Liputan6.com, Jakarta Nias Pro Internasional Surfing diramaikan oleh 126 peselancar dari 15 negara. Kegiatan ini menjadi bagian dari Sail Nias 2019, yang dibuka dengan meriah di Pantai Sorake, Nias Selatan, Selasa (10/9).
Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Kepemudaan Olahraga Kabupaten Nias Selatan, Anggraeni Dachi mengatakan, jumlah itu tercatat hingga hari terakhir pendaftaran. Termasuk di dalamnya sejumlah peselancar tuan rumah.
Baca Juga
Banyuwangi Raih APBD Award dari Kemendagri, Penghargaan Atas Pengelolaan Keuangan Daerah yang Terbaik
Jelang Libur Nataru, Bupati Ipuk Cek Kesiapan Destinasi Wisata Pantai Grand Watu Dodol Banyuwangi
Kunjungi Kawasan Transmigrasi Salor di Merauke, Menteri Iftitah Sampaikan Pesan Presiden untuk Bangun Papua
“Ada 102 peserta laki-laki dan 24 peserta perempuan yang berasal dari 15 negara. Selain tuan rumah Indonesia, ada pula atlet dari Amerika Serikat, Australia, Portugal, Jepang, Venezuela, Perancis, Afrika Selatan, Argentina, Chile, Brazil, Spanyol, New Zealand, dan Peru,” ujarnya.
Advertisement
Menurut Anggraeni, para peserta dibagi dalam dua kategori. Yaitu Man Qualifying Series (QS) 3000 dan Women Qualifying Series (QS) 1000. Dengan digelarnya Nias Pro Internasional Surfing tersebut, tentu akan semakin mengukuhkan Nias Selatan sebagai salah satu destinasi wisata bahari kelas dunia.
“Dengan event ini, kami berharap jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Nias Selatan semakin meningkat. Sehingga, pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat setempat,” ungkapnya.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani menjelaskan, Nias Pro Internasional Surfing akan berlangsung hingga tanggal 15 September nanti. Para peserta akan memperebutkan total hadiah sebesar 80 ribu dolar AS. Dengan pembagian untuk kategori Man sebesar 75 ribu dolar AS, dan kategori Women sebesar 5 ribu dolar AS.
“Nias Pro Internasional Surfing adalah bagian dari kegiatan Sail Nias 2019. Event ini melibatkan empat kabupaten dan satu kota di Pulau Nias. Yaitu Kota Gunung Sitoli, Kabupaten Nias Selatan, Nias Barat, Nias, dan Nias Utara,” bebernya.
Asisten Bidang Pengembangan Pemasaran I Area I Kemenpar Dessy Ruhati menambahkan, Sail Nias merupakan acara rutin yang sudah digelar sejak tahun 2009 silam. Tahun ini, kegiatan sudah dimulai pada bulan Mei, dengan acara puncak bakal digelar pada tanggal 14 September mendatang.
“Mengawali Sail Nias 2019, sudah dilaksanakan Yacht Rally di bulan Mei, yang kemudian disusul dengan Nias Pro Internasional Surfing ini. Selain itu, akan ada Festival Lompat Batu, Parade Kapal Nelayan Tradisional, Gebyar Kopi, dan Lomba Voli Pantai,” ungkapnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menuturkan, salah satu strategi terbaik untuk mendatangkan wisatawan mancanegara adalah lewat sport tourism. Namun demikian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Selain kegiatannya harus digelar skala besar, hadiahnya pun harus besar. Hal itu akan menjadi daya tarik bagi wisman.
“Untuk sport tourism yang menjadikan alam sebagai venue, atlet membutuhkan adaptasi. Biasanya, mereka akan datang lebih awal. Ini membuat length of stay mereka menjadi panjang. Artinya, daerah penyelenggara akan diuntungkan,” tegasnya.
Khusus untuk Nias Pro Internasional Surfing, selain meningkatkan perekonomian masyarakat, event ini juga memiliki media value yang tinggi. Bagus sekali untuk mengukuhkan Pantai Sorake sebagai destinasi wisata kelas dunia.
(*)