Liputan6.com, Jakarta - Hati seorang perempuan di China sedang gundah. Ia harus menjalani masa karantina selama 14 hari tanpa anjing peliharaan di sisinya.
Melansir dari Insider, Rabu, 19 Januari 2022, kegundahannya bertambah karena [anjing]( "") peliharaannya menghancurkan ruang tamu rumahnya. Anjing juga juga menghancurkan lemari pakaiannya.
Advertisement
Baca Juga
Perempuan kota Xi'an, China itu melihat rumahnya dirusak oleh anjingnya lewat kamera pengintai yang dipasang di ruang tamu. Pemilik rumah yang diindentifikasi sebagai Liu oleh outlet media China HouLang News, mengatakan dia tidak diizinkan membawa hewan peliharaan ke tempat karantina bersamanya.
Jadi, ia menyiapkan makanan yang cukup untuk anjingnya, memasang kamera pengintai, dan meninggalkannya sendirian di rumah. Setelah Liu pergi, anjing itu duduk di pintu depan, menunggunya kembali.
Pada hari kedua, anjing itu menjadi gelisah dan mulai mengobrak-abrik sofanya, kata pemilik anjing itu dalam sebuah video yang ditayangkan oleh HouLang News yang telah ditonton 12 juta kali di platform media sosial China, Weibo.
"Setiap hari, anjing itu merobek sofa rumahnya. Setiap hari, ia itu menghancurkan barang baru. Hampir semua yang ada di rumah sekarang rusak," keluh Liu soal anjing miliknya itu.Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Desakan Perubahan
Rekaman dari Senin sore, 16 Januari 2022, menunjukkan anjing Liu menggerogoti lubang di sofanya dan mengobrak-abrik lemari. Berbagai barang rumah tangga berserakan di lantai, furnitur pun dibuat rusak.
"Anjing itu meghancurkan semua tas saya, sepatu saya, dan pakaian saya," kata Liu. Ia menambahkan, ia masih menjalani karantina satu minggu lagi dan sudah mulai membeli furnitur baru secara online.
Kisahnya telah mendorong beberapa pengguna Weibo untuk mengadvokasi. Hewan peliharaan seharusnya diizinkan ikut bersama pemiliknya ke karantina.
Â
Advertisement
Pusat Wabah
Beberapa warganet bertanya apakah ada sukarelawan hewan peliharaan yang bisa merawat anjing yang ditinggalkan oleh pemiliknya yang sedang menjalani karantina itu. Ada juga yang bertanya adakah lembaga pemerintah yang bisa turun tangan untuk mengatasi persoalan yang dihadapi oleh perempuan itu.
Bulan lalu, Xi'an, sebuah kota berpenduduk 13 juta jiwa, mengalami salah satu wabah Covid-19 terburuk di China. Itu terjadi setelah wabah di Wuhan.
Pada awal Januari 2022, setelah dua minggu penguncian, para pejabat mengatakan situasi virus corona di Xi'an "terkendali," lapor AFP. Namun, masih banyak orang yang dikarantina.
Â
Infografis Kejahatan Vaksin Covid-19 Palsu di China
Advertisement