk) mereka pada hari Pembalasan.” (QS Waqi’ah: 51-56).

 

Gambaran Buah Zaqqum

Film Siksa Neraka
Siksa Neraka karya sineas Anggy Umraba menggambarkan sejumlah siksaan bagi pendosa termasuk adegan punggung disetrika yang bikin pembaca komik syok. (Foto: Dok. Dee Company)

Gambaran zaqqum sebagai makanan para penghuni neraka menggambarkan betapa pedih dan tidak nikmatnya siksa neraka. Rasa pahit dan beracun zaqqum menandakan penderitaan fisik yang akan mereka rasakan. Pun buah zaqqum juga dianggap sebagai simbol dari amal buruk dan dosa mereka yang tidak pernah membuahkan kebaikan, melainkan hanya kepahitan dan kehancuran.

Selain buah Zaqqum, penghuni neraka juga akan menerima minuman air yang sangat panas. Ayat 54 menyebutkan bahwa “Dan untuk orang-orang yang berpaling (dari Allah), disediakan minuman dari air yang sangat panas, dan siksa yang pedih, karena mereka dahulu gembira ria.”

Minuman air yang sangat panas ini sering disebut dengan “hamim” atau “athaman”. Ini melambangkan siksa batin dan kehausan yang akan dirasakan para penghuni neraka. Penderitaan ini merupakan balasan atas kegembiraan dan kesenangan mereka di dunia atas perbuatan maksiat dan kufur yang mereka lakukan.

Ketiga, dalam Q.S an-Nisa [4] ayat 56 dijelaskan bahwa orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Allah akan dimasukkan ke dalam neraka. Di neraka, mereka akan merasakan azab yang sangat pedih. Setiap kali kulit mereka terbakar, Allah akan menggantinya dengan kulit yang lain agar mereka terus merasakan azab tersebut.

اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِاٰيٰتِنَا سَوْفَ نُصْلِيْهِمْ نَارًاۗ كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُوْدُهُمْ بَدَّلْنٰهُمْ جُلُوْدًا غَيْرَهَا لِيَذُوْقُوا الْعَذَابَۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَزِيْزًا حَكِيْمًا

Artinya; Sesungguhnya orang-orang yang kufur pada ayat-ayat Kami kelak akan Kami masukkan ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti dengan kulit yang lain agar mereka merasakan (kepedihan) azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Gambaran Siksa Sangat Mengerikan Bentuk bahwa Allah Murka

Ilustrasi neraka (Pixabay)
Ilustrasi neraka (Pixabay)

Gambaran siksa neraka ini sangatlah mengerikan. Hal ini menunjukkan bahwa Allah sangat murka kepada orang-orang yang kafir kepada-Nya. Allah juga ingin agar orang-orang kafir merasakan azab yang pedih agar mereka bertobat dan kembali kepada-Nya.

Ayat ini juga mengandung makna bahwa Allah Mahaperkasa dan Mahabijaksana. Allah Mahaperkasa karena Dia mampu menciptakan neraka dan menyiksa orang-orang kafir di dalamnya. Allah juga Mahabijaksana karena Dia memberikan siksa neraka kepada orang-orang kafir sebagai balasan atas kekufuran mereka.

Keempat dalam Al-Hajj [22] ayat 19-22 menjelaskan tentang siksaan neraka yang akan dialami oleh orang-orang kafir. Ayat pertama menjelaskan bahwa orang-orang kafir dan mukmin adalah dua golongan yang berbeda. Orang-orang kafir adalah orang-orang yang mengingkari keberadaan Allah dan ajaran-ajaran-Nya. Sedangkan orang-orang mukmin adalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan ajaran-ajaran-Nya.

هٰذَانِ خَصْمٰنِ اخْتَصَمُوْا فِيْ رَبِّهِمْ فَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا قُطِّعَتْ لَهُمْ ثِيَابٌ مِّنْ نَّارٍۗ يُصَبُّ مِنْ فَوْقِ رُءُوْسِهِمُ الْحَمِيْمُ ۚ ١٩يُصْهَرُ بِهٖ مَا فِيْ بُطُوْنِهِمْ وَالْجُلُوْدُ ۗ ٢٠وَلَهُمْ مَّقَامِعُ مِنْ حَدِيْدٍ ٢١كُلَّمَآ اَرَادُوْٓا اَنْ يَّخْرُجُوْا مِنْهَا مِنْ غَمٍّ اُعِيْدُوْا فِيْهَا وَذُوْقُوْا عَذَابَ الْحَرِيْقِ ࣖ ٢٢

Artinya: “(19) Inilah dua golongan (mukmin dan kafir) yang bertengkar. Mereka bertengkar tentang Tuhan mereka. Bagi orang-orang yang kufur dibuatkan pakaian dari api neraka. Ke atas kepala mereka akan disiramkan air yang mendidih.

(20) Dengan (air mendidih) itu akan diluluhlantakkan apa yang ada dalam perut mereka dan (juga) kulit (mereka). (21) Untuk mereka (azab berupa) palu (godam) dari besi. (22) Setiap kali hendak keluar darinya (neraka) karena tersiksa, mereka dikembalikan (lagi) ke dalamnya. (Kepada mereka dikatakan,) “Rasakanlah azab (neraka) yang membakar ini!” (Al-Hajj: 19-22).

Dalam ayat menjelaskan bahwa kepala orang-orang kafir akan disiram dengan air mendidih. Air ini akan melelehkan isi perut dan kulit mereka. Selanjutnya, penghuni pun akan disiksa dengan palu besi. Palu ini akan digunakan untuk memukul dan menghancurkan tubuh mereka.

Sementara pada ayat 22 menjelaskan bahwa orang-orang kafir akan terus-menerus disiksa di neraka. Mereka tidak akan pernah bisa keluar dari neraka. Sejatinya, ayat ini menegaskan bahwa siksaan neraka adalah hal yang nyata dan akan dialami oleh orang-orang kafir.

Siksa neraka ini sangatlah pedih dan menyiksa. Oleh karena itu, setiap orang harus berusaha untuk menghindari siksaan neraka dengan cara beriman kepada Allah dan menjalankan perintah-Nya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya