Liputan6.com, Jakarta - Ulama cerdas asal Rembang, KH Ahmad Bahauddin Nursalim, dikenal sebagai Gus Baha, mengajak umat Islam untuk menjalankan Rukun Islam kelima, yaitu menunaikan ibadah haji, dengan cara yang mudah.
Ia memberikan saran agar tidak ada yang merasa bahwa berhaji itu berat atau mahal, karena hal tersebut bisa membuat seorang muslim enggan untuk menunaikan ibadah haji.
"Jangan sampai kita mengatakan haji itu mahal karena melihat biaya," ujarnya.
Advertisement
Gus Baha menjelaskan bahwa Allah SWT telah memberikan contoh nyata bagi orang-orang yang berkeinginan untuk berhaji namun terkendala oleh biaya.
Allah memberikan jalan bagi mereka yang mau menabung sedikit demi sedikit. Sebagai contoh, Gus Baha menceritakan kisah seorang tukang tambal ban sepeda dari Solo, Jawa Tengah, yang berhasil naik haji setelah menabung Rp5.000 per hari.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Meski Miskin Harus Punya Niat Berhaji
Begitu pula dengan tukang becak asal Jombang, Jawa Timur, yang juga berhasil menunaikan ibadah haji. Bahkan, ada juga seorang tukang parkir dari Madura, Jawa Timur, yang bisa pergi haji.
"Itu peringatan bagi kita. Kadang-kadang saya berpikir bahwa Tuhan itu terkadang menampar kita," katanya dalam sebuah tayangan Youtube channel Santri Gayeng.
Melihat kenyataan tersebut, Gus Baha mengajak siapa pun untuk tetap berniat pergi haji meskipun belum memiliki cukup uang. Ia meyakinkan bahwa niat baik akan dimudahkan oleh Allah SWT jika kita bersungguh-sungguh.
"Meskipun kamu sekarang miskin, tetap harus punya niat berhaji. Yakinlah bahwa haji itu murah. Ka'bah adalah pusat Islam, dan niat yang kuat untuk berhaji akan dimudahkan oleh Allah SWT. Soal takdir yang menentukan apakah kita berangkat atau tidak, itu urusan Tuhan. Yang terpenting adalah memiliki niat," ucapnya.
Gus Baha menekankan bahwa memiliki niat untuk berhaji adalah langkah awal yang sangat penting. Dengan niat yang kuat dan upaya yang sungguh-sungguh, insya Allah, jalan menuju Baitullah akan terbuka lebar.
Advertisement
Biaya Haji Tahun 2024, Bisa Diangsur
Sementara informasi dari laman kemenag.go.id, Panitia Kerja (Panja) Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) telah menetapkan biaya haji untuk tahun 1445 H/2024 M sebesar Rp 93,4 juta per jemaah. Keputusan ini diambil dalam Rapat Kerja Komisi VIII DPR RI pada tanggal 27 November 2023, menandai penurunan dari usulan awal sebesar Rp 105 juta.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung, Puji Raharjo, menjelaskan bahwa biaya tersebut tidak sepenuhnya dibebankan kepada Jamaah Calon Haji (JCH).
“Sebanyak 40% atau Rp 37.364.111 dari biaya tersebut akan ditanggung oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) melalui nilai manfaat dana haji, sedangkan sisanya, sebesar Rp 56.046.172, akan ditanggung oleh JCH,” ujarnya.
Ia menambahkan dengan asumsi telah dipotong biaya setoran awal sebesar Rp 25.000.000, biaya pelunasan untuk JCH tahun 2024 adalah sebesar Rp 31.046.172.
“Pelunasan diperkirakan dimulai pada akhir Desember 2023 atau awal Januari 2024, dengan kebijakan Menteri Agama yang memperbolehkan JCH untuk mencicil biaya haji melalui metode Top Up hingga batas waktu pelunasan,” ucapnya.
Selain itu, Puji Raharjo menambahkan terdapat skema baru yang harus diperhatikan oleh JCH sebelum melakukan pelunasan, yaitu syarat istitha'ah kesehatan.
“JCH yang tidak memenuhi syarat istitha'ah kesehatan tidak diperbolehkan untuk melakukan pelunasan,” ujar Raharjo.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul