Top 3 Islami: Amalan yang Kalahkan Seluruh Ibadah Sunnah dan Dianugerahi Tempat Tinggi di Hari Kiamat, Cara Taubat yang Benar dalam Islam

Ada satu amalan yang nilainya ternyata bisa mengalahkan seluruh ibadah sunnah yang dilakukan. Artikel ini menjadi yang terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Jumat (20/9/2024).

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 21 Sep 2024, 06:30 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2024, 06:30 WIB
Panduan Tata Cara Puasa Ganti (Qadha)
Ilustrasi Membaca Doa Credit: freepik.com

Liputan6.com, Jakarta - Umat Islam dianjurkan untuk senantiasa beribadah, baik wajib maupun ibadah sunnah. Dalam perspektif Islam, segala aktivitas bisa diamaknai sebagai ibadah.

Ada satu amalan yang nilainya ternyata bisa mengalahkan seluruh ibadah sunnah yang dilakukan dan bisa memberikan tempat yang tinggi di hari kiamat kelak. Artikel ini menjadi yang terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Jumat (20/9/2024).

Artikel kedua terpopuler yaitu kapan waktu yang benar membaca surah Al-Fatihah saat sholat berjamaah.

Sementara, artikel ketiga yaitu cara taubat yang benar sesuai tuntunan Islam, penjelasan Ustadz Abdul Somad (UAS).

Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.

 

Simak Video Pilihan Ini:

1. Amalan ini Kalahkan Pahala Ibadah Sunnah Puluhan Tahun, Pengamalnya Dianugerahi Tempat Tinggi di Hari Kiamat

Ilustrasi Seseorang Sedang Meraih Pahala Ramadan dengan Berdoa dan Membaca Alquran
Ilustrasi Seseorang Sedang Meraih Pahala Ramadan dengan Berdoa dan Membaca Alquran (freepik)

Kehidupan dunia ini fana dan sifatnya sementara. Jikalau telah datang waktu kiamat, maka hancurlah jagad raya ini.

Dalam kondisi demikian, maka harta benda tidak dapat lagi menolongnya di hari yang kedatangannya telah dijanjikan Allah SWT tersebut. Hanya amal sholeh yang bisa menolongnya kelak.

Terdapat amalan istimewa yang mengalahkan ibadah sunnah yang dilakukan selama puluhan tahun lamanya.

Berikut ini penjelasan mengenai amalan yang sangat dahsyat yang dapat menolong manusia di akhirat kelak.

Selengkapnya baca di sini

2. Saat Sholat Berjamaah, Kapan Makmum Harus Membaca Al-Fatihah?

Shalot Jumat Pertama Ramadhan Di Masjid Istiqlal
Tata cara sholat Jumat ini dilakukan sebanyak dua rakaat pada saat waktu Zuhur dan dilaksanakan secara berjamaah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sholat berjamaah adalah sholat yang dilaksanakan secara bersama-sama, setidaknya terdapat dua orang, satu menjadi imam dan satunya lagi menjadi makmum. 

Merujuk kepada hadis Rasulullah SAW, sholat berjamaah lebih baik dibandingkan sholat sendiri. 

عَنْ عَبْدِ الله بْنِ عُمَر رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «صَلاَةُ الْجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلاَةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً». مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

Artinya: “Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiallahu ‘anhuma, sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “sholat berjamaah itu lebih utama dua puluh derajat daripada sholat sendirian.” (HR. Bukhari, no. 645 dan Muslim, no. 650)

Ketika sholat berjamaah, makmum dianjurkan untuk mengikuti gerakan imam. Akan tetapi, seringkali yang menjadi pertanyaan adalah kapan seorang makmum membaca Al-Fatihah ketika sholat berjamaah.

Sebab, surah Al-Fatihah merupakan salah satu rukun sholat yang apabila tidak dibaca maka sholat seseorang tidak sah.

Merangkum dari laman NU Online, ada beberapa kondisi membaca surah Al-Fatihah saat sholat berjamaah. 

Selengkapnya baca di sini

3. Begini Cara Taubat yang Benar Menurut Ustadz Abdul Somad

Ustaz Abdul Somad alias UAS membahas masalah pemanggilan arwah (https://www.instagram.com/p/CV5K-BnvdgE/)
Ustaz Abdul Somad alias UAS membahas masalah pemanggilan arwah (https://www.instagram.com/p/CV5K-BnvdgE/)

Umat islam pada umumnya seringkali melakukan kesalahan yang dilarang oleh syariat agama. Jika seseorang melakukan dosa, maka dituntut agar segera bertaubat kepada Allah SWT.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) taubat atau tobat adalah sadar dan menyesal akan dosa karena melakukan perbuatan yang salah. Dengan bertaubat dia berniat akan memperbaiki tingkah laku dan perbuatan.

Taubat juga dimaknai sebagai kembali kepada jalan yang benar. Sejatinya, orang yang bertaubat tidak akan melakukan perbuatan dosa lagi, terlebih maksiat yang sama.

Namun realitanya, masih ada muslim yang mengulangi kesalahan serupa. Dapat diartikan dia tidak sungguh-sungguh dalam taubatnya. 

Lantas, bagaimana cara taubat yang benar? Simak berikut penjelasan dari pendakwah kondang Ustadz Abdul Somad alias UAS.

Selengkapnya baca di sini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya