Cerita Akhir Pekan: Memaksimalkan Event Tenar Jadi Lumbung Wisata

Event yang menarik dan berkualitas bisa mendatangkan banyak wisatawan. Kalau itu terjadi maka banyak sektor yang terangkat.

oleh Henry Hens diperbarui 23 Nov 2019, 08:31 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2019, 08:31 WIB
Kenakan Baju Adat, Jokowi Ikuti Pawai Pesta Kesenian Bali
Presiden Joko Widodo mengenakan pakaian adat Bali saat mengikuti pawai pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-40 di Bali (23/6). Selain dari Bali, pawai ini juga diikuti oleh peserta dari luar daerah dan luar negeri. (Liputan6.com/Pool/Biro Pers Setpres)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia tak hanya terkenal dengan pemandangan alam yang menawan, tapi juga menjadi destinasi wisata dunia yang ingin menyaksikan beragam festival seni dan budaya. Hal ini biasa disebut sebagai wisata event.

Wisata event termasuk sektor pariwisata yang punya peluang besar untuk dikembangkan dan bernilai ekonomis cukup tinggi. Diukur dari besarnya kelompok orang yang berkumpul, sejumlah event di Indonesia bisa diklasifikasikan dalam event besar, menengah atau kecil, dan personal.

Event besar yang selama ini terselenggara antara lain festival konser musik, pameran, liga olah raga, dan event internasional. Untuk event musik seperti konser yang menghadirkan banyak artis terutama dari luar negeri biasanya juga sangat potensial mendatangkan wisatawan baik dari luar negeri maupun dari negeri sendiri.

Hal itu pernah dikatakan oleh mantan Menteri Pariwisata Arief Yahya. Menurut Arief, event yang menarik dan berkualitas bisa mendatangkan banyak wisatawan. Kalau itu terjadi maka banyak sektor yang ikut terangkat, mulai dari travel, transportasi, tempat penginapan, usaha kuliner, sampai usaha oleh-oleh.

Untuk mengetahui event apa saja yang berpotensi mendatangkan banyak wisatawan, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dalam beberapa tahun terakhir selalu meluncurkan daftar Calendar of Event (CoE).

Arief Yahya pernah mengatakan kalau penyelenggaraan event pariwisata di Indonesia memang mutlak disusun dalam sebuah calender event. Hal itu penting karena wisatawan bisa dengan mudah mengetahui event-event pariwisata yang ada didaerah itu disamping tujuan mereka datang untuk melihat destinasinya.

Secara langsung belum ada perhitungannya berapa persen pengaruh CoE untuk mendongkrak kunjungan wisatawan ke Indonesia. Namun menurut Arief Yahya, beberapa daerah yang telah menyelenggarakan event-event pariwisata jadi dikenal oleh dunia dan menarik wisatawan untuk mengetahui daerah itu.

Hal senada juga diterapkan oleh Menparekraf Wishnutama Kusubandio yang ingin memperbanyak CoE kelas dunia yang berpotensi mendatangkan banyak wisman.

"Dengan banyaknya event wisata kelas dunia, maka berpotensi lebih bear untuk mendatangkan turis. Kalau banyak turis yang datang terutama dari luar negeri, itu bisa mengangkat perekonomian setempat dan industri pariwisata secara keseluruhan," tutur Rizki Mandayani Mustafa selaku Deputi Pemasaran Kemenparekraf saat dihubungi Liputan6.com, beberapa hari lalu.

Rizki menambahkan, Menteri dan Wakil Menteri Parekraf memang berencana menambah dan memaksimalkan event-event yang berpotensi besar mendatangkan banyak wisman.

Untuk bisa membuat event kelas dunia punya beberapa persyaratan. Salah satunya adalah mempunyai kurator. Seorang kurator bertindak sebagai penanggungjawab untuk memenuhi aspek berstandar nasional maupun internasional dalam pengemasan event.

Hal lain yang harus diperhatikan dalam sebuah gelaran event adalah nilai yang terkandung di dalamnya. Sebuah event yang menarik dan berkualitas sehingga bisa mendatangkan banyak wisawatan adalah yang mempunyai creative value ((nilai kreatif) dan commercial value (nilai komersial).

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Festival Musik Berkualitas

Didampingi Angela, Wishnutama Rapat Perdana dengan DPR
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio (kanan) dan Wakil Menteri Angela Tanoesoedibjo (kiri) rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (7/11/2019). Rapat membahas program kerja Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (Liputan6.com/JohanTallo)

Menurut Rizki, hal itu bisa dilihat dari sejumlah event berkualitas yang masuk dalam daftar CoE. Untuk bisa masuk daftar tersebut, tenunya ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi.

"Event yang bagus tentunya dibuat dengan rutin dan untuk bisa masuk daftar CoE setidaknya sudah tiga tahun rutin dilaksanakan. Kita juga melihat apa keunikannya dan yang jadi pembeda dari event lainnya sehingga membuat banyak orang ingin datang, dan tentunya kualitas acara maupun pendukung acaranya," terang Rizki.

Salah satu event seni yang sudah terbukti mendatangkan banyak wisatawan adalah Jakarta International Java Jazz Festival atau biasa disebut Java Jazz Festival (JJF).

Festival musik jazz tahunan yang sudah diselenggarakan oleh Java Festival Production sejak 2006 ini masuk dalam daftar Top 10 CoE 2020, yaitu 10 event tahunan berskala internasional yang dianggap terbaik dalam berbagai hal, termasuk berhasil mendatangkan wisatawan mancanegara (wisman) dalam jumlah besar alias menjadi lumbung wisata.

JJF yang diprakarsai Peter F. Gontha dan kini diteruskan oleh putrinya, Dewi Gontha selau Presiden Direktur PT Java Festival Production, konsisten dalam membuat festival musik yang mampu mendatangkan banyak wisatawan. Keberhasilan mereka tentu bisa dijadikan contoh dan inspirasi bagi para penyelenggara event.

Pihak penyelenggara JJF yaitu Java Festival Production membagikan beberapa tips membuat festival musik yang baik. Dalam keterangan tertulis mereka, diungkapkan butuh proses yang panjang untuk menghasilkan festival musik berkualitas.

Mereka biasanya butuh waktu enam bulan untuk mempersiapkan segala sesuatunya sebelum festival berlangsung.Pemilihan para pengisi acara dalam hal ini para musisi yang benar sangat dibutuhkan dalam hal ini. Cari musisi yang memiliki lagu enak didengar dan juga memiliki penggemar dari berbagai kalangan masyarakat Indonesia.

Selain itu, membuat program menarik sebelum acara puncak digelar juga menjadi salah satu kunci sukses sebuah festival musik. Program pra-event itu nantinya akan dibawa untuk mempromosikan festival musik melalui tur ke berbagai kota di Indonesia.

Lalu penyelenggara harus selektif dalam memilih sponsor dan media partner. Semua itu harus disesuaikan dengan acara yang akan dibuat dan satu sama lain harus mendapatkan keuntungannya.  Segi keamanan juga penting diperhatikan. Selain itu, pihak penyelenggara festival musik disarankan agak tidak perlu takut membuat acara di luar ruangan.

Hal ini akan menjadi tantangan tersendiri untuk melihat antusias masyarakat terhadap acara yang akan diselenggarakan.  Lalu apakah sudah banyak event unggulan yang mampu mendatangkan banyak wisatawan terutama wisman?

Potensi yang Belum Tergarap

[Fimela] Preskon BNI Java Jazz
Preskon BNI Java Jazz (Adrian Putra/Fimela.com)

Menurut pengamat sekaligus akademi pariwisata, Robert Alexander Moningka, wisata event di Indonesia masih banyak yang belum tergarap secara maksimal. Menurut dosen Pengelolaan Destinasi Wisata di Politeknik Sahid ini, ada banyak wisata event yang potensial seperti konser musik artis internasional.

Kedatangan mereka bisa dimanfaatkan untuk menarik banyak wisatawan. Bukan hanya lewat promosi yang gencar tapi juga dengan membuat hal-hal lain yang lebih kreatif seperti membuat paket tur.

Menurut pria yang akrab disapa Pak Bob ini, pihak penyelenggara bisa bekerjasama dengan travel agent untuk mengadakan paket wisata selama beberapa hari dengan target utama para penggemar dari musisi yang akan tampil.

"Waktu saya ke Taiwan baru-baru ini, ada sekelompok anak muda yang ternyata dari Indonesia sedang mengikuti tur ke berbagai tempat di sana. Tujuan utama mereka sebenarnya nonton artis Korea yang mau tampil di sana," tuturnya saat dihubungi Liputan6.com, beberapa hari lalu.

"Saya lupa nama grup nya apa, yang jelas para fans ini ikut tur wisata sebagai bagian dari acara untuk menyaksikan grup idola mereka. Jadi mereka bukan cuma nonton konsernya, mereka jalan-jalan ke banyak tempat, beli makanan, beli oleh-oleh dan menginap di hotel atau tempat penginapan lainnya. Itu kan spending-nya banyak dan tentunya mendatangkan devisa bagi pariwisata Taiwan," sambungnya.

Bob juga mencontohkan Singapura yang bisa mendatangkan banyak wisman dari wisata event seperti konser musik artis-artis internasional. “Mereka juga banyak bikin paket tur untuk wisman yang mau melihat konser penyanyi internasional di sana. Banyak juga orang Indonesia yang ikut tur dan ada juga yang jadi panitia tur di sana,” ujarnya.

Bob menambahkan, paket tur seperti itu sebenarnya sudah ada di Indonesia tapi belum terlalu banyak padahal punya potensi cukup besar. “Kayak Java Jazz misalnya, kan banyak artisnya yang terkenal, itu bisa dimaksimalkan lagi buat mendatangkan wisatawan dengan membuat paket tur di Jakarta atau kawasan wisata di sekitar Jakarta,” ucap Bob.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya