Hati-Hati, Sedekah Bisa Tidak Berkah Jika Lakukan Ini!

Jangan Menyesal! Perkara Ini Bikin Sedekah Tidak Berkah

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Feb 2024, 07:30 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2024, 07:30 WIB
ilustrasi sedekah
ilustrasi sedekah (sumber: Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Islam sangat menganjurkan muslim untuk melakukan sedekah terutama bagi mereka yang mampu. Namun tahukah kamu jika sedekah justru menjadi tidak berkah jika diikuti beberapa hal ini.

Sedekah merupakan bentuk pemberian seorang muslim kepada orang lain secara ikhlas tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu.

Sedekah tidak hanya berarti menyumbangkan atau memberi dalam bentuk materi dan harta, melainkan mencangkup segala amal atau perbuatan baik.

Seorang muslim senantiasa meniatkan diri untuk bersedekah dengan tujuan mengharap ridho dan keberkahan dari Allah SWT.

Tak jarang, karena tujuan tersebut membuat banyak muslim yang berlomba-lomba untuk memberikan sedekah kepada sesamanya. Harapannya agar hidupnya berkah.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Hal Ini Sangat Perlu Dihindari

Ilustrasi sedekah
Ilustrasi sedekah. Photo by Freepik

Namun ternyata ada beberapa perkara yang bisa mengurangi bahkan menhilangkan keberkahan sedekah. Meski sedekah tersebut diniatkan karena Allah SWT.

Simak pejelasannya berikut ini!

Dikutip dari Islampos.com, terdapat 5 Perkara yang membuat sedekah menjadi tidak berkah jika dilakukan saat bersedekah.

1. Mencari Pujian Makhluk

Salah satu kesalahan manusia dalam bersedekah adalah untuk mencari pujian makhluk. Seringkali hal ini tak disadari dan terbesit begitu saja dalam hati.Kalau begitu, meskipun kita bersedekah sebesar Gunung Uhud tapi jika niatnya bukan mencari ridha-Ny. Sia-sialah ibadah tersebut.

Bahkan dalam sebuah hadist disebutkan bahwa orang-orang yang bersedekah untuk mendapatkan pujian makhluk, maka tempatnya adalah di neraka.

“Berikutnya (yang diadili) adalah orang yang diberi kelapangan rezeki dan berbagai macam harta benda. Diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatan yang telah diterimanya, ia pun mengakuinya.

Allah bertanya, ‘Apa yang engkau telah lakukan dengan nikmat-nikmat itu?’

Dia menjawab, ‘Aku tidak pernah meninggalkan sedekah dan infak pada jalan yang Engkau cintai, aku melakukannya semata-mata karena Engkau.’

Allah berkata, ‘Engkau dusta! Engkau berbuat yang demikian itu supaya dikatakan seorang dermawan (murah hati) dan memang yang begitulah yang dikatakan (tentang dirimu).’

Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeretnya dan melemparkannya ke dalam neraka.” (HR. Muslim).

Jangan Tunda Sedekah

Mendapatkan Naungan di Hari Akhir
Ilustrasi Bersedekah Credit: freepik.com

2. Menunda Sedekah

Nikmat sehat dan lapang merupakan salah satu nikmat yang seringkali melalaikan manusia. Di waktu tersebut, kita kadang lupa atau bahkan menunda untuk berbuat baik, salah satunya adalah sedekah. Barulah ketika dalam kondisi sakit, kekurangan harta dan hidup tidak berguna lagi, manusia menyesal seutuhnya.

Diriwaytkan dari Abu Hurairah, bahwa ia berkata, “Seseorang bertanya kepada Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam, ‘Wahai Rasulullah, sedekah apakah yang paling afdhal?’

Beliau menjawab, ‘Engkau bersedekah ketika masih dalam keadaan sehat lagi kaya, sangat ingin menjadi kaya dan khawatir miskin. Jangan kau tunda hingga ruh sudah sampai di kerongkongan, baru berpesan, ‘Untuk si fulan sekian dan untuk si fulan sekian.’ Padahal harta itu sudah menjadi hak si fulan (ahli waris).” (HR. Bukhari)

 

Tiga Hal Berikutnya...

Ilustrasi donasi, sedekah
Ilustrasi donasi, sedekah. (Photo Copyright by Freepik)

3. Melewatkan orang terdekat

Allah berfirman, “Mereka bertanya tentang yang mereka nafkahkan. Jawablah, ‘Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan.’ Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.” (QS. Al-Baqarah:215)

Ayat tersebut diturunkan saat sahabat bernama Amr bin Jamuh bertanya kepada Rasulullah tentang kepada siapa harta hendaknya diinfakkan. Sesuai ayat di atas, sedekah paling utama adalah kepada orangtua, baru kemudian kerabat dan seterusnya.

“Sesungguhnya sedekah kepada orang miskin pahalanya satu sedekah, sedangkan sedekah kepada kerabat pahalanya dua, yaitu pahala sedekah dan pahala menjalin hubungan kekerabatan.” (HR. Nasa’I, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).

4. Perhitungan

Ketika berbelanja kebutuhan sehari-hari kita pasti akan mengkalkulasi uang yang akan dikeluarkan dengan jumlah uang yang kita miliki. Begitupun dengan bersedekah, sebaiknya tidak berlebihan namun juga tidak pelit atau kikir dan harus disesuaikan dengan kemampuan kita.

Sedekah hendaknya tidak dihitung-hitung hingga merisaukan hati. Karena sesungguhnya jika kamu mengetahui balasan Allah maka apa yang kita keluarkan tak ada nilainya sama sekali.

Rasulullah bersabda, “Bersedekahlah kamu dan jangan menghitung-hitung karena Allah akan menghitung-hitung pula pemberian-Nya kepadamu dan jangan kikir karena Allah akan kikir pula kepadamu.” (HR. Muslim)

5. Mengungkit Sedekah

Kebiasaan buruk yang seringkali dimiliki orang yang bersedekah adalah mengungkit kembali kebaikannya. Ia merasa berjasa atas pemberian yang dilakukan. Jika suatu hari terjadi konflik dengan seseorang yang disedekahkan, biasanya pemberi sedekah ankan mulai mengungkit-ungkit kebaikannya.

Ada baiknya sikap ini bisa dihindari, karena jika berlanjut akan bisa menghapus pahala sedekah itu sendiri.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima).” (QS. Al-Baqarah: 264).

Demikian perkara-perkara yang sebaikny musim hindari saat sedekah sebab dapat membuat sedekah menjadi tidak berkah.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya