6 Kenangan Metromini yang Tak Akan Dirasakan oleh Milenial

Lalu, kenangan apa yang akan menghilang, seiring dengan hilangnya Metromini? Inilah enam hal yang tidak akan dirasakan generasi milenial

oleh Akbar Muhibar diperbarui 03 Agu 2017, 20:01 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2017, 20:01 WIB
20151007-Pemprov DKI Bakal Hapus Bus Sedang di Ibukota -Jakarta
Bus Metromini 75 jurusan Blok M - Pasar Minggu melintasi di jalanan Ibukota, Jakarta, Rabu (7/10). Pemprov DKI berencana secara bertahap akan menghapus angkutan umum bus berukuran sedang di Ibukota. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta Metromini kini sudah mencapai ujung usianya, karena segera dinonaktifkan pada tahun 2018. Lalu, kenangan apa yang akan menghilang seiring dengan hilangnya Metromini? Inilah beberapa kenangan yang tidak akan dirasakan oleh generasi milenial.

Naik Metromini sambil berlari
Salah satu kenangan yang akan hilang adalah proses naik dan turun dari Metromini. Bila bus sudah berjalan, terkadang para penumpang harus rela berlari mengejar Metromini. Sedangkan ketika turun, para penumpang harus lihai menginjak tanah supaya tidak jatuh saat Metromini berjalan.

Diturunkan di tengah jalanan macet
Karena jalanan Jakarta yang macetnya tiada akhir, terkadang penumpang harus rela diturunkan di tengah jalanan macet. Kebiasaan ini akan serempak dilakukan penumpang, apabila sudah dekat stasiun kereta api sehingga harus lihai menyeberang ke pinggir jalan. Tentunya generasi milenial tidak akan merasakan cara ini lagi, karena Transjakarta menurunkan penumpang di halte khusus.

Membayar ongkos ke sopir
Bila menaiki Metromini ketika siang, maka para penumpang harus membayar langsung ke sopir ketika akan turun. Tentunya kelihaian sopir melakukan transaksi, tidak akan terlihat lagi ketika Metromini dihapuskan. Bila sedang ramai, biasanya akan ada kernet yang membantu sopir mengumpulkan ongkos.

Berdempetan dalam Metromini
Karena memiliki tempat duduk yang terbatas, maka tidak jarang para penumpang rela berdiri dan berdempetan di dalam Metromini. Ditemani lampu kuning temaram, tentunya para penumpang berharap tidak kecopetan dan selamat tiba di rumah. Bila Metromini tiba-tiba mogok, tentunya seluruh penumpang rela membantu mendorong, atau berpindah ke Metromini lainnya.

Ajang balapan Metromini
Menjadi "Raja Jalanan" hingga tahun 2000, Metro Mini dikenal sebagai kendaraan umum yang sering balapan. Ketika melewati jalanan, sang sopir tidak akan segan untuk menekan gas sekencang-kencangnya. Akibatnya bila ada penumpang yang ingin menaiki Metromini, sang sopir menekan rem mendadak, sehingga semua penumpang bisa terbangun dari tidurnya.

Sindikat copet Metromini
Metromini sempat terkenal dengan sindikat copetnya yang terorganisasi. Mulai dari penumpang naik hingga turun, semua sudah direncanakan sehalus mungkin. Akhirnya penumpang baru sadar ada barang yang hilang ketika turun dari Metromini. Untuk kebiasaan ini, para milenial juga harus hati-hati karena masih sering terjadi hingga kini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya