Baca Buku Makin Seru di Perpustakaan Digital iJakarta

Pemerintah DKI Jakarta meluncurkan iJakarta sebagai platform perpustakan digital bekerja sama untuk budayakan membaca bagi warga Jakarta.

oleh Firman Fernando Silaban diperbarui 19 Mei 2016, 08:30 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2016, 08:30 WIB
Peluncuran iJakarta
Budayakan Baca Bagi Warga Jakarta Lewat Platform Digital. (ki-ka) Sulasmo Sudharno, founder iJakarta, Sopan Adrianto, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Dedi Junaedi, Pelaksana Kepala Perpustakaan NasionaI, Wandi S. Brata, Direktur Pelaksana Yayasan Nusa Membaca, Tinia Budiati, Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) DKI Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta Buku adalah jendela dunia merupakan ungkapan yang sering kita dengar. Budaya membaca yang awalnya belum terlalu populer di Indonesia kini mulai mendapat "angin segar" dengan kehadiran e-book atau buku digital.

Bertepatan dengan Hari Buku Nasional, Senin (17/5/2016), iJakarta sebagai salah satu pelopor aplikasi perpustakaan digital berbasis media sosial di Indonesia bersama Badan Perpustakan dan Arsip Daerah (BPAD) DKI Jakata, Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Jakarta Smart City, Perpustakan Nasional RI, dan Yayasan Nusa Membaca meluncurkan gerakan publik "Baca Buku Bareng".

Gerakan yang diresmikan di Balai Kota DKI Jakarta tersebut dirancang untuk mengajak warga berperan aktif dalam meningkatkan minat baca melalui iJakarta sebagai bentuk realisasi visi Jakarta Smart City. Kepala BPAD DKI Jakarta, Tinia Budiati mengatakan program ini dirancang untuk membantu warga mengakses buku dan literatur pustaka lainnya menjadi jadi lebih mudah.

"Buku adalah sumber pengetahuan dan informasi sehingga program iJakarta ini dirancang agar masyarakat jadi lebih mudah untuk mengaksesnya dengan bantuan teknologi. Selain itu gerakan Baca Buku Bareng ini dapat sukses jika seluruh pihak mewujudkan budaya literasi yang lebih baik secara umum," ujar Tinia.

Penanda tanganan kerja sama iJakarta

Gerakan “Baca Buku Bareng” sendiri merupakan kegiatan publik untuk membaca, mendiskusikan buku yang dibaca, dan berbagi buku digital dari warga untuk warga melalui iJakarta. Melalui gerakan ini, publik juga dapat memiliki perpustakaan (ePustaka) di iJakarta dengan koleksi buku sesuai dengan tema yang diinginkan dan bisa dipinjam oleh warga lain setelah menjadi anggota.

Sementara itu Founder iJakarta, Sulasmo Sudharno menjelaskan iJakarta lahir dengan dorongan tren penggunaan media sosial pada generasi muda, di mana Jakarta sendiri telah dinobatkan oleh facebook dan twitter sebagai salah satu kota yang aktif menggunakan media sosial.

Budayakan Baca Bagi Warga Jakarta Lewat Platform Digital

"iJakarta memadukan potensi serta kegemaran warga Jakarta di media sosial dengan pemenuhan kebutuhan warga akan informasi serta ilmu pengetahuan melalui buku yang berkualitas," ujar Sulasmo.

Saat ini kebiasaan membaca telah bergeser dari cara yang konvensional menuju platform digital, imbuh Tike Priatnakusumah, penyiar radio dan bintang televisi, “iJakarta menjadi solusi yang tepat bagi para "digital native" dan bagi mereka yang butuh medium tanpa batas untuk mengekspresikan dirinya melalui tulisan atau untuk meningkatkan pengetahuan”. 

Wandi S. Brata, Direktur Pelaksana Yayasan Nusa Membaca, mengatakan apa yang dilakukan di dalam iJakarta dapat menjadi model bisnis baru bagi dunia buku. Selain itu penulis dan penerbit terlindungi dengan hak cipta digital yang jelas, serta memiliki kesempatan langsung dan ruang yang lebih luas dalam berinteraksi dengan pembaca dan komunitas.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya