Vaksinasi PMK Lamongan Dikebut, Bisa Kendalikan Wabah?

Wabah PMK menjadi momok terutama menjelang Hari Raya Idul Adha 2022.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Jun 2022, 21:00 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2022, 21:00 WIB
Sudah 8 Ribu Kasus PMK di Ngantang Malang, 500 Dosis Vaksin Didistribusikan
Tim kesehatan hewan menyuntikkan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) ke sapi perah milik peternak di Kecamatan Ngantang, Malang. Sampai dengan Rabu, 22 Juni 2022, di wilayah ini ada lebih dari 8 ribu ekor sapi terjangkit PMK (Foto : KUD Sumber Makmur Ngantang)  

Liputan6.com, Malang - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, Jawa Timur melakukan vaksinasi sapi mulai menggencarkan vaksinasi untuk mencegah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Vaksinasi ini sudah dimulai sejak 27 Juni 2022 untuk mengendalikan wabah PMK, terutama sebentar lagi akan Hari Raya Idul Adha.

Kepala Dispangtan Kota Malang Sri Winarni mengatakan vaksinasi akan digencarkan ke berbagai wilayah di Kota Malang hingga sebelum tanggal 7 Juli 2022.

"Total vaksinasi yang akan dilakukan kepada 300 ekor sapi," jelasnya, Kamis (30/6/2022).

Vaksin yang diberikan untuk pencegahan penyakit PMK sebanyak dua mili per vaksin. Dengan adanya vaksin ini diharapkan meningkatkan kekebalan sapi terhadap serangan PMK.

Menurutnya prioritas utama vaksinasi ini sesuai dengan petunjuk dari Kementerian Pertanian, bahwa vaksin yang diberikan diprioritaskan untuk sapi yang sehat, sapi perah, dan sapi potong.

"Data kita di Kota Malang, sapi perah ada 43 yang menjadi sasaran pertama, selebihnya vaksinasi akan diberikan kepada sapi potong yang tidak diperjualbelikan selama enam sampai tujuh bulan ke depan," kata Sri Winarni.

Sementara pemilik peternakan sapi perah Jalan Imam Sujono Nurali mengaku senang atas perhatian dari Pemerintah Kota Malang melalui Dispangtan. Selama ini, pihaknya hanya mengandalkan vitamin dan jamu Jawa untuk mencegah serangan PMK.

"Alhamdulillah dari tujuh ekor sapi perah yang saya pelihara semuanya sehat. Semoga dengan diberikan vaksin PMK ke depan, sapi kami lebih sehat dan lebih tahan penyakit," kata Nurali.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya