Liputan6.com, Jakarta - Penggemar Lewis Capaldi menunjukkan dukungan mereka untuk sang penyanyi setelah ia mengalami sindrom Tourette saat tampil di atas panggung selama konsernya pada 21 Februari 2023 di Frankfurt, Jerman. Dalam sebuah video viral yang dibagikan seorang penggemar ke TikTok, pria asli Skotlandia itu sedang membawakan hitsnya bertajuk "Someone You Loved".
Dikutip dari Fox News, Selasa (28/2/2023), saat sedang tampil, Lewis Capaldi mulai mengalami tics dan akhirnya berpaling dari mikrofon saat dia berhenti di tengah lagu. Pada saat itu, penonton menyanyikan bagian refrein.
Advertisement
"Kami mendukungmu!! @LewisCapaldi," tulis penggemar di video tersebut. "Penggemar menyelesaikan lagu untuk Lewis saat dia (berjuang) dengan >> Tourette-nya," tulis penggemar di video tersebut.
Lantas, apa itu sindrom Tourette? Dikutip dari CDC, Selasa (28/2/2023), sindrom Tourette adalah kondisi sistem saraf. Sindrom Tourette menyebabkan orang mengalami "tic".
Tic adalah kedutan, gerakan, atau suara tiba-tiba yang dilakukan orang berulang kali. Orang yang memiliki tic tidak dapat menghentikan tubuhnya melakukan hal-hal ini.
Misalnya, seseorang mungkin terus berkedip berulang kali. Atau, seseorang mungkin membuat suara mendengus dengan enggan.
Mengalami tic sedikit mirip dengan cegukan. Meskipun Anda mungkin tidak ingin cegukan, tubuh Anda tetap melakukannya.
Kadang-kadang orang dapat menghentikan diri mereka sendiri untuk melakukan tic tertentu untuk sementara waktu, tetapi itu sulit. Pada akhirnya, orang tersebut harus melakukan tic.
Jenis-Jenis Tic
Ada dua jenis tic, yakni motorik dan vokal. Motor tics adalah gerakan tubuh, contoh tic motorik termasuk berkedip, mengangkat bahu, atau menyentak lengan.
Sedangkan vocal tics adalah suara yang dibuat seseorang dengan suaranya. Contoh vocal tics termasuk bersenandung, berdeham, atau meneriakkan kata atau frasa.
Tic bisa sederhana atau kompleks:
Simple Tics
Simple tics hanya melibatkan beberapa bagian tubuh. Contoh tic sederhana termasuk menyipitkan mata atau mengendus.
Complex Tics
Complex tics biasanya melibatkan beberapa bagian tubuh yang berbeda dan dapat memiliki pola. Contoh tic yang rumit adalah mengayun-ayunkan kepala sambil menyentak lengan, lalu melompat.
Gejala Sindrom Tourette
Gejala utama TS adalah tic. Gejala biasanya dimulai saat anak berusia 5 hingga 10 tahun.
Gejala pertama yang sering terjadi adalah tic motorik yang terjadi di area kepala dan leher. Tic biasanya lebih buruk pada saat-saat yang membuat stres atau menggairahkan. Mereka cenderung membaik ketika seseorang tenang atau fokus pada suatu aktivitas.
Advertisement
Gejala Sindrom Tourette
Jenis tic dan seberapa sering seseorang mengalami tic banyak berubah dari waktu ke waktu. Meski gejalanya bisa muncul, hilang, dan muncul kembali, kondisi ini dianggap kronis.
Dalam kebanyakan kasus, tic berkurang selama masa remaja dan awal masa dewasa, dan terkadang hilang sama sekali. Namun, banyak orang dengan Sindrom Tourette mengalami tic hingga dewasa dan, dalam beberapa kasus, tic bisa menjadi lebih buruk selama masa dewasa.
Meskipun media sering menggambarkan orang dengan Sindrom Tourette secara tidak sengaja meneriakkan kata-kata makian (disebut coprolalia) atau terus-menerus mengulangi kata-kata orang lain (disebut echolalia), gejala ini jarang terjadi, dan tidak diperlukan untuk diagnosis Sindrom Tourette.
Mendiagnosis Sindrom Tourette
Tidak ada tes tunggal, seperti tes darah, untuk mendiagnosis Sindrom Tourette. Profesional kesehatan melihat gejala orang tersebut untuk mendiagnosis Sindrom Tourette dan gangguan tic lainnya.
Gangguan tic berbeda satu sama lain dalam hal jenis tic yang ada (motorik atau vokal, atau kombinasi keduanya), dan berapa lama gejala tersebut berlangsung. Sindrom Tourette dapat didiagnosis jika seseorang memiliki tic motorik dan vokal, dan memiliki gejala tic selama setidaknya satu tahun.
Perawatan untuk Sindrom Tourette
Meskipun tidak ada obat untuk Sindrom Tourette, ada perawatan yang tersedia untuk membantu mengatasi tic. Banyak orang dengan Sindrom Tourette mengalami tic yang tidak mengganggu kehidupan sehari-hari mereka dan.
Karena itu, tidak memerlukan perawatan apa pun. Namun, pengobatan dan perawatan perilaku tersedia jika tic menyebabkan rasa sakit atau cedera, mengganggu sekolah, pekerjaan, atau kehidupan sosial, atau menyebabkan stres.
Sindrom Tourette sering terjadi dengan kondisi lain. Sebagian besar anak yang didiagnosis dengan Sindrom Tourette juga telah didiagnosis dengan setidaknya satu gangguan mental, perilaku, atau perkembangan tambahan seperti gangguan defisit perhatian/hiperaktivitas (ADHD), kecemasan, atau gangguan obsesif-kompulsif (OCD). Penting untuk mengetahui apakah seseorang dengan Sindrom Tourette memiliki kondisi lain, dan merawat kondisi tersebut dengan benar.
Dokter dan ilmuwan tidak mengetahui penyebab pasti dari Sindrom Tourette. Penelitian menunjukkan bahwa itu adalah kondisi genetik yang diwariskan. Itu berarti diturunkan dari orang tua ke anak melalui gen.
Advertisement