Gibran Rakabuming Sebut Beberapa Manfaat Permainan Tradisional

Gibran Rakabuming menyebutkan beberapa manfaat permainan tradisional bagi tumbuh kembang anak. Apa saja?

oleh Komarudin diperbarui 30 Nov 2019, 20:07 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2019, 20:07 WIB
5 Potret Rumah Gibran dan Selvi Ananda di Solo, Asri dan Nyaman
Potret penampakan rumah Gibran dan Selvi Ananda di Solo yang unik dan juga asri banyak tanaman. (Sumber: Instagram/@janethes_story)

Liputan6.com, Jakarta Gibran Rakabuming sedang mengingat masa-masa kecil dengan beragam mainan tradisional. Mainan tradisional seperti dakon, gobak sodor, engklek, cublak-cublak suweng, kelereng, jamuran, dan banyak lagi permainan tradisional punya banyak manfaat terhadap tumbuh kembang anak.

Di dalam mainan tradisional itu Gibran merasakan ada manfaat yang bisa ia rasakan sekarang.

"mainan tradisional itu bisa menumbuhkan kreatifitas, belajar berkelompok, menyatu dengan alam, melatih intuisi dan yang paling penting adalah melatih kejujuran," jelas Gibran, 27 November 2019.

Seiring waktu berjalan, apa yang ia saksikan bahwa anak zaman sekarang lebih suka bermain hot wheels, Thomas, Tayo, dan main gadget.

"Saya melihat permainan ini yang menjadikan anak kita menjadi individual, akan susah melakukan aktifitas sosial, mereka asyik didunia maya dan akan gagap ketika harus menghadapi masalah di kehidupan dunia nyata," kata Gibran.

Lewat unggahannya, Gibran Rakabuming juga bertanya kepada warganet mengapa permaian anak saat ini kurang diminati dan bagaimana cara agar anak-anak menyukai dan melestarikan permainan tradisional.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Jawaban Warganet

Jan Ethes Srinarendra
Jan Ethes Srinarendra (Dok.Instagram/@gibran_rakabuming/https://www.instagram.com/p/B5XnDSTBusQ/Komarudin)

Warganet menanggapi pertanyaan Gibran terkait permainan tradisional. Menurut warganet, permainan tradisional perlu diperkenalkan di rumah dan di sekolah.

"Selain di rumah dikenalkan mainan tradisional..juga di sekolah perlu dikenalkan. Saya ngenalin ke anak saya main sunda manda sm congklak.. ternyata dia suka.. 😁," jelas @febby_amaranti.

"Kenapa kurang diminati krn perkembangan zaman,dunia teknologi cepat berkembangnya,coba diperkenalkan lagi sekolah2..mgkn bisa dengan guru berinteraksi kepada murid2 di waktu senggang bermain tradisional seperti congklak,engklek dll," komentar @simanjuntak_susan.

"Susah mas di kota..mau main patil lele gak ada lahan..main klereng gak ada tmn..smua individu..mengejar nilai baik, tapi tdk mengenal lingkungan...anak saya , saya ajak main layangan...ato saya suruh main pasir kl ke desa...susah di kota tak ada kawan," jelas @mrs.auliyah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya