Perusahaan Asal Surabaya Bakal Bawa Kapal Produksi Indonesia ke Malaysia, Ada Apa?

Akuisisi perusahaan yang seirama dengan bidang usaha ELPI menjadi opsi yang cepat dalam mempercepat pengembangan usaha di negara lain

oleh Dian Kurniawan diperbarui 13 Okt 2022, 14:14 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2022, 14:04 WIB
ELPI
Direktur Utama ELPI Eka Taniputra, Corporate Secretary ELPI Wawan, Chief Operating Officer ELPI, Capt Dave Rithandaka 

Liputan6.com, Surabaya - Perusahaan swasta yang berlokasi di Jalan WR Soepratman, Tegalsari, Kota Surabaya yaitu PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI) bakal memboyong sejumlah kapal dari Indonesia ke Malaysia. Direktur Utama ELPI, Eka Taniputra mengungkapkan, kapal produksi Indonesia yang akan dibawa ke Malaysia itu merupakan kelanjutan dari perusahaannya yang mengakuisisi 49 persen saham Kazo Marine SDN BHD di Malaysia, yang ditargetkan bakal rampung pada semester II tahun ini.

"Akuisisi perusahaan di bidang usaha suplai keperluan pengeboran lepas (offshore) ini akan menjadi pintu masuk bagi ELPI untuk mengembangkan bisnis serupa di negeri Jiran itu," tutur Eka saat berbincang dengan Liputan6.com di Surabaya, ditulis Kamis (13/10/2022).

Eka mengatakan, akuisisi 49 persen saham Kazo Marine ini masuk dalam rencana alokasi penggunaan dana hasil penawaran saham perdana atau IPO (Initial Public Offerings) perseroan sebelumnya.

"Sekarang ini masih dalam tahap pemenuhan legalitas dan pengumpulan data-data untuk keperluan appraisal. Semuanya masih dalam proses akuisisi, karena kami baru IPO Agustus lalu dan bidding juga baru digelar September lalu,” katanya.

Eka menjelaskan, akuisisi perusahaan yang seirama dengan bidang usaha ELPI menjadi opsi yang cepat dalam mempercepat pengembangan usaha di negara lain.

“Kalau dari kacamata kami apabila kita memulai sesuai yang baru apalagi ini di negara orang kan butuh proses waktu yang lama," ucapnya.

Untuk mempercepat, tentunya mengakusisi perusahaan yang ada itu menjadi opsi yang cepat, apalagi perusahaan yang sudah sejalan dan seirama dengan bidang usahanya.

Selain itu,  perusahaan yang dicari juga secara ukuran tidak terlalu besar karena semangat ELPI adalah akan mempromosikan lokal konten dari Indonesia yakni kapal-kapal produksi Indonesia yang memang akan dibawa ke sana.

"Lokal konten ini juga akan memberikan daya saing sekitar 15 sampai 20 persen," ucapnya.

Jadi, kata Eka, Kazo Marine sudah punya akses (nertwork). Pihaknya masuk, nextstepnya adalah growing, berkembang dan akan menitipkan kapal-kapal produk Indonesia yang bisa beroperasi di Malaysia.

"Tadinya perusahaan ini mungkin memiliki satu atau dua kapal, maka dengan hadirnya kita, kami berharap dalam tiga empat tahun ke depan bisa menjadi lima atau enam kapal. Penambahan kapal-kapal ini adalah yang akan kita bangun di Indonesia,” ucapnya.

Menurut Eka, saat akuisisi nanti dalam waktu dekat akan menambah tiga kapal dan seiringnya waktu di 2025 rencananya akan mengoperasikan total enam kapal. "Ada dua jenis kapal yang akan kita promote di sana yakni kapal jenis AHTS (Anchor Handling Tug Supply Vessel) yang biasa untuk menarik rig dan kapal crewboat untuk mengatar pekerja,” ujarnya.

Eka mengatakan, akuisisi ini menjadi pintu masuk menggarap pasar di Malaysia. Sesuai aturan yang ada untuk bisa beroperasi di Malaysia perusahaan dari negara lain harus mempunyai perusahaan di negara tersebut. 

Eka mengatakan sebanyak 50 persen dari dana hasil IPO sekira Rp 200 miliar akan digunakan untuk pengembangan usaha.

"Semua dana IPO pure untuk pengembangan investasi ELPI seperti pembelian Offshore Support Vessel, ekspansi Kazo Marine SDN BHD di Malaysia, pembangunan kantor operasional dan training center untuk para captain kapal,” ujarnya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya