Liputan6.com, Jakarta - Kewaspadaan akan transmisi COVID-19 beberapa kali mengarah pada ragam kejadian kurang mengenakkan. Salah satunya menimpa seorang pelanggan Starbucks di gerai Thomson Plaza, Singapura, baru-baru ini.
Melansir laman Mothership Singapore, Senin (22/2/2021), berdasarkan laporan Lianhe Wanbao, pelanggan bernama Chen Jianchun, yang bekerja sebagai perawat, mengunjungi gerai Starbucks Thomson Plaza pada Rabu, 17 Februari 2021.
Sambil menunggu minuman pesanannya, ia bercerita sempat "batuk ringan dua kali" karena tenggorokannya terasa gatal. Setelahnya, pria ini mengklaim bahwa seorang staf Starbucks berusia 20-an segera menyemprotkan cairan disinfektan setelah mendengar Chen batuk.
Advertisement
Baca Juga
Si karyawan dituduh menyemprotkan cairan disinfektan ke wajah Chen sebanyak empat kali. Tindakan itu, imbuh Chen, menyebabkan matanya sangat sakit sehingga ia menangis dan tak bisa membuka keduanya. Ia pun bergegas ke toilet terdekat untuk mencuci area dekat matanya.
Menurut Chen, staf gerai kopi itu juga menyemprotkan disinfektan ke tas berisi minuman pesanannya. Ketika mengatakan bahwa tindakan itu tak perlu, Chen mengaku mendapat jawaban kurang menyenangkan.
Chen mengklaim bahwa staf Starbucks mengatakan bahwa ia dapat melakukan apa pun yang diinginkan karena "ini adalah tokonya." Di sisi lain, ia juga mengaku paham bahwa orang jadi lebih waspada terhadap batuk orang lain selama pandemi COVID-19.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kata Pihak Starbucks Singapura
Chen menjelaskan, saat itu, dia telah memakai masker. Ia merasa bahwa staf kedai kopi tersebut bereaksi berlebihan terhadap batuknya.
Dalam konfirmasinya, pihak Starbucks Singapura mengaku, mengetahui insiden tersebut. Pihaknya mengatakan bahwa saat ini sedang menyelidiki lebih jauh terkait pengakuan yang dimaksud.
Mereka juga menjelaskan bahwa telah berkomunikasi dengan pelanggan yang dimaksud "untuk mengetahui lebih lanjut tentang fakta situasi saat kejadian itu berlangsung."
Advertisement