Upaya Mendekatkan UMKM Lokal ke Pelanggan Online

Gudang pintar, Dilayani Tokopedia, jadi salah satu upaya memperluas jangkauan UMKM lokal ke pasar nasional.

oleh Asnida Riani diperbarui 09 Jun 2022, 18:02 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2022, 18:02 WIB
Ilustrasi belanja online
Ilustrasi belanja online (Foto: unsplash.com/ raw pixel)

Liputan6.com, Jakarta - Ada banyak upaya yang bisa dilakukan untuk makin mendekatkan pelaku UMKM lokal dengan para pelanggan online. Sebagaimana diketahui, pandemi COVID-19 telah mengubah kebiasaan berbelanja secara dramatis, yakni mengandalkan transaksi daring, dan Tokopedia sepertinya ingin melanggengkan kultur tersebut.

Memperkenalkan gudang pintar, Dilayani Tokopedia, pihaknya bermaksud mendorong kemaksimalan penjualan online dengan mendekatkan berbagai produk UMKM dalam negeri pada pelanggan lokal. Associate Vice President of Fulfillment Tokopedia, Samuel Simanjuntak, menyebut total ada enam lokasi gudang pintar mereka.

"Sekarang ada di Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar, Palembang, dan Medan," ia mengatakan dalam jumpa pers virtual, Rabu, 8 Juni 2022, menambahkan bahwa lokasi-lokasi lainnya akan menyusul di kemudian hari.

Lebih lanjut ia mengatakan, dari sisi penjual, setidaknya ada tiga keuntungan layanan ini. Ketiganya adalah membantu operasional bisnis, hemat biaya, serta tersedia dashboard dengan teknologi analitis.

Sementara itu, untuk pembeli, layanan ini diklaim memberi akses lebih mudah ke banyak pilihan produk. Juga, pesanan lebih cepat diterima: maksimal empat jam dalam kota dan 48 jam berbagai kota lain, serta ongkir lebih terjangkau karena berlokasi lebih dekat dengan pembeli.

Beberapa kategori dengan transaksi tertinggi lewat Dilayani Tokopedia pada kuartal I 2022 adalah Kesehatan, Perawatan Tubuh, Makanan dan Minuman, Ibu dan Bayi, serta Rumah Tangga. "Lokasi gudang pintar dengan aktivitas tertinggi adalah Jakarta, Surabaya, dan Bandung," ia menambahkan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Cerita 2 UMKM Lokal

UMKM Lokal
Produk alas kaki perempuan dari Amazara, UMKM asal Yogyakarta. (dok. PR)

Amazara dan Toko Kopi Gayo merupakan salah dua UMKM lokal yang memanfaatkan layanan tersebut. Amazara merupakan bisnis alas kaki perempuan asal Yogyakarta yang memanfaatkan gudang pintar Dilayani Tokopedia di Jakarta dan Surabaya.

Pemiliknya, Uma Hapsari, mengatakan, "Jangkauan pengiriman kami sejak menggunakan Dilayani Tokopedia meluas ke Papua. Jumlah pesanan di provinsi luar Pulau Jawa pun meningkat secara signifikan, dengan kenaikan tertinggi di Sulawesi Selatan, Riau, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, dan Lampung.”

 "Tapi, yang paling penting juga stress-free," Uma menambahkan. "Karena kami sekarang belum punya gudang (untuk menyimpan stok produk) dan pelayanan pelanggan sudah tidak dilayani secara manual. Tiba-tiba sudah sampai di (lokasi pengiriman) konsumen."

Perluasan pasar juga diceritakan pemilik Toko Kopi Gayo, Iwan Aramiko. UMKM asal Aceh itu kini bisa dengan lebih mudah memasarkan produk mereka di luar Sumatra, terutama di Jawa. "Karena kalau dari sini, pengiriman bisa lama sekali dan mahal, sampai Rp40 ribu (ke Jakarta)," Iwan bercerita.

 

Jawab Tantangan Logistik

UMKM Lokal
Produk kopi dari Toko Kopi Gayo, UMKM asal Aceh. (dok. PR)

Lebih lanjut Iwan mengatakan, lokasi produksi dan penyimpanan produk di pedalaman Aceh memang telah jadi tantangan pelayanan dan logistik. Ia akhirnya memutuskan memanfaatkan gudang pintar Dilayani Tokopedia di Jakarta.

Sejak itu, mereka tidak hanya memperluas pasar ke Pulau Jawa, namun juga Indonesia timur. Tidak hanya ongkos kirim yang semakin terjangkau, produk juga bisa sampai di tangan konsumen lebih cepat dibanding saat dikirim langsung dari Aceh.

Berjualan secara online juga telah jadi cara merek lokal tersebut bertahan di tengah badai pandemi COVID-19. Iwan mengakui, sebelumnya mereka mengandalkan penjualan offline. "Tapi, pandemi membuat pariwisata anjlok. Tidak ada wisatawan membuat penjualan juga merosot," tuturnya.

Menurutnya, masyarakat Indonesia sekarang sudah lebih teredukasi tentang kopi. Karena itu, produk mereka yang laris tidak hanya bubuk kopi, namun juga biji kopi. Ia berkata, "Mereka sudah tahu (dengan membeli biji kopi), penyajiannya jadi lebih segar."

"Tapi, (di gudang pintar Jakarta) kami juga menyediakan kopi bubuk," Iwan menambahkan.

Fokus Berikan Produk Terbaik

Ilustrasi
Ilustrasi aplikasi Tokopedia. (dok. Tokopedia)

Uma mengatakan, dengan banyaknya pihak yang sekarang mendukung UMKM lokal, termasuk layanan gudang pintar Dilayani Tokopedia, para pebisnis dalam negeri bisa lebih fokus untuk memberikan produk terbaik. "Juga, memberi solusi (melalui produk) dan benar-benar dicintai masyarakat Indonesia," tuturnya.

Ia berharap merek dalam negeri bisa berkembang secara general. Pasalnya, dengan begitu, akan tercipta ekosistem yang sehat bagi brand lokal, dengan tingkat kepercayaan pelanggan yang lebih baik.

Sementara itu, Iwan menyebut pentingnya membulatkan tekad bagi mereka yang ingin terjun jadi pebisnis. "Perhatikan koridor (berbisnis)," ia menyebutkan. "Jangan malu bertanya, karena belajarnya itu setiap hari."

Ia mengatakan, bisnis online termasuk yang berkembang pesat, dengan strategi bisnis yang bisa berubah dalam waktu sangat singkat. "Tahu-tahu besok sudah ada strategi baru yang harus dipelajari lagi," katanya.

External Communications Senior Lead Tokopedia, Ekhel Chandra Wijaya, mengatakan bahwa pihaknya ingin terus membantu lebih banyak pegiat UMKM lokal agar bisa sukses di pasar nasional. "Di sisi lain, kami berharap inovasi Tokopedia bisa terus relevan dengan pengguna maupun penjual," tutupnya.

Infografis Waspada Penipuan Online Shop via Medsos
Infografis Waspada Penipuan Online Shop via Medsos. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya