Rumah Persembunyian Napi yang Kabur dari Penjara China Berubah Jadi Tempat Wisata

Pondok yang pernah jadi tempat persembunyian seorang napi asal Korea Utara ini menjadi atraksi wisata yang sedang populer di China.

oleh Henry diperbarui 28 Feb 2022, 08:02 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2022, 08:02 WIB
Pemandangan Desa Mulihong yang Dibangun 400 Tahun Lalu
Foto dari udara yang diabadikan pada 4 November 2020 ini menunjukkan pemandangan Desa Mulihong di wilayah Xiuning, Provinsi Anhui, China timur. Desa Mulihong dibangun lebih dari 400 tahun yang lalu pada akhir Dinasti Ming. (Xinhua/Huang Bohan)

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa tempat yang sebenarnya tidak dimaksudkan sebagai tempat wisata bisa dijumpai di beberapa tempat.  Salah satunya ada di sebuah pondok di timur laut China

Pondok yang pernah jadi tempat persembunyian seorang napi atau buronan asal Korea Utara ini telah menjadi atraksi wisata yang sedang populer di China. Dilansir dari Asione, 26 Februari 2022, pondok tersebut juga membuat kawasan itu semakin ramai didatangi wisatawan yang sebelumnya sidah dikenal lewat Danau Songhun.

Buronan yang dikenal sebagai Zhu Xianjian di China ini menarik perhatian banyak orang setelah berhasil lolos dari sebuah penjara di provinsi Jilin pada Oktober 2021. Zhu berhasil kabur dan menghilang selama sekitar 41 hari,

Di sisi lain, pondok yang pernah ditempati Zhu semakin banyak dikunjungi dan raami dibagikan di media sosial, seperti Douyin dan Kuaishou. Mereka sudah menyarankan untuk pergi ke kota Jilin sejak November 2021.

Tempat tersebut saat ini sudah menjadi tempat yang wajib dikunjungi bagi para wisatawan saat berkunjung ke Jilin. "Tempatnya sangat indah dan sangat terpencil, tempat dimana seorang ‘selebritas’ pernah tinggal di sini," kata seorang wisatawan.

"Zhu telah membuat Jilin terkenal dan membuat makin banyak orang datang ke tempat ini," ujar wisatawan lainnya. Kini, para pengunjung yang ingin masuk ke pondok yang pernah ditempati oleh Zhu itu harus membayar 4 dolar AS atau sekitar Rp60 ribu per orang.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Ingin Dibeli

Ilustrasi buronan (Unsplash)
Ilustrasi buronan (Unsplash)

Pondok yang tidak terlalu besar itu lokasinya tak jauh dari sebuah danau. Melihat peluang untuk mendapatkan pemasukan yang sangat besar, beberapa orang menanyakan status kepemilikan rumah tersebut agar bisa membelinya.

Kawasan Danau Songhua yang tak jauh dari pondok tersebut terkadang ditutup pada pertengahan Oktober karena faktor cuaca yang saat itu sudah memasuki musim dingin. Meski begitu kawasan tersebut tetap dibuka bagi para pengunjung. 

Dideportasi

Mimpi Membeli Rumah yang Menandakan Keberhasilan Usaha
Ilustrasi Mimpi Membangun Rumah Credit: pexels.com/pixabay

Sementara itu, Zhu Xianjian yang kini berusia 39 tahun, sudah menjalani tahanan pada 2013. Ia tadinya akan dibebaskan dan dideportasi ke Korea Utara pada 2023.

Dilansir dari BBC, Zhu sebelumnya dipenjara dengan dakwaan masuk secara ilegal ke China, pencurian, dan perampokan setelah melarikan diri dari Korea Utara yang tertutup.  Dia telah menyeberangi sungai yang memisahkan Korea Utara dengan China pada 2013 dan merampok sejumlah rumah, mencuri uang, telepon genggam, dan pakaian.

 

Tak Mau Kembali

Musim Gugur dari Kawasan Wisata Kanas, Xinjiang
Para wisatawan mengunjungi kawasan wisata Kanas di Altay, Daerah Otonom Uighur Xinjiang, China barat laut, pada 28 September 2020. (Xinhua/Sadat)

Zhu telah menjalani sembilan tahun hukuman penjara, dan pada saat berhasil melarikan diri, dia hanya tinggal menjalani dua tahun masa kurungan sebelum dibebaskan dan dideportasi kembali ke Korea Utara. Beberapa orang berspekulasi dia kabur dari penjara untuk menghindari dikirim kembali ke negara asalnya.

China merepatriasi secara paksa warga Korea Utara meskipun mereka telah meratifikasi Konvensi PBB 1951 tentang Pengungsi, yang mewajibkan penandatangan tidak mengembalikan pengungsi ke negaranya bila itu menempatkan mereka pada risiko penganiayaan atau penyiksaan. China menganggap pembelot sebagai migran ilegal ketimbang pengungsi, yang membuat negara tersebut bisa memperlakukan mereka sebagai kriminal dalam sistem hukumnya.

4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan

Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan
Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya