Jakarta - Puasa selama Ramadan bukan hanya menjalankan ibadah. Tanpa kita sadari atau tidak, ada banyak manfaat yang kita dapat dengan berpuasa. Salah satunya, puasa ternyata bisa membantu seseorang melawan risiko terkena obesitas.
Hal itu disimpulkan oleh sebuah studi yang dilakukan peneliti dari Texas’ Baylor College of Medicine. Dr. Ayse Leyla Mindikoglu, profesor kedokteran dan bedah di Texas 'Baylor College of Medicine, belum lama ini menemukan fakta kalau berpuasa membantu melawan efek dari diet kaya lemak dan gula.
Advertisement
Baca Juga
Dilansir dari Medical Daily dan Antara, 27 Mei 2019, untuk sampai pada temuan tersebut, dia dan timnya mempelajari 14 orang sehat yang berpuasa setiap hari selama 15 jam.
Saat berpuasa, para peserta tidak mengonsumsi makanan atau minuman. Para peneliti lalu mengambil sampel darah peserta studi pada awal puasa.
Mereka juga mengambil sampel darah peserta setelah empat minggu berpuasa. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan tropomyosin 1, 3, dan 4.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Sejumlah Manfaat Puasa
Tropomyosin adalah jenis protein yang dikenal untuk mengatur kontraksi jantung dan otot rangka. Protein ini juga membantu meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin.
"Makan dan puasa dapat secara signifikan mempengaruhi cara tubuh membuat dan menggunakan protein yang penting untuk mengurangi resistensi insulin dan mempertahankan berat badan yang sehat," ujar Mindikoglu.
Studi tentang puasa muncul dalam beberapa tahun terakhir dan memperlihatkan sejumlah manfaat salah satu kewajiban muslim itu pada kesehatan.
Sebagai contoh, satu studi menunjukkan, membatasi asupan makanan dapat meningkatkan aktivitas metabolisme dan bahkan dapat membantu melawan penuaan.
Ada juga studi yang menemukan puasa bermanfaat meningkatkan kesehatan usus dan memperkuat ritme sirkadian. Jadi selain beribadah, puasa sudah terbukti punya banyak manfaat bagi tubuh kita.
Advertisement