Muncul Tanda Dilarang Memberikan Makan Kucing Liar, Pengelola GBK Dianggap Tak Punya Empati

Warganet kesal pengelola GBK melarang memberi makan kucing jalanan di are GBK yang dinggap kurang empati dan membandingkannya dengan pengelola MRT Jakarta.

oleh Rusmia Nely diperbarui 18 Jun 2024, 17:30 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2024, 17:30 WIB
Muncul Tanda Dilarang Memberikan Makan Kucing Liar, GBK Dianggap Tak Ada Empati
Tangkapan layar yang menunjukkan larangan memberi makan kucing di area Ring Road Stadion Utama GBK. (dok. Instagram @francinewidjojo/https://www.instagram.com/reel/C8N_Olwy50w/?utm_source=ig_web_copy_link/Rusmia Nely)

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @francinewidjojo pada 15 Juni 2024 mencuri perhatian warganet. Dalam reels tersebut, pemilik akun menyoroti larangan yang ditempel oleh pengelola Stadion Gelora Bung Karno (GBK) di Jakarta Pusat.

"Kucing memang menggemaskan, namun kotorannya meresahkan. Dilarang memberi makan kucing di Area Ring Road Stadion Utama GBK #JAGAGBK," tulis larangan yang ditempelkan pada tembok.

Pengunggah video yang juga merupakan aktivis hewan tidak setuju dengan larangan tersebut dan membalas dalam reels-nya. Ia menganggap pihak GBK seharusnya bisa memberikan alternatif lain soal memberi makan kucing jalanan yang ada di dalam kompleks GBK.

"Mencintai tak seharusnya menghilangkan empati. Sedih banget baca pengumuman ini di GBK. Solusinya bisa kasih spot tertentu untuk area makannya seperti yang dilakukan MRT Jakarta. Lebih baik lagi kalau ditunjang sterilisasi untuk mengendalikan populasinya #JakartaRamahHewan," tulis Francine dalam reels tersebut.

Unggahan ini membuat banyak warganet berkomentar. Rata-rata mereka menyayangkan sikap pengelola GBK yang dianggap tidak ada empati terhadap hewan. Bahkan, ada yang sampai mengkritik kebijakan dan fasilitas yang dianggap buruk.

"GBK perlu punya pengelola baru sepertinya. Mulai dari rumput yang hancur sampai melarang memberi makan kucing itu sangat tidak mencerminkan budaya orang Indonesia yang pekerja keras, ramah dan pintar mengelola sumber daya. Harusnya GBK jadi panutan dan kebanggan kita bersama lho," kritik seorang warganet yang sebal.

"GBK saran buat pengelolanya aja..bikin lingkungan GBK yg ramah sm hewan & Utamakan Steril (improve dong ide ide) jangn bisanya melarang.. memang bumi ini hanya patut di tempati oknum oknum yang cuma bisa menolak tanpa ada solusi!! Sangat di sayangkan…💔," sebut warganet lain yang kecewa.

 

Dibandingkan dengan MRT

Muncul Tanda Dilarang Memberikan Makan Kucing Liar, GBK Dianggap Tak Ada Empati
Tanda spot stray cat feeding di pintu masuk Stasiun MRT Bundaran HI. (dok. X @mrtjakarta/https://x.com/mrtjakarta/status/1786002570290577684/Rusmia Nely)

Di sisi lain, Francine dan beberapa warganet membandingkan GBK dengan MRT Jakarta yang dianggap lebih ramah hewan. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya titik-titik khusus untuk memberikan makan pada kucing jalanan.

"Biasa olahraga ktmu tmn2 kecil ksh makan ,, please lah GBK kasih kami para street feeding leluasa berbagi dgn mereka 🐈 tolong di perjuangkan kak @francinewidjojo 😢 bisa yuk kya MRT sudah ada tmp2 memberi makan kucingnya ❤️," sebut seorang warganet yang menyarankan pengelola GBK untuk meniru apa yang dilakukan oleh MRT Jakarta.

MRT Jakarta memang sudah mengeluarkan fasilitas stray cat feeding di titik-titik khusus dekat dengan beberapa stasiun MRT sejak Mei lalu. Para penumpang MRT kini bisa memberikan makan kucing jalanan di beberapa stasiun yang menyediakan titik stray cat feeding. Titik-titik memberi makan kucing jalanan tersebut ada di pintu masuk lift Stasiun MRT Bundaran HI, pintu masuk D MRT Dukuh Atas BNI, dan pintu masuk C Stasiun MRT Fatmawati Indomaret.

Viral Sekuriti GBK Cekcok dengan Fotografer

Cekcok Sekuriti dengan fotografer
cekcok antara kedua pihak ternyata dipicu dari sejumlah fotografer yang tidak diterima ditegur oleh sekuriti, karena memakai umpatan kasar yang menjadi pemicu keduanya saling adu mulut di Kantin GBK. (Tim News).

Mengutip dari Tim News Liputan6.com, viral di media sosial yang merekam kejadian cekcok antara sejumlah pria yang berprofesi sebagai fotografer dengan petugas sekuriti pengamanan Komplek GBK. Dikutip melalui akun @kameraperistiwa, nampak sejumlah petugas sekuriti dengan pakaian dinas kuning nampak menegur sejumlah fotografer yang hendak mengambil foto di sekitar area komplek GBK.

"Dalam video yang diunggah seorang fotografer olahraga bernama Robby Nezar Akhadi itu, beberapa satpam GBK tampak memarahi Robby dan rekan-rekannya yang tiba di kantin GBK dan hendak memotret pelari," tulis akun tersebut.

Usut punya usut, cekcok antara kedua pihak ternyata dipicu dari sejumlah fotografer yang tidak diterima ditegur oleh sekuriti. Hal itu karena umpatan kasar yang menjadi pemicu keduanya saling adu mulut di Kantin GBK.

"Melihat hal itu, seorang petugas keamanan GBK mendekat dan menanyakan akar permasalahan mereka. Satpam GBK tidak mengaku telah melontarkan kata-kata kasar dan tidak sopan sambil terus berbicara dengan suara keras," tulis akun itu kembali.

 

Ambil Foto di GBK Diperbolehkan

CFD
Adapun kegiatan KTT ASEAN di Jakarta selama 3 hari akan berlangsung di enam lokasi, yakni Hotel ST Regis, Kantor Sekretariat ASEAN, Jakarta Convention Center (JCC), Hutan Kota Plataran GBK, Hotel Sultan, dan Istana Merdeka. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Atas video viral tersebut, Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK) angkat suara. Ia membenarkan kejadian cekcok itu terjadi di area kantin UMKM Mandiri Parkir Timur, GBK, Senayan, Jakarta, Senin, 10 Juni 2024.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan internal, ditemukan telah terjadi kesalahpahaman antara vendor keamanan GBK dengan pengunjung," kata Kepala Divisi Humas, Hukum, dan Administrasi PPKGBK, Asep Triyadi dalam keteranganya, dikutip Jumat, 14 Juni 2024.

Asep menyebut pria yang cekcok dengan sekuriti merupakan anggota Fotografer dari Himpunan Pengusaha Dokumentasi Indonesia (HIPDI). Akar masalahnya tentang kesalahpahaman aturan atau tata tertib pengambilan dokumentasi gambar/video di kawasan GBK.

Oleh sebab itu, lanjut Asep, atas kejadian tersebut pihak PPKGBK telah menghubungi Sekretaris Jenderal HIPDI, Indro Dwi S guna menyelesaikan permasalahan ini secara kekeluargaan. "PPKGBK senantiasa mengapresiasi dan memberikan dukungan penuh kepada rekan-rekan fotografer atau videografer sebagai mitra yang selama ini mendukung berbagai kegiatan di GBK," ujarnya.

Infografis 6 Hewan Peliharaan Populer
Infografis 6 Hewan Peliharaan Populer (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya