Liputan6.com, Jakarta - Tingkat konsumsi susu sapi di Amerika Serikat sedang menurun signifikan dengan semakin banyak orang memilih untuk menggunakan susu nabati, seperti kedelai, oat, almond, dan berbagai sumber lainnya untuk menambahkan rasa pada kopi mereka di pagi hari. Meski susu sapi semakin dihindari karena alasan kesehatan, konservasi hewan, dan sebagainya, pakar mengingatkan bahwa nutrisi susu pengganti tidak selalu sepadan dengan produk susu tradisional.
Berdasarkan temuan dari sebuah studi terbaru yang belum dipublikasikan dan diumumkan di Nutrition 2023, sebuah konferensi tahunan yang diselenggarakan American Society for Nutrition di Boston, pada Senin, 24 Juli 2023, hanya 28 minuman susu nabati yang mengandung protein, vitamin D, dan kalsium setara atau melebihi susu sapi.
Baca Juga
Seperti dilaporkan CNN pada Selasa, 25 Juli 2023, peneliti dari University of Minnesota telah menciptakan database berisi hampir 20.000 label nutrisi, termasuk 233 produk susu nabati dari 23 produsen. Sekitar separuh produk tersebut diperkaya dengan vitamin D, dua pertiga diperkaya dengan kalsium dan sekitar 20 persen memiliki kandungan protein yang mirip dengan susu sapi.
Advertisement
Penulis utama studi dan ahli diet, Abigail Johnson, Ph.D., menjelaskan bahwa orang tidak perlu terlalu cemas, karena nutrisi tersebut dapat diperoleh dari sumber lain dan susu sapi juga tidaklah sempurna.
"Namun, jika konsumen beranggapan bahwa susu nabati dapat menggantikan susu sapi sepenuhnya, banyak dari mereka yang salah," dia menegaskan.
Susu Nabati Sedikit Proteinnya
Penelitian tersebut mendapati bahwa hanya 38 dari 223 pengganti susu yang mengandung protein 8 gram atau lebih. Jumlah tersebut adalah jumlah yang sama yang terdapat dalam gelas susu berukuran 8 ons.
Susu nabati biasanya hanya berisi sekitar 2 gram protein, meski susu yang terbuat dari kedelai dan kacang polong serta beberapa kombinasi susu terbukti mengandung antara 6 hingga 10 gram. Dalam hal kalsium dan vitamin D, studi itu mencatat bahwa 170 dari 233 jenis susu alternatif diperkaya dengan jumlah yang mirip dengan apa yang ditemukan dalam segelas susu.
Peneliti mendapati bahwa 76 persen produk berbasis oat, 69 persen susu alternatif dari kedelai, dan 66 persen varian berbasis almond diperkaya dengan kalsium dan vitamin D. Penelitian ini juga mengevaluasi lemak jenuh, gula, dan serat. Mayoritas produk susu nabati berkadar lemak jenuh yang mirip dengan susu 1 persen dan skim, namun tidak disarankan sebagai sumber serat yang memadai.
Sekitar sepertiga susu nabati memiliki kadar gula setara dengan susu stroberi atau coklat. "Poin pentingnya adalah, jika Anda mengonsumsi produk ini untuk mendapatkan nutrisi tertentu, Anda perlu memeriksa labelnya karena setiap produk berbeda," ujar Johnson.
Advertisement
Macam-Macam Susu Cair
Sementara itu, melansir kanal Health Liputan6.com pada 15 Juli 2023, Fiona Anjani Foebe, Chief Marketing Office Greenfields Indonesia mengatakan bahwa berdasarkan teknik pengolahan, ada tiga jenis susu cair, yaitu:
1. Susu segar pasteurisasi
Susu jenis ini melewati pemanasan pada suhu rendah (70 - 125 derajat Celsius) selama lima detik, sehingga tidak banyak mengubah sifat fisik dan susu lebih mudah diserap tubuh. Susu cair jenis ini hanya dapat disimpan kurang dari 40 hari di kulkas. Maka itu, susu jenis ini biasanya bisa didapatkan di supermarket yang memiliki penyimpanan dingin yang baik.
2. Susu Ultra High Temperature (UHT)
Susu UHT menggunakan teknik pengolahan dengan dipanaskan pada suhu cukup tinggi (131 hingga 145 derajat Celsius) dalam 10-40 detik untuk membunuh bakteri dan mikroorganisme berlebih. Kandungan nutrisinya lebih rendah dibandingkan susu segar pasteurisasi, namun umur simpannya lebih lama (9-10 bulan).
Penyimpanan susu UHT bisa dilakukan di suhu sejuk. Ssusu cair jenis ini bisa didapatkan dengan mudah di toko, warung waralaba, hingga supermarket.
3. Susu steril
Susu ini disterilisasi dengan pemanasan suhu tinggi ( lebih dari 145 derajat Celsius) yang sangat lama, hingga bisa mencapai 40 menit sehingga tidak hanya membunuh mikroorganisme tetapi juga menyebabkan reaksi kimiawi yang merusak sejumlah gizi alami susu serta perubahan rasa dan tekstur. Susu steril memiliki daya simpan paling lama, mencapai 12 bulan.
Jenis Susu Mana yang Lebih Baik?
Bila melihat ada tiga jenis susu berdasarkan pengolahan, menurut dokter sepesialis gizi klinik Christopher Andrian susu segar pasteurisasi yang lebih baik lantaran proses pengolahan tidak merusak vitamin yang ada dalam susu yang diproduksi sapi.
"Fresh milk pasteurisasi merupakan pilihan susu cair yang terbaik karena proses pengolahannya tidak menghilangkan atau merusak berbagai vitamin atau mineral, macronutrient serta nutrisi bioaktif alami yang terkandung dalam protein susu," kata Christopher dalam sesi Ngopi Susu - Ngobrolin Pilihan Susu pada Jumat, 7 Juli 2023, di Jakarta Pusat.
Sementara, susu cair dengan teknik pengolahan yang lain, komponen nutrisi bioaktif tidak ada karena sudah rusak atau hilang karena pemanasan suhu tinggi pada waktu yang lama.
"Padahal, nutrisi bioaktif tersebut yang berperan penting dalam menjaga kesehatan dan metabolisme seseorang, di antaranya untuk memperbaiki jaringan tubuh, anti-inflamasi, anti-oksidan, hingga anti-kanker," lanjut dokter yang sehari-hari praktik di RS Siloam TB Simatupang Jakarta itu.
Kita harus memperhatikan teknik menyimpan susu yang baik. Secara umum, ciri-ciri susu sudah basi atau tidak layak untuk dikonsumsi adalah aromanya yang sudah berbeda dan sudah menggumpal.
Advertisement