Selain Nisfu Sya'ban, Ini 3 Peristiwa Penting Islam di Bulan Sya’ban

Beberapa peristiwa penting Islam yang pernah terjadi di bulan Sya’ban perlu diketahui muslim. Hal ini sebagai khazanah atau wawasan sejarah keislaman agar semakin iman kepada Allah dan rasul-Nya.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 13 Feb 2024, 12:30 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2024, 12:30 WIB
Ilustrasi muslim, Islami, malam hari
Ilustrasi muslim, Islami, malam hari. (Image By Sketchepedia)

Liputan6.com, Jakarta - Ketika bicara bulan Sya’ban sebagian besar di antara muslim akan ingat dengan malam Nisfu Sya’ban. Ya, pada malam 15 Sya’ban tersebut tepatnya setelah Maghrib umat Islam membacakan surah Yasin sebanyak tiga kali dan ditutup dengan doa.

Pada malam Nisfu Sya’ban, Allah SWT akan memberikan ampunan kepada seluruh makhluk-Nya kecuali kepada orang yang menyekutukan Allah atau orang yang bermusuhan. Demikian dalam HR at-Thabrani dan Ibnu Hibban.

Tahukah kamu, ternyata bulan ke-8 dalam kalender Hijriyah ini bukan hanya ada malam Nisfu Sya’ban saja. Sebagaimana bulan-bulan lain, Sya’ban juga menjadi saksi beberapa kejadian penting Islam.

Beberapa peristiwa penting Islam yang pernah terjadi di bulan Sya’ban perlu diketahui muslim. Hal ini sebagai khazanah atau wawasan sejarah keislaman agar semakin iman kepada Allah dan rasul-Nya.

Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki dalam kitab Ma Dza fi Sya’ban menyebutkan tiga peristiwa penting Islam di bulan Sya’ban. Apa saja peristiwa-peristiwa tersebut? Mengutip NU Online via kanal Islami Liputan6.com, berikut uraiannya.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

1. Peralihan Kiblat

Ilustrasi - Ka'bah zaman Makkah kuno. (Foto: Tangkapan layar film The Messenger)
Ilustrasi - Ka'bah zaman Makkah kuno. (Foto: Tangkapan layar film The Messenger)

Kiblat pertama kali umat Islam bukanlah Ka’bah di Masjidil Haram, tapi ke Masjidil Aqsa. Selama 16-17 bulan umat Islam berkiblat ke Masjidil Aqsa. 

Kemudian ada peralihan kiblat dari Masjidil Aqsa ke Masjidil Haram yang terjadi pada bulan Sya’ban. Menurut Al-Qurthubi ketika menafsirkan Surat Al-Baqarah ayat 144 dalam kitab Al-Jami’ li Ahkāmil Qur’an dengan mengutip pendapat Abu Hatim Al-Basti mengatakan bahwa Allah memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk mengalihkan kiblat pada malam Selasa bulan Sya’ban yang bertepatan dengan malam nisfu Sya’ban. 

Peralihan kiblat ini merupakan suatu hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh Nabi Muhammad SAW. Bahkan diceritakan Nabi Muhammad SAW berdiri menghadap langit setiap hari menunggu wahyu turun perihal peralihan kiblat itu seperti Surat Al-Baqarah ayat 144 berikut.  

 قَدْ نَرَى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ 

Artinya: “Sungguh Kami melihat wajahmu kerap menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkanmu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram.”

2. Penyerahan Amal kepada Allah

Ilustrasi Islami, muslim
Ilustrasi Islami, muslim. (Photo by Jim Pave on Unsplash)

Semua amal kita diserahkan kepada Allah SWT pada bulan Sya’ban. Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki mengutip sebuah hadits riwayat An-Nasa’i yang meriwayatkan dialog Usamah bin Zaid dan Nabi Muhammad SAW. 

“Wahai Nabi, aku tidak melihatmu berpuasa di bulan-bulan lain sebagaimana engkau berpuasa di bulan Sya’ban?” 

Kemudian Rasulullah SAW menjawab, “Banyak manusia yang lalai di bulan Sya’ban. Pada bulan itu semua amal diserahkan kepada Allah SWT. Dan aku suka ketika amalku diserahkan kepada Allah, aku dalam keadaan puasa.” 

Penyerahan amal yang dimaksud dalam hal ini adalah penyerahan seluruh rekapitulasi amal kita secara penuh. Menurut Sayyid Muhammad Alawi, penyerahan amal kepada Allah SWT tidak selalu di bulan Sya’ban. 

Ada beberapa waktu tertentu yang menjadi waktu penyerahan amal kepada Allah selain bulan Sya’ban, yaitu setiap siang, malam, setiap pekan. Ada juga beberapa amal yang diserahkan langsung kepada Allah tanpa menunggu waktu-waktu tersebut, yaitu catatan amal sholat lima waktu.

3. Penurunan Ayat tentang Anjuran Bersholawat kepada Rasulullah SAW

Ilustrasi Islami, ulang tahun, puisi, pantun
Ilustrasi Islami, ulang tahun, puisi, pantun. (Image by Sketchepedia on Freepik)

Menurut Imam Syihabuddin Al-Qasthalani dalam Al-Mawahib-nya serta Ibnu Hajar Al-Asqalani, ayat tentang anjuran bersholawat kepada Rasulullah SAW diturunkan pada bulan Sya’ban tahun ke-2 Hijriah. Ayat tersebut terdapat dalam surat Al-Ahzab.

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Artinya: “Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, shalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (Al-Ahzab ayat 56)

Karena ayat tersebut, Ibnnu Abi Shai Al–Yamani menamakan Sya’ban sebagai Syahru sholaati ‘ala Nabiyi shalallahu alaihi wassalam atau bulan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. 

Itulah peristiwa-peristiwa penting Islam yang terjadi di bulan Sya’ban. Wallahu a’lam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya