Liputan6.com, Jakarta - Wabah virus corona yang menyebar ke berbagai negara memaksa Indonesia mencari pasar baru demi mendatangkan wisatawan mancanegara (wisman). Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengaku bakal menggencarkan promosi pariwisata Indonesia lewat jasa YouTuber dan influencer.
"Itu sudah dilakukan sebenarnya setelah saya ditunjuk jadi menteri, banyak lakukan kampanye menggunakan YouTubers dari berbagai negara. Hal ini justru akan ditingkatkan," ucapnya saat ditemui di Gedung Sapta Pesona, Selasa malam, 18 Februari 2020.
Advertisement
Baca Juga
Di samping itu, pemerintah juga akan memaksimalkan digital placement yang bisa spesifik menyasar pasar tujuan. Apalagi, pemerintah menargetkan jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pada 2020 sebesar 17,2 juta orang.
"Target wisman tadinya sebelum Coronavirus 17 juta. Tapi, setelah coronavirus, kita coba realistis lah," ucap Wishnutama.
Di sisi lain, Wishnutama kembali menyinggung tentang pengaruh wabah Corona pada sejumlah hub utama Indonesia, seperti Singapura dan Hong Kong. Ia menyatakan, belajar dari situasi sekarang, Indonesia tak bisa mengandalkan hub-hub yang ada, melainkan harus membangun konektivitas baru.
"Kita tidak bisa rely pada satu pasar saja, harus bagi itu semua. Potensi pasar di dunia ditargetkan untuk datang ke Indonesia," katanya.
Untuk itu, Kemenparekraf gencar mendekati sejumlah maskapai potensial, seperti Qatar, Emirates, dan Turkish Airlines. Ketiga maskapai tersebut dinilai strategis untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia, khususnya dari Eropa dan Amerika.
"Yang kita promosiin bukan tarik wisatawan dari Qatar atau Emirates saja, tapi justru hub dari Eropa dan Amerika yang bisa kita kerja samakan, sekaligus promosi, sekaligus diskon," ujar Wishnutama.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Pasar yang Ditarget
Wishnutama menyebut, wisatawan asal Amerika Serikat, khususnya dari Los Angeles, San Fransisco, dan New York jadi yang paling tinggi permintaan untuk ke Indonesia berdasarkan studi di mesin pencarian.
Namun, masalah konektivitas jadi kendala untuk mendatangkan mereka ke dalam negeri. "Supaya ada konektivitas yang lebih friendly," katanya.
Sementara, pasar wisman yang paling potensial untuk ditingkatkan adalah Australia. Pasal, lokasinya tak terlalu jauh dari Indonesia dan jumlah turis berkualitas terbilang tinggi.
"Australia masih banyak ruang untuk diperbesar, New Zealand misalnya, terus Korea, Jepang juga punya potensi. Eropa, Prancis, Jerman itu juga masih punya potensi," ujar lelaki 49 tahun tersebut.
Selain meningkatkan promosi, pemerintah juga sedang memfinalisasi skema insentif dan diskon demi menggaet wisatawan, baik mancanegara maupun domestik. Menparekraf menyebut, hari ini, Rabu (19/2/2020), skema yang disusun bersama Menteri Perhubungan dan Menteri Keuangan diluncurkan.
Ia juga menegaskan seluruh event yang terjadwal akan tetap terselenggara meski di tengah kekhawatiran sebagian besar orang terkait Corona. Begitu pula dengan proses pembangunan destinasi wisata, khususnya di lima destinasi superprioritas.
Advertisement