Bill Gates Klaim Kebiasaannya Naik Jet Pribadi Bukan Bagian dari Masalah Perubahan Iklim

Bill Gates memiliki setidaknya empat jet pribadi, menurut laporan dari situs Private Jet Charter.

oleh Asnida Riani diperbarui 14 Feb 2023, 18:02 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2023, 18:02 WIB
Bill Gates
Pendiri perusahaan raksasa Microsoft, Bill Gates (AFP PHOTO/SAUL LOEB)

Liputan6.com, Jakarta - Bill Gates, meski jadi salah satu aktivis iklim paling vokal di dunia, berkelit bahwa kebiasaannya menggunakan jet pribadi bukan "bagian dari masalah" perubahan iklim. Bos Microsoft ini dilaporkan terlihat sangat kesal ketika dihadapkan pada topik tersebut selama wawancara panjang minggu lalu dengan jurnalis BBC Amol Rajan.

"Bagaimana tanggapan Anda tentang tuduhan munafik karena sebagai seorang juru kampanye perubahan iklim, Anda juga berkeliling dunia dengan jet pribadi?" tanya Rajan, dikutip dari New York Post, Jumat, 10 Februari 2023.

Gates menjawab, "Dengan standar emas pendanaan Climeworks untuk melakukan tangkapan udara langsung yang jauh melebihi jejak karbon keluarga saya, dan saya menghabiskan miliaran dolar (AS) untuk inovasi iklim, jadi, Anda tahu, haruskah saya tinggal di rumah dan tidak datang ke Kenya untuk belajar tentang pertanian dan malaria?"

"Bagaimanapun, saya merasa nyaman dengan gagasan bahwa saya bukan hanya bagian dari masalah dengan membayar kompensasi, tapi juga melalui (pendanaan senilai) miliaran (dolar AS) yang dihabiskan kelompok energi terobosan saya, saya adalah bagian dari solusi," imbuhnya.

Gates memiliki setidaknya empat pesawat pribadi, menurut laporan dari situs Private Jet Charter. Ia adalah orang terkaya keenam di dunia, dengan perkiraan kekayaan 106,7 miliar dolar AS (sekitar Rp1,6 kuadriliun), menurut Forbes.

Climeworks adalah perusahaan berbasis di Swiss yang mengembangkan "cara menangkap karbon dioksida langsung dari udara," menurut situs web perusahaan. Pada Juli 2022, Climeworks mengumumkan perjanjian 10 tahun dengan Microsoft untuk memasok perusahaan dengan "penghapusan karbon berbasis teknologi."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Teknologi Penangkapan Karbon Langsung

Bill Gates
Pendiri perusahaan raksasa Microsoft, Bill Gates (Alex Wong/Getty Images/AFP)

Tahun lalu, Bill Gates mengatakan pada Bloomberg bahwa ia membayar Climeworks, yang menawarkan paket individual, untuk melakukan "penangkapan karbon langsung" atas namanya. "Saya membeli kapasitas mereka dan saya mendapat diskon volume," kata Gates. "Saya pikir mungkin 600 dolar AS (per ton emisi karbon)."

Miliarder tersebut mendirikan Breakthrough Energy pada 2015 sebagai perusahaan payung untuk investasinya dalam energi berkelanjutan dan teknologi pemotongan karbon. Penggunaan jet pribadi di kalangan orang kaya, baru-baru ini, menarik perhatian di pekan Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss.

Seperti yang dilaporkan The Post, kelompok aktivis Greenpeace menuduh miliarder peserta konferensi itu sebagai "kemunafikan ekologis" karena mendiskusikan upaya mereka memerangi perubahan iklim saat berkeliling dunia dengan jet pribadi yang memuntahkan karbon.

Sebelum ini, Gates sudah punya pendekatan berbeda tentang solusi melawan krisis iklim global. Miliarder ini dilaporkan mendukung startup berbasis di Australia yang ingin menghentikan sapi bersendawa guna mengurangi emisi metana.

Melansir New York Post, 25 Januari 2023, Gates mengucurkan dana untuk penelitian seputar suplemen makanan ternak. Perusahaannya, Breakthrough Energy Ventures, dengan partisipasi dari Harvest Road Group, menyiapkan dana 12 juta dolar AS (senilai Rp179 miliar) untuk Rumin8, sebuah perusahaan teknologi iklim.


Mengurangi Emisi Ternak

Bill Gates
Pendiri perusahaan raksasa Microsoft, Bill Gates (Kevork Djansezian/Getty Images for Masters Grand Slam Indoor/AFP)

Rumin8 secara khusus mempelajari solusi mengurangi emisi ternak, dan inisiatif terbaru mereka mengidentifikasi "sifat anti-metanogenik" yang dapat diproduksi secara efisien dan dengan biaya rendah untuk akhirnya memberi makan ternak. Suplemen makanan ternak itu direplikasi secara sintetik dari bahan aktif yang ditemukan dalam rumput laut merah, bromoform, yang mencegah pembentukan metana.

Putaran investasi terbaru Rumin8 bertujuan membangun pengembangan merek dan menggerakkan suplemen ke arah komersialisasi. "Permintaan akan protein berkelanjutan tidak pernah sejelas ini, itulah sebabnya BEV sangat tertarik mengurangi emisi metana dari peternakan sapi dan susu," kata pendiri dan mitra pengelola BEV, Carmichael Roberts.

Ia menyambung, "Rumin8 menawarkan toolbox berbiaya rendah, dapat diskalakan, dan terbukti efektif mengurangi emisi. Tim kami akan mendukung Rumin8 dalam bekerja sama dengan petani untuk memperluas jangkauan solusi ini secara global."

Gates sebelumnya membuat komentar publik bahwa negara-negara terkaya di dunia harus meninggalkan konsumsi daging sapi untuk alternatif nabati guna melawan perubahan iklim.


Menghilangkan Emisi Gas Rumah Kaca

Bill Gates. (Ludovic Marin/Pool Photo via AP, File)
Bill Gates. (Ludovic Marin/Pool Photo via AP, File)

Dalam bukunya, How to Avoid a Climate Disaster, Bill Gates merinci langkah-langkah yang diperlukan untuk menghilangkan emisi gas rumah kaca. Miliarder pengembang perangkat lunak ini membahas perubahan kebijakan dan inovasi teknologi yang diperlukan guna membantu mengekang industri dengan jejak karbon terbesar, seperti baja, semen, dan pertanian.

Tercatat bahwa sepertiga dari semua emisi gas rumah kaca, yang memerangkap panas dan menghangatkan suhu Bumi, berasal dari peternakan. Gates memberi tahu MIT Tech Review pada 2021 bahwa hampir tidak mungkin menghilangkan emisi akibat sendawa sapi dan pupuk.

Karenanya, saat itu ia mengatakan bahwa pilihan daging sapi nabati adalah satu-satunya opsi yang layak. "Ada banyak hal di mana peternak memberi makanan berbeda pada hewan-hewannya, seperti ada satu senyawa yang memberi Anda pengurangan 20 persen (dalam produksi emisi metana)," sebutnya.

"Tapi sayangnya, bakteri itu (dalam sistem pencernaan mereka yang menghasilkan metana) adalah bagian penting dari penguraian rumput. Jadi, saya tidak tahu apakah akan ada pendekatan alami di sana. Saya khawatir (alternatif protein seperti burger nabati) sintetis akan diperlukan setidaknya untuk daging sapi," imbuhnya.

Infografis: Bumi Makin Panas, Apa Solusinya? (Liputan6.com / Abdillah)
Infografis: Bumi Makin Panas, Apa Solusinya? (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya