Kisah Kiai Hamid Pasuruan Suruh Orang Tua Renta Hafalkan Al-Qur'an, Diceritakan Gus Baha

Gus Baha kisahkan orang tua yang sudah hampir meninggal dunia disuruh menghafalkan Al-Qur'an oleh KH Hamid Pasuruan

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Okt 2024, 14:30 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2024, 14:30 WIB
Gus Baha (SS: YT. Lentera Santri Indonesia)
Gus Baha (SS: YT. Lentera Santri Indonesia)

Liputan6.com, Cilacap - Sosok ulama kondang asal Rembang, Jawa Tengah yang tersohor kezuhudannya KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha)mengisahkan seorang wali asal Pasuruan yang terkenal memiliki beberapa karomah yakni KH Abdul Hamid atau lebih populer dengan Kiai Hamid Pasuruan.

Kisah unik seputar KH Hamid Pasuruan ialah seputar orang-orang tua renta yang boleh jadi sebentar lagi akan meninggal malah disuruh menghafalkan Al-Qur’an.

“Saya mau cerita ini ya sekaligus ijazah, mumpung ini momen yang baik, Mbah Hamid Pasuruan, itu kan masyhur bil wilayah, era itu yang terkenal wali di antaranya kan kiai Hamid Pasuruan,” kata Gus Baha mengawali kisahnya sebagaimana dikutip dari tayangan YouTube Short @Sentrasantri, Selasa (08/10/2024).

 

Simak Video Pilihan Ini:


Menghafalkan A-Qur’an

kiai hamid 2
Kiai Abdul Hamid Pasuruan (Nu Online)

KH Hamid Pasuruan sebagaimana dikisahkan Gus Baha, ketika ada orang tua yang boleh jadi ajalnya telah dekat saat sowan kepadanya malah disuruh untuk menghafalkan Al-Qur'an.

Tanpa banyak bertanya meskipun tentu saja perintah ini aneh, yang bersangkutan tidak membantah permintaan Kiai Hamid tersebut hanya mengiyakan saja.

“Itu kalau ada orang tua yang akan meninggal, itu kalau sowan Mbah Hamid, saya beri contoh ya misalnya bu, cung kamu menghafalkan Al-Qur’an ya,” kisahnya.

“Kalau manggil cung, padahal sudah tua,” sambungnya.

“Iya Mbah,” jawab orang tua tadi sebagaimana dituturkan Gus Baha.


Ini Tujuannya

kiai hamid 1
Kiai Abdul Hamid Pasuruan (Nu Online)

Meskipun menyetujuinya, orang tua tersebut sempat bertanya kepada kiai Hamid, jikalau dirinya belum hafal dan keburu meninggal. Kiai Hamid menjawab enteng dan tidak mempermasalahkan jikalau orang tersebut keburu meninggal padahal belum hafal.

“Nanti kalau saya belum hafal meninggal?” tanya seseorang kepada Mbah Hamid.

“Ya meninggal tidak apa-apa,” jawab Mbah Hamid enteng.

Dan benar saja belum sampai 30 Juz mereka keburu meninggal, rata-rata mereka meninggal baru hafal kisaran 5 Juz.

“Dua juz meninggal, ada yang 3 juz meninggal, kebanyakan 5 Juz meninggal,” tutur Gus Baha.

Namun di balik itu semua tujuan Mbah Hamid sangat mulia saat menyuruh orang yang sebentar lagi akan meinggal dunia itu disuruh menghafalkan Al-Qur'an.

Menurut Mbah Hamid orang tersebut tentu saja tercatat sebagai orang yang mulia sebab memiliki tujuan atau cita-cita ingin hafal Al-Qur'an.

“Suatu saat ada yang tanya, kenapa Mbah Hamid, kok orang tua yang sudah hampir meninggal dunia disuruh menghafalkan Al-Qur’an,” terangnya.

“Agar hatinya, cita-citanya menghafalkan Al-Qur’an, jadi ketika wafat itu ditulis Allah punya cita-cita menghafalkan Al-Qur’an," terangnya.

Penulis: Khazim Mahrur/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya