Liputan6.com, Jakarta Pentingnya diplomasi parlementer dalam memperkuat kerja sama multilateral di Asia ditegaskan oleh Ketua DPR RIÂ Puan Maharani. Hal tersebut disampaikan Puan saat berbicara dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-15 forum parlemen negara-negara di Asia atau Asian Parliamentary Assembly (APA) di gelar di Baku, Azerbaijan.
Dalam forum yang dihadiri oleh lebih dari 30 parlemen negara Asia, Puan menyoroti tantangan global yang dihadapi dunia saat ini. Termasuk persaingan geopolitik, perang, bencana alam, dan perubahan iklim, yang membutuhkan kolaborasi lebih erat antarnegara.
Advertisement
Baca Juga
Menurut Puan, masyarakat Asia hingga Dunia kini hidup di era ketidakpastian yang berdampak luas terhadap berbagai sektor, termasuk hubungan internasional. "Tahun ini, kita telah memasuki akhir kuartal pertama abad ke-21, periode yang penuh dengan peluang sekaligus tantangan," ujar Puan dalam pidatonya, Rabu (19/2/2025).
Advertisement
Â
Dunia Kini Semakin Multipolar
Ia mengingatkan bahwa dunia kini semakin multipolar, memberikan peluang bagi negara berkembang dalam urusan internasional. Namun, menurutnya, tanpa sistem multilateral yang efektif, multipolaritas justru dapat menyebabkan ketidakstabilan global. Puan pun menegaskan bahwa kerja sama berbasis hukum internasional harus diperkuat.
"Di era krisis berganda, kita harus memobilisasi kerja sama internasional dan tidak ambil tindakan sepihak. Kita boleh bersaing, tetapi pada saat yang sama harus mempromosikan kerja sama yang bersahabat serta menghormati tatanan global dan hukum internasional," kata Puan.
Oleh karena itu, Puan berpendapat bahwa peran APA sebagai platform parlemen Asia yang berpotensi menjembatani kerja sama antarorganisasi sub-regional di Asia. Menurutnya, APA harus menjadi wadah untuk membahas berbagai isu penting seperti perdamaian, ketahanan pangan, perlindungan lingkungan, serta pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender.
Â
Advertisement
Ajak Parlemen se-Asia Bawa Hasil Diskusi APA
Lebih lanjut, Puan mengajak parlemen se-Asia untuk membawa hasil diskusi di APA ke negara masing-masing dan menerjemahkannya dalam kerja sama konkret. "Dengan berkonsultasi satu sama lain, kita bisa lebih memahami kebijakan masing-masing. Ini akan jadi kontribusi penting karena perdamaian dan stabilitas merupakan prasyarat bagi pembangunan dan kemakmuran," tegasnya.
Dalam forum ini, Puan pun juga telah menegaskan komitmennya sebagai parlemen Asia untuk mendukung penyelesaian damai konflik global, termasuk di Gaza dan Ukraina.
Adapun KTT APA ke-15 di Baku berlangsung hingga 21 Februari, diisi dengan berbagai pertemuan komite yang membahas isu politik, ekonomi, anggaran, dan sosial. Rancangan resolusi dari pertemuan ini akan dituangkan dalam Deklarasi Baku dan laporan akhir Sekretariat APA yang diadopsi bersama.
Pada kegiatan ini, Puan didampingi oleh Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera, Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris, dan Anggota Komisi III DPR Gilang Dhielafararez. Di sela-sela acara, Puan melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah Ketua Parlemen negara di Asia untuk membahas berbagai peningkatan kerja sama antar masing-masing negara.
