Pantai Terentang Bangka Dilengkapi Kacamata Gerhana Raksasa

Banyak cara dilakukan untuk menarik kunjungan wisata saat gerhana, salah satunya dengan membuat kacamata gerhana raksasa.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 08 Mar 2016, 17:30 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2016, 17:30 WIB
20160303-Gerhana-Matahari-Total-iStockphoto
Ilustrasi Gerhana Matahari Total (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pariwisata mendorong semua daerah untuk membuat kreasi event berkiatan dengan momen gerhana matahari total yang akan terjadi besok, 9 Maret 2016. Atas dasar itu, berbagai daerah di Indonesia yang dilewati gerhana membuat sesuatu yang unik, salah satunya adalah kacamata gerhana matahari raksasa. 

Menurut informasi yang diterima Liputan6.com dari Kementerian Pariwisata, Selasa (8/3/2016), kacamata yang dilengkapi filter anti-UV berukuran panjang 960 cm dan lebar 60 cm ini diklaim sebagai kacamata gerhana terbesar yang pernah ada di Indonesia oleh Museum Rekor Indonesia (MURI). 

"Kacamatanya benar-benar jumbo. Kalau dibentangkan, kacamata raksasa ini bisa dipakai bersama-sama oleh 45 orang sekaligus. Sekarang kacamatanya sudah ada di Pantai Terentang, Bangka. Tinggal nunggu dipasang filternya," papar Kepala Dinas Pariwisata Bangka Belitung, Tajuddin. 

foto: darikita.com

Ide gila ini awalnya berasal dari Komunitas Astronomi 'Imah Noong' yang notabene merupakan sekumpulan warga Kampung Areng Desa Wangunsari, Kecamatan Lembang, Jawa Barat. Ukurannya jumbo, dengan menggunakan satu bingkai, kacamata ini tetap didesain memiliki sembilan lubang. Kacamata ini dijamin aman untuk digunakan melihat fenomena langka gerhana matahari total yang akan terlihat di Belitung, karena telah dilengkapi dengan filter. 

Kacamata tak lazim itu ternyata sukses memikat minat wisawatawan mancanegara untuk berkunjung ke Pantai Terentang. Wisatawan Jepang, Malaysia, Tiongkok, Perancis, dan negara Eropa sampai rela antre untuk mendekat ke kacamata jumbo tadi. Tidak sedikit dari mereka yang membubuhi tandatangannya. Sebagian lainnya justru memilih ber-selfie di kacamata raksasa tersebut.

“Dari keterangan Komunitas Astronomi 'Imah Noong', pembuatan kacamata ini menghabiskan biaya sekitar Rp 60 juta. Yang mahal bingkai kacamatanya yang menggunakan bahan akrilik. Filternya juga nggak murah karena bahannya mencapai Rp 15 juta,” kata Tajuddin.

Dari paparan Tajuddin, saat ini Komunitas Astronomi 'Imah Noong' tengah mengupayakan agar kacamata matahari terbesar ini tercatat dalam Museum Rekor Indonesia (MURI). Hal yang sangat wajar mengingat sampai saat ini belum pernah ada seorang pun yang pernah membuat kacamata sebesar itu.

 

*** Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar mulai pukul 06.00-09.00 WIB. Klik di sini.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya