Liputan6.com, Bandar Lampung Pemerintah Kabupaten Pesawaran kali pertama akan menggelar Festival Pahawang Teluk Ratai, 25-27 November 2016, untuk memperkenalkan Pahawang kepada pencinta wisata bahari dalam dan luar negeri.
"Target minimalnya adalah menyadarkan masyarakat bahwa kita punya pulau dengan potensi wisata alam bawah laut yang luar biasa," kata Dendy Romadhona, bupati Kabupaten Pesawaran, di Bandar Lampung.
"Kami ingin Pahawang menjadi ikon pariwisata Lampung," lanjut Romadhona.
Advertisement
Kabupaten Pasawaran terbentuk sembilan tahun lalu, hasil pemekaran Kabupaten Lampung Selatan. Selama sembilan tahun, baru kali ini pemerintah Kabupaten Pesawaran menggelar Festival Pahawang.
Sebelumnya, pada ajang Anugerah Pesona Indonesia 2016 yang digelar Kementerian Pariwisata, Pulau Pahawang masuk nominasi kategori Surga Tersembunyi Terpopuler, atau Most Popular Hidden Paradise.
Pahawang dikenal dengan keindahan bawah laut, yang memiliki berbagai spesies terumbu karang dan beragam jenis ikan. Namun, Pahawang juga punya keindahan di atasnya, dengan pasir putih sekujur pulau.
Jaka Sungkawa, kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Pesawaran, mengatakan pemerintah kabupaten akan membuat kemeriahan di Pulau Pahawang selama festival berlangsung. Festival juga dimeriahkan lomba foto, menulis di blog, dan perahu hias.
Kemeriahan yang juga diharapkan menarik wisatawan adalah lomba layang-layang dan sepeda santai menjelajah Pulau Pahawang.
"Festival ini akan melibatkan marinir, karena sebagian kegiatan berlangsung di Marinir Piabung, tepatnya di Marine Eco Park," kata Sungkawa. " Ini wisata bahari yang tak jauh dari markas Brigif 3 Marinir Piabung," tambahnya.
Gubernur Lampung M Ridho Ficardo menyambut baik festival pertama ini. Menurutnya, festival ini bagian upaya Pemprov Lampung mengembangkan wisata pantai barat Lampung.
"Pantai barat Lampung punya banyak destinasi wisata, tiga di antaranya Pulau Pahawang, Teluk Kiluan, dan Tanjung Setia," kata Gubernur Ridho. "Wisatawan hanya perlu waktu singkat untuk mencapainya," lanjutnya.
Menurut Gubernur Ridho, dukungan Pemprov Lampung untuk pengembangan destinasi pantai barat adalah perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan. Khusus jembatan, Pemprov Lampung akan memperbaiki jembatan Way Hanura II di Desa Hanura, agar akses ke Pulau Pahawang dan Teluk Kiluan menjadi lebih mudah.
Lainnya adalah pembangunan jembatan Way Umbar sebagai penghubung Pesawaran-Tanggamus. Serta, yang tak kalah penting, adalah pengaspalan jalan Padangcermin-Simpang Teluk Kiluan, Desa Sukarame.
"Pembangunan telah berjalan 80 persen, tidak lama lagi selesai," kata Gubernur Ridho. "Sebelumnya, tidak pernah ada jembatan di situ," tambahnya.
Keseriusan Ridho untuk meningkatkan wisatawan ke wilayahnya memang tak main-main. Sejumlah event dan kegiatan kepariwisataan dilakukan semasa Ridho memimpin Lampung.
Menurut Ridho dengan semakin banyaknya kegiatan dan even pariwisata di wilayahnya maka Lampung akan semakin dikenal tidak hanya di Indonesia tapi juga ke tingkat dunia.
(Adv)