Studi: Cokelat Hitam Sanggup Bantu Peremajaan Sel Tubuh

Kandungan pada cokelat hitam ini juga terdapat pada buah anggur merah dan blueberi.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Nov 2020, 04:00 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2020, 04:00 WIB
Dark chocolate atau cokelat hitam
Dark chocolate atau cokelat hitam (iStock)

Liputan6.com, Jakarta- Sebuah studi menemukan senyawa dalam cokelat hitam  ternyata terbukti membantu meremajakan sel tubuh.

Pada 2017 lalu, para peneliti dari Universitas Exeter dan Brighton menemukan cara meremajakan sel-sel tua yang tak lagi aktif. Mereka berhasil memperoleh cara untuk membuat sel-sel tua tersebut terlihat dan berperilaku seperti sel lebih muda.

Melansir Independent UK, Selasa, 17 November 2020, para peneliti menerapkan senyawa yang disebut analog resveratrol ini secara alami ditemukan dalam minuman anggur merah, cokelat hitam, buah anggur merah, dan blueberi, ke dalam sel kultur.

Sementara itu, studi terbaru menemukan bahwa penerapan analog resveratrol ke dalam sel bisa menyebabkan faktor penyambungan aktif kembali. Dalam beberapa jam perawatan, sel-sel tua mulai membelah diri dan memiliki telomer yang lebih panjang. Telomer merupakan penutup pada kromosom yang biasanya memendek seiring bertambah usia.

Para ahli berharap terobosan ini dapat mengarah pada terapi yang membantu orang dapat menua dengan lebih baik. Juga, tanpa banyak masalah degeneratif yang dihadapi seiring bertambahnya usia.

Salah satu alasan manusia jadi lebih rentan terhadap penyakit seiring bertambahnya usia adalah karena jaringan tubuh mengakumulasi sel-sel tua yang hidup, tapi tidak tumbuh atau berfungsi sebagaimana mestinya. 

Faktor penyambung itulah yang berperan memastikan gen berfungsi sebagaimana mestinya. Sayangnya, seiring bertambah usia, mereka mulai bekerja kurang efisien atau sama sekali tak berfungsi, sehingga membatasi kemampuan sel tubuh merespons tantangan di lingkungannya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Bantu Tingkatkan Kesehatan Lansia

Ilustrasi Cokelat Hitam
Ilustrasi cokelat hitam. (dok. Pixabay.com/StockSnap/Putu Elmira)

Para peneliti menambahkan, sel-sel tua yang dapat ditemukan di sebagian besar organ orang lansia juga memiliki faktor penyambung yang lebih sedikit. "(Penelitian) ini adalah langkah pertama dalam mencoba membuat orang menjalani rentang hidup normal, tapi dengan kesehatan sepanjang hidup mereka," ungkap Lorna Harries, Profesor Genetika Molekuler di Universitas Exeter.

“Data kami menunjukkan bahwa menggunakan bahan kimia untuk mengaktifkan kembali kelas utama gen yang dimatikan seiring bertambahnya usia dapatmemulihkan fungsi sel tua," tambahnya.

Harries menjelaskan bahwa penelitian membuktikan bahwa sel sebenarnya dapat dirawat untuk mendapatkan kembali beberapa fitur awet muda. Dr. Eva Latorre, Research Associate di University of Exeter, yang menjalankan eksperimen itu sempat terkesima dengan tingkat dan kecepatan perubahan dalam sel.

"Ketika saya melihat beberapa dalam meremajakan diri, saya tidak dapat memercayainya. Sel-sel tua itu terlihat seperti sel-sel muda. Itu bagaikan sulap," katanya.

"Saya mengulangi eksperimen beberapa kali dan dalam setiap kasus, sel-selnya dapat diremajakan. Saya sangat senang dengan implikasi dan potensi penelitian ini," imbuhnya. (Brigitta Valencia Bellion)

Infografis 6 Cara Aman Buang Masker Sekali Pakai. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 6 Cara Aman Buang Masker Sekali Pakai. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya