Situasi Hubei China Setelah Wabah Corona COVID-19 Mereda dan Isolasi Dicabut

Ribuan penduduk Hubei segera pulang kampung setelah perintah isolasi dicabut.

oleh Asnida Riani diperbarui 25 Mar 2020, 17:00 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2020, 17:00 WIB
COVID-19 Mereda, Aktivitas Warga Yichang China Berangsur Normal
Pedagang melayani pembeli di toko makanan di Distrik Xiling, Kota Yichang, Provinsi Hubei, China, Jumat (20/3/2020). Aktivitas komersial warga Yichang berangsur normal menyusul meredanya kasus virus corona COVID-19 di China. (Xinhua/Cheng Min)

Liputan6.com, Jakarta - Larangan bepergian bagi warga Provinsi Hubei, kecuali Wuhan, resmi dicabut terhitung 25 Maret 2020 bagi mereka yang sehat. Keputusan Wuhan lockdown, mengutip BBC, Rabu (25/3/2020), akan diangkat sebagian pada 8 April 2020.

Sejauh ini, hanya satu kasus virus SARS-CoV-2 yang dilaporkan di Wuhan pada Selasa, 24 Maret 2020, menyusul hampir seminggu tanpa laporan kasus baru. Wuhan tercatat sudah menutup pintu mereka sejak pertengahan Januari.

Pemerintah setempat mengatakan, siapapun yang punya kode hijau dalam sebuah aplikasi kesehatan yang dimanfaatkan sebagai medium pengecekan dibolehkan meninggalkan kota. Peraturan itu berlaku efektif pada 8 April 2020.

Sementara di luar Wuhan yang masih dalam cakupan Provinsi Hubei, warga mulai beraktivitas di luar rumah. Lewat rentetan video, mereka tampak menikmati udara segar dengan berolahraga di taman.

Tak hanya orang dewasa, lansia dan anak-anak pun sudah tampak keluar rumah, kendati mereka masih menggunakan masker. Di beberapa wilayah, diterapkan pula zona-zona kota, termasuk zona bebas wabah yang memungkinkan warga mulai berkegiatan di luar rumah.

Meski begitu, tetap ada pengecekan kesehatan warga , seperti suhu tubuh, maupun penerapan social distancing di ruang publik sebagai upaya kewaspadaan pada penyebaran corona COVID-19.

 

Negara Hampir Pascacorona

Restoran Ini Pakai Sistem Take Away
Para pelanggan mengantre untuk membeli mi sapi di sebuah restoran di Xiangyang, Provinsi Hubei, China tengah, pada 16 Maret 2020. Beberapa restoran mi sapi di Xiangyang kembali melanjutkan bisnis dengan layanan take away pada Senin (16/3). (Xinhua/Xie Jianfei)

Tiongkok juga mulai mempertimbangkan diri untuk mendeklarasikan diri sebagai negara yang hampir berada di masa pascacorona. Sudah seminggu terakhir sejak petugas medis Wuhan memperingatkan Inggris Raya dan negara lain bahwa mereka perlu melindungi pekerja kesehatan yang notabene berada di garda depan memerangi pandemi corona COVID-19.

Kendati demikian, warga Tiongkok disebut masih mewaspadai gelombang kedua kasus-kasus impor dari para pelancong yang masuk ke wilayah mereka. Anggapan ini muncul bersama narasi bahwa negara lain belum seserius Tongkok dalam menangani kondisi kritis.

Terlepas dari itu, keseharian warga di Provinsi Hubei, di mana terdapat Wuhan, wilayah pertama kasus corona COVID-19 ditemukan, sudah perlahan membaik. Mengutip Stait Times, beberapa perusahaan bahkan sudah beroperasi hampir normal.

Dikutip dari Channel News Asia, Rabu (25/3/2020), ribuan penduduk Hubei berbondong-bondong pulang kampung untuk menemui keluarga setelah berminggu-minggu menjalani isolasi karena COVID-19. Mereka yang bisa pulang kampung adalah orang-orang yang dinyatakan sehat.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya