UAH: Allah Tahu Masa Depan, Kamu hanya Berpikir yang Sekarang

Ustadz Adi Hidayat, Berpikir positif dan yakin Allah SWT tahu yang terbaik. Jangan berlarut-larut dalam kekecewaan, yakin Allah tahu yang terbaik.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Jul 2024, 08:30 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2024, 08:30 WIB
UAH 22
Ustadz Adi Hidayat (UAH). (SS TikTok)

Liputan6.com, Jakarta - Penceramah muda Ustadz Adi Hidayat (UAH) kembali memberikan tausiyah yang menggugah hati, kali ini tentang pentingnya berpikir positif dan memahami bahwa Allah lebih mengetahui apa yang terbaik bagi hamba-Nya.

Dalam sebuah video yang diunggah di channel YouTube @sadakwah01, UAH menekankan bahwa kita seringkali hanya berfokus pada perasaan dan kondisi saat ini, tanpa menyadari hikmah di balik segala kejadian.

Menurut UAH, manusia diwajibkan untuk memerangi perasaan negatif yang mungkin muncul, seperti kecewa atau rasa tidak puas.

"Ayo arahkan pikiranmu kepada hal-hal yang positif," serunya.

UAH mengingatkan bahwa setiap kejadian, baik yang menyenangkan maupun yang kurang disukai, pasti mengandung hikmah yang besar.

"Allah sudah menetapkan sesuatu, boleh jadi yang kamu rasakan kurang disukai itu mengandung kebaikan yang belum kau sadari," ujarnya.

Lebih lanjut, UAH menjelaskan bahwa kekecewaan atau ketidakpuasan yang kita rasakan seringkali adalah bagian dari rencana Allah yang lebih besar dan baik.

Simak Video Pilihan Ini:

Serahkan hanya Kepada Allah SWT

Ilustrasi mesjid dengan tulisan Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW
Ilustrasi mesjid dengan tulisan Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. Foto: Abdullah Oguk/Unsplash.com

"Di balik itu ada kebaikan bahkan untukmu," katanya.

UAH mengajak kita untuk lebih bersabar dan yakin bahwa Allah mengetahui apa yang terbaik untuk kehidupan kita.

Dalam tausiyahnya, UAH juga menekankan bahwa apa yang kita anggap sebagai situasi ideal atau harapan terkadang bisa menyimpan bahaya yang kita tidak ketahui.

"Di balik yang ideal yang kau harapkan itu, tersimpan sesuatu yang mungkin membahayakan untuk kehidupanmu," jelasnya.

Ia mengingatkan agar kita selalu menyerahkan segala urusan kepada Allah, yang Maha Mengetahui segala sesuatu.

UAH menegaskan bahwa hanya Allah yang mengetahui masa depan, sementara kita hanya bisa berpikir dan merencanakan berdasarkan apa yang kita ketahui sekarang.

"Apa logikanya? Allah tahu masa depan, kamu hanya berpikir yang sekarang," katanya.

Ini menunjukkan keterbatasan manusia dalam memahami takdir dan rencana Allah yang lebih luas.

 

Jangan Sampai Perasaan Negatif Menguasai

Ilustrasi kitab Allah Swt.
Ilustrasi kitab Allah Swt. (Image by chandlervid85 on Freepik)

Lebih jauh lagi, UAH mengajak kita untuk lebih mempercayai ketetapan Allah dan tidak larut dalam perasaan negatif. "Jangan biarkan perasaan negatif menguasai dirimu," pesannya.

Menurutnya, dengan selalu berpikir positif dan berbaik sangka kepada Allah, kita dapat menjalani hidup dengan lebih tenang dan penuh syukur.

Dalam video tersebut, UAH juga mengingatkan pentingnya introspeksi diri dan selalu berserah diri kepada Allah. "Kita harus selalu introspeksi dan memahami bahwa apa yang kita inginkan belum tentu yang terbaik," tuturnya.

Ia menekankan bahwa kebahagiaan sejati akan datang ketika kita menerima dan bersyukur atas segala ketetapan Allah.

UAH menekankan pentingnya menjalani hidup dengan penuh keikhlasan dan menyerahkan segala urusan kepada Allah.

"Allah lebih mengetahui apa yang terbaik untuk kita," ungkapnya. Ia juga menekankan pentingnya tawakal dan percaya bahwa segala sesuatu terjadi dengan izin dan kehendak Allah.

Pesan UAH ini mengingatkan kita untuk selalu bersyukur atas segala nikmat dan cobaan yang Allah berikan.

"Segala sesuatu yang datang dari Allah pasti mengandung kebaikan," katanya. Ia mengajak kita untuk selalu mengingat bahwa Allah tidak pernah menguji hamba-Nya di luar batas kemampuannya.

UAH juga mengingatkan agar kita selalu berusaha untuk melihat sisi positif dalam setiap kejadian. "Berpikir positif akan membawa kita kepada kebahagiaan dan ketenangan hati," ujarnya. Ia mengajak kita untuk menjadikan setiap pengalaman sebagai pelajaran yang berharga.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya