Kurangi Seks di Tempat Umum, Hotel Cinta di Kuba Kembali Dibuka

Love Hotel yang dulunya dikelola negara, sempat menghilang karena krisis ekonomi di Kuba pada tahun 1990-an.

oleh Akbar Muhibar diperbarui 08 Jul 2017, 17:00 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2017, 17:00 WIB
Hubungan Seks Hubungan Intim
Ilustrasi Hubungan Seks (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Terlalu banyak aktivitas seks yang dilakukan di ruang publik, membuat Kuba membuka Love Hotel bagi masyarakat. Bahkan berbagai hotel kembali direvitalisasi untuk memenuhi kebutuhan yang penting ini di kota Havana, seperti yang dirilis dari BBC.com, Sabtu (8/7/2017).

Love Hotel yang dulunya dikelola oleh negara, sempat menghilang karena krisis ekonomi di Kuba pada tahun 90-an. Akhirnya hotel yang disebut dengan “posadas” ini berubah menjadi tempat perlindungan bencana alam. Akibatnya, banyak aktivitas seks yang terjadi di tempat publik, karena mahalnya ruangan hotel untuk disewa.

Akhirnya 27 tahun kemudian, pemerintah akan kembali membuka posadas, yang akan dibanderol dengan harga lebih murah. Nantinya sewa hotel khusus seks, akan dihitung per jam dan lebih murah dari hotel biasa yang mencapai harga 5 dolar AS per tiga jam atau Rp 67 ribu. Harga ini merupakan seperenam gaji mereka yang hanya 29,6 dolar AS per bulan atau Rp 400 ribu.

Pada tahap awal, nantinya hotel khusus seks ini akan dibangun lima unit di kota Havana. Dengan memanfaatkan bangunan hotel yang sudah ada, nantinya 16 ruangan pertama akan dibangun di Hotel Vento. Diharapkan konsep Love Hotel yang berasal dari Jepang ini, bisa menghidupkan kembali ekonomi lokal dan menjadi pilihan tempat melakukan seks yang nyaman.

Saksikan Video Menarik Berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya