Para Santri di Ponorogo Bakal Peringati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, Bisa Deteksi Dini Gangguan Jiwa

Permasalahan kesehatan jiwa, khususnya skizofrenia, masih cukup tinggi.

oleh Novia Harlina diperbarui 21 Okt 2023, 10:46 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2023, 10:19 WIB
Ilustrasi gangguan jiwa (iStock)
Ilustrasi gangguan jiwa (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Hari Kesehatan Jiwa Sedunia atau World Mental Health Day diperingati setiap tahunnya pada 10 Oktober. Secara nasional di Indonesia, Hari Kesehatan Jiwa Sedunia tahun ini mengusung tema 'sehat jiwa bagi semua orang'.

Dalam momen ini, Yayasan Lentera Kesehatan Nusantara (YLKN) bersama Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Ponorogo menyelenggarakan peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia dan Hari Santri Indonesia pada 22 Oktober 2023, di Pondok Pesantren Thoriqul Huda, Ponorogo.

Acara inti berupa pagelaran seni Reyog Ponorogo, pameran karya Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), talk show, deteksi dini ganguan jiwa dengan aplikasi 'Sejiwa'.

Di Indonesia, permasalahan kesehatan jiwa, khususnya skizofrenia, masih cukup tinggi. Beban skizofrenia semakin meningkat di Indonesia. Lebih dari 21 juta penduduk di dunia terkena skizofrenia.

YLKN, melalui projek Community Health Empowerment for Early-Detecting and Reintegrating of Schizophrenia (CHEERS), telah bekerja di Kabupaten Ponorogo sejak 2020 di tiga Kecamatan, yaitu Babadan, Jenangan dan Ponorogo Kota. Pada tahun 2023 terdapat wilayah pengembangan di Puskesmas Ngrayun dan Puskesmas Jambon.

Berbagai kegiatan telah dilaksanakan, antara lain, pelatihan kader kesehatan jiwa, pendampingan kader kesehatan jiwa kepada ODS, keluarga ODS, edukasi kepada masyarakat.

Kemudian orientasi tokoh agama, dan Advokasi. Hingga saat ini program CHEERS telah melatih 158 kader kesehatan jiwa di Kabupaten Ponorogo.

Dari total tiga kecamatan telah dilakukan pendampingan sebanyak 321 ODS dengan jumlah ODS yang melakukan pengobatan 299 ODS. Ini artinya terdapat 22 ODS tidak melaksanakan pengobatan, atau dengan tingkat kepatuhan minum obat sebanyak 93.14 persen.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya