Dihadiri 150 Tamu, Acara Pernikahan Dibatalkan Polisi Akibat Langgar Aturan Lockdown

Pernikahan dibubarkan polisi yang dihadiri banyak orang di Inggris.

oleh Komarudin diperbarui 24 Jan 2021, 11:31 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2021, 11:31 WIB
Ilustrasi pernikahan
Ilustrasi pernikahan (Dok.Unsplash/ Jeremy Wong Weddings)

Liputan6.com, Jakarta - Niat gelar acara pernikahan, apa daya polisi membubarkan. Peristiwa tersebut terjadi pada acara pernikahan di London.

Acara pernikahan yang dihadiri sebanyak 150 orang itu dibubarkan oleh kepolisian London. Pembubaran tersebut dilaksanakan karena dinilai melanggar peraturan lockdown yang diberlakukan di Inggris, seperti diberitakan Fox News, 22 Januari 2021.

Berdasarkan aturan lockdown di Inggris, saat ini maksimal hanya enam tamu yang diizinkan untuk menghadiri pernikahan dan upacara kemitraan sipil. Namun, upacara tersebut seharusnya hanya terjadi "dalam keadaan luar biasa", seperti jika salah satu pasangan menderita penyakit yang mematikan.

Kepolisian mengatakan, mereka diminta datang ke lingkungan Stamford Hill di London. Dalam laporannya disebutkan tentang adanya pertemuan besar di sebuah sekolah.

"Kelompok itu berkumpul untuk pernikahan dan kami telah mengambil sejumlah langkah untuk menutupi aktivitas mereka, menutupi jendela dan menutup gerbang sekolah," kata pihak kepolisian.

Atas kejadian itu, pihak penyelenggara pernikahan dikenakan denda senilai 10 ribu pound sterling atau setara Rp191 juta. Sementara lima peserta lainnya dikenakan penalti senilai 200 pound sterling atau Rp3,8 juta.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Aula Sekolah

Ilustrasi pernikahan
Ilustrasi pernikahan (dok.unsplash/Drew Coffman)

Acara pernikahan itu sengaja digelar di sebuah sekolah menengah Yahudi Ortodoks yang didanai negara. Pada April 2020 lalu kepala sekolahnya meninggal dunia akibat Covid-19.

Dalam sebuah pernyataan, pihak sekolah mengatakan "benar-benar ngeri tentang acara itu dan mengutuk keras. Sekolah tersebut mengatakan bahwa aula itu telah disewakan kepada organisasi luar. Namun, mereka tak mengetahui jika tempat itu akan digunakan untuk acara pernikahan.

Kepala Rabi Inggris, Ephraim Mirvis juga mengutuk acara yang melanggar aturan itu. "Pada saat kita semua melakukan pengorbanan yang begitu besar, itu sama dengan pencabutan tanggung jawab untuk melindungi kehidupan dan perilaku ilegal semacam itu dibenci oleh mayoritas komunitas Yahudi," cuitnya pada Jumat, 22 Januari 2021.

Pub, restoran, dan tempat hiburan di Inggris ditutup, dan sebagian besar orang diharuskan untuk tinggal di rumah, sebagai bagian dari pembatasan untuk mengekang lonjakan baru dalam virus. Inggris telah mencatat lebih dari 95.000 kematian akibat Covid-19, jumlah korban tertinggi di Eropa.


Bedanya Kartu Nikah dengan Buku Nikah

Infografis Bedanya Kartu Nikah dengan Buku Nikah
Infografis Bedanya Kartu Nikah dengan Buku Nikah. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya