Liputan6.com, Jakarta "Selamat Hari Kartini, ya, Mbak," ucap seorang Bapak paruh baya saat kami akan masuk ke dalam pesawat Boeing B737-800 kepada deretan technique cabin yang hampir semuanya terdiri dari perempuan.
Senyum manis terpancar di wajah mereka mendengar kalimat itu. Ucapan terima kasih pun mengikutinya. Begitu pula para pramugari yang sudah siap di dalam pesawat.
Baca Juga
Mereka siap untuk menjalani penerbangan spesial di Hari Kartini 21 April 2017. Semua kru terdiri dari perempuan, dari mulai kapten pilot, co-pilot, hingga semua pramugari.
Advertisement
Penerbangan unik ini digagas oleh Garuda Indonesia untuk perjalanan dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng ke Bandara Internasional Minangkabau, Padang, Sumatra Barat.
Para penumpang dibuat kagum dengan betapa spesialnya penerbangan ini. Terutama dengan kehadiran kapten pilot yang juga perempuan.
"Oh, kaptennya juga perempuan? Baru pertama kali saya naik pesawat dengan kapten perempuan," kata seorang penumpang lainnya.
Kapten Ida Fiqriah memang merupakan perempuan pertama yang mendapat gelar kapten pilot di Garuda Indonesia. Setelah menggeluti profesi itu selama kurang lebih 18 tahun, ia pun dilantik menjadi kapten pada 5 April 2017.
Menjadi kapten pilot bukan lah posisi yang otomatis didapatkan ketika telah menjadi pilot dalam kurun waktu tertentu, melainkan diraih dengan kerja keras.
Delviati, salah seorang penumpang, sangat mengapresiasi hal ini. Ia amat bangga perempuan bisa bekerja layaknya pria terutama sebagai kapten pilot. "Ini hebat, luar biasa. Semoga akan terus ada yang seperti ini," ucapnya.
Alvi, penumpang dari Jakarta, mengatakan, awalnya ia merasa ragu dengan penerbangan yang ditumpanginya. Namun, dengan melihat jam terbang sang kapten pilot, ia merasa sangat nyaman dengan penerbangan.
"Kalau tidak dibilang kaptennya perempuan juga saya nggak tahu, nggak ada bedanya, nyaman," ujar Alvi.
Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum Garuda Indonesia, Sari Suharso mengungkapkan melalui "Kartini Flight" ini Garuda Indonesia mengajak seluruh perempuan di Indonesia untuk terus berprestasi dan mengaktualisasikan diri tanpa batasan tertentu.
"Spirit tersebut kami representasikan melalui kehadiran pilot, awak kabin, hingga release-woman yang semuanya perempuan pada penerbangan GA 167 dengan rute Padang-Jakarta ini," kata Sari.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yambise mengatakan, Hari Kartini dapat menjadi perayaan bagi para wanita di masa kini yang sudah berkiprah di bidang yang selama ini didominasi oleh pria. Ia pun berharap semakin banyak perusahaan, baik itu penerbangan maupun lainnya yang tidak lagi melihat gender sebagai penghalang seseorang untuk bekerja.
"Harus semakin banyak lagi perusahaan yang memperkerjakan perempuan di aspek pembangunan supaya tercapai Sustainable Development Goal, yakni planet 50:50," ucap Yohana.