Gandeng Komunitas Santri, Pemprov Jateng Gelar Vaksinasi Anak di TPQ

Pelaksanaan vaksin dipantau secara langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen.

oleh Tito Isna Utama diperbarui 16 Feb 2022, 13:14 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2022, 11:59 WIB
Pemerintah Genjot Percepatan Vaksinasi Covid-19 Mengantisipasi Varian Omicron
Ilustrasi vaksin untuk anak-anak. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Wonosobo - Meningkatnya angka Covid-19 di Jawa Tengah, membuat Pemerintah Provinsi Jateng harus melakukan beberapa upaya untuk menurunkan angka kasus tersebut. Salah satu upaya yang sedang dilakukan yaitu melakukan percepatan vaksin Covid-19 untuk anak. Salah satunya menggelar vaksinasi Covid-19 di Taman Pendidikan Al-Qur'an yang menyasar santri usia 6-12 tahun.

Pelaksanaan vaksin tersebut, dipantau secara langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen. Di sela melihat pelaksanaan vaksinasi anak, orang nomor dua di Jawa Tengah itu mengatakan pentingnya melakukan vaksinasi.

"Kita harus tetap waspada terhadap bahaya Covid-19, karena belum semua masyarakat divaksin Covid-19, terutama anak-anak,” kata Wagub Taj Yasin Maimoen di sela vaksinasi santri di TPQ Rhaudlotul Muhajirin, Jolontoro Sapuran, Kabupaten Wonosobo, Selasa (15/2/2022).

Dalam pelaksaan tersebut, Gus Yasin sapaan akrabnya menjelaskan, proses pelaksanaan vaksinasi anak tersebut hasil dari kerja sama antara Pemprov Jateng bersama Santri Gayeng Nusantara.

“Alhamdulillah Pemerintah Jawa Tengah bekerja sama dengan Santri Gayeng Nusantara menyelenggarakan vaksinasi anak usia 6-12 tahun," ujarnya.

 

 

Rangkul Komunitas atau Organisasi Masyarakat

Gus Yasin menambahkan, vaksinasi anak di TPQ yang diselenggarakan dengan merangkul komunitas atau organisasi masyarakat merupakan salah satu strategi untuk menarik warga supaya mengajak anak-anaknya melakukan vaksinasi Covid-19. 

Menurutnya, tidak sedikit masyarakat merasa percaya dengan sekolah dan lembaga pendidikan agama nonformal, seperti TPA/TPQ  sebagai tempat melakukan vaksinasi Covid-19. Hal itu karena lembaga TPQ dan para guru mendapat kepercayaan dari orangtua santri. 

"Biasanya masyarakat kita ada kepercayaan pada sekolah baik SD maupun SMP. Tapi tidak menutup kemungkinan kita juga menggandeng TPQ karena guru-guru dan lembaga TPQ mendapat kepercayaan dari masyarakat," jelasnya.

Kegiatan bakti sosial yang diselenggarakan dalam rangka peresmian TPQ Rhaudlotul Muhajirin tersebut, ditargetkan sebanyak 500 dosis vaksin untuk santri di sekitar TPQ, namun peserta yang mendaftar mencapai 1.000 santri sehingga penyediaan ditambah menjadi 1.000 dosis. 

 

 

Keterpakaian Tempat Tidur di Rumah Sakit Relatif Rendah

Selain di TPQ dan pondok pesantren, Pemprov Jateng bersama lembaga, komunitas, dan organisasi masyarakat juga menyelenggarakan pelayanan vaksin untuk anak di sekolah-sekolah, rumah sakit, dan sentra vaksinasi. 

Dalam kesempatan tersebut, Taj Yasin mengajak semua warga di berbagai kalangan untuk memperketat protokol kesehatan. Terlebih saat ini kasus penularan Covid-19 maupun variannya mengalami peningkatan. Kendati terjadi lonjakan kasus, namun kasus kematian akibat terpapar Covid-19 masih rendah.

"Untuk saat ini lonjakannya tinggi, tetapi untuk BOR (rasio pemakaian tempat tidur rumah sakit) masih standar atau landai. Selain itu keterpakaian tempat tidur di rumah sakit juga relatif rendah. Kondisi tersebut karena pasien Covid-19 sudah divaksin, sehingga ketika terpapar sudah memiliki imun," terangnya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya