Liputan6.com, Jakarta - Setidaknya ada enam titik lokasi banjir bandang di Kota Batu, Jawa Timur. Kanal News Liputan6.com melaporkan, keenamnya adalah Dusun Sambong, Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji; Jalan Raya Dieng, Desa Sidomulyo, Kecamatan Batu; Dusun Beru, Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji; Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji; Jalan Raya Selecta, Desa Tulungrejo, Kecamatan Batu; dan Dusun Gemulo, Desa Punten, Kecamatan Bumiaji.
Terkait kondisi ini, Manager Marketing & Public Relation Jawa Timur Park (JTP) Group Titik S Ariyanto mengatakan, layanan objek wisata pihaknya tetap buka seperti biasa. "Sesuai jam operasional masing-masing destinasi wisata," katanya melalui pesan pada Liputan6.com, Sabtu (6/11/2021).
Advertisement
Baca Juga
Lebih lanjut ia mengatakan, jalur menuju Kota Wisata Batu tetap bisa diakses. Adapun objek wisata yang dikelola pihaknya adalah Jawa Timur Park 1 yang terdiri dari Museum Tubuh dan Science Coaster Park, Jawa Timur Park 2 yang termasuk Museum Satwa dan Batu Secret Zoo, serta Dino Park, The Legend Star Park, Funtech Plaza, Museum Musik Dunia, dan Milenial Glow Garden di Jawa Timur Park 3.
Juga, Batu Night Spectacular (BNS), Eco Green Park, Museum Angkut, Museum Tubuh, dan Predator Fun Park. Dalam kunjungan, penerapan protokol kesehatan, termasuk pemanfaatan aplikasi PeduliLindungi tetap diwajibkan bagi pengunjung.
Sementara JTP Group tidak terdampak banjir Kota Batu, kondisi berbeda justru diperlihatkan Kampung Warna Warni Jodipan di Kota Malang. Pada Jumat, 5 November 2021, banjir di area itu mulai surat. Sejumlah warga pun bergotong-royong membersihkan lumpur sisa banjir di rumah mereka.
Ketua RW 2 Kelurahan Jodiparan Soni Parin mengatakan, volume banjir kiriman dari Kota Batu cukup tinggi dibanding akhir 2019 lalu. "Meski volumenya tinggi, tapi enggak parah. Ya, karena enggak ada korban jiwa dan enggak ada banyak kerugian materinya," imbuh Soni.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Banjir Bandang Kota Batu
Tidak kurang dari 21 rumah warga rusak akibat banjir yang melanda Kota Batu, Kamis sore, 4 November 2021. Catatan Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu menyebut, banjir disebabkan curah hujan berintensitas tinggi, lapor Antara.
Namun, kanal Regional Liputan6.com memuat, menurut Pakar Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Prof Suratman, banjir bandang yang melanda Kota Batu menunjukkan adanya gangguan ekosistem di wilayah tersebut. "Banjir ini sebagai peringatan ekosistem yang terganggu oleh manusia," kata Suratman.
Ia menuturkan, gangguan ekosistem akibat alih fungsi lahan jadi salah satu pemicu terjadinya banjir bandang di Kota Batu. Banjir, katanya, terjadi karena ada desakan penggunaan lahan untuk pertanian maupun pemukiman.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu bersama tim gabungan tengah melakukan kaji cepat, evakuasi korban terdampak, dan pembersihan material dampak banjir bandang. Para relawan yang terlibat diharapkan tetap waspada, mengingat potensi hujan di daerah ketinggian di wilayah Malang Raya itu masih tinggi.
Advertisement
Tanggap Darurat Bencana
Kanal Surabaya Liputan6.com melaporkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Batu menetapkan status tanggap darurat bencana. Penanganan bencana sampai hari ini masih fokus pada pencarian korban yang hilang karena terseret banjir bandang.
Bencana banjir bandang di Kota Batu menyebabkan tujuh orang meninggal dunia, enam orang terluka, dan dua orang masih hilang. Juga, mengakibatkan 146 orang mengungsi dari rumah mereka.
"Status tanggap darurat berlangsung selama dua minggu ke depan," kata Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso.
Untuk pusat koordinasi penanganan, ditetapkan dua posko. Posko utama sekaligus media center di Balai Among Tani, serta posko taktis penanganan di Pusdalops BPBD Kota Batu di Desa Punten yang sekaligus berfungsi sebagai pusat logistik.
Infografis 19 Provinsi di Indonesia Terancam Banjir Bandang
Advertisement