6 Fakta Menarik Gunung Kahung, Puncak Tertinggi di Gugusan Pegunungan Meratus

Gunung Kahung terletak di sisi tenggara Waduk Riam Kanan (Waduk Riam Kanan) Kalimantan Selatan yang luas, dekat dari desa wisata Belangian yang ramah.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 12 Sep 2024, 08:30 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2024, 08:30 WIB
Gunung Kahung di Kalimantan
Gunung Kahung di Kalimantan. (Dok: IG @priapagi https://www.instagram.com/p/CifGa-PLyhO/?igsh=cXhjOGJ3YmZmN3dj)

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Kahung terletak di Desa Belangin, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Gunung ini merupakan puncak tertinggi dari gugusan puncak di ujung selatan Pegunungan Meratus.

Daratan tinggi tersebut berada di sisi tenggara Waduk Riam Kanan (Waduk Riam Kanan) yang luas di luar desa wisata Belangian yang ramah. Seluruh area ini sangat indah dan perlahan-lahan semakin populer di kalangan pendaki dari kota Banjarmasin dan dari tempat yang lebih jauh.

Mengutip laman Gunung Bagging, Rabu, 11 September 2024, Gunung Kahung diketahui memiliki ketinggian 1.285 mdpl. Dengan itu Gunung Kahung terbilang memiliki ketinggian rendah, karena banyak gunung di Indonesia yang jauh lebih tinggi. 

Masih banyak hal mengenai Gunung Kahung selain lokasi dan ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Kahung yang dirangkum Tim Lifestyle Liputan6.com dari berbagai sumber.

1. Titik Awal Pendakian

Rute perjalanan menuju gunung nan eksotis ini jika dimulai dari Banjarbaru, akan dilanjutkan ke arah Waduk Riam Kanan. Dilanjutkan menuju ke dermaga PLTA Riam Kanan.

Kemudian perjalanan diteruskan dengan transportasi laut yakni menggunakan perahu motor ke arah Desa Belangin. Desa ini merupakan lokasi keberadaan Gunung Kahung.

Dari Desa Belangin menuju titik kumpul pendakian kurang lebih membutuhkan perjalanan selama 2 jam. Selanjutnya pendaki akan mulai berangkat dari selter pertama hingga melewati beberapa pos pendakian untuk menuju Puncak Kahung.

2. Rute ke Titik Pendakian

Gunung Kahung adalah puncak tertinggi dari gugusan puncak di ujung selatan Pegunungan Meratus.
Gunung Kahung adalah puncak tertinggi dari gugusan puncak di ujung selatan Pegunungan Meratus. (Dok: Instagram @dayatborneo5 https://www.instagram.com/p/BBRjBuDOeVA/?igsh=Nm5nYXZkNWg5ajdo)

Meskipun rendah, Gunung Kahung dulunya merupakan gunung yang sangat menyita waktu untuk mencapai puncaknya. Pada 2010, sebelum ada jalur yang jelas, sekelompok pendaki membutuhkan waktu 12 hari untuk mencapai puncaknya.

Namun, sejak adanya ‘ekspedisi Merah Putih’ untuk perayaan kemerdekaan tahunan pada bulan Agustus 2018, pendakian ini dapat diselesaikan dalam waktu tiga hari. Ini termasuk perjalanan dari dan ke titik awal, dan bahkan dari dan ke Jakarta bagi mereka yang sangat bugar dan efisien.

perjalanan yang disarankan adalah Bandara Banjarmasin (sekitar 30 menit) lalu ke Banjarbaru (sekitar 40 menit) menuju Tiwingan 90 menit dengan perahu. Lalu menuju Belangian (20 menit menggunakan ojek atau 90 menit jalan kaki).

Anda akan melewati Pos 1 (sekitar 1 jam), Pos 2 (sekitar 90 menit), dan Pos 3 (sekitar 2 jam) lalu Pos 4. Total 10 jam dari Bandara ke perkemahan yang disarankan.

Dari Bandara Banjarmasin, Anda dapat menempuh perjalanan sekitar 25 menit dengan mobil atau sepeda motor ke pusat kota Banjarbaru dan 40 menit lagi dari Banjarbaru ke kota kecil Tiwingan di tepi Waduk Riam Kanan (65 mdpl).

3. Sewa Perahu untuk Melewati Waduk

Pendaki di Gunung Kahung
Pendaki di Gunung Kahung. (Dok: IG @itiftryy_ https://www.instagram.com/p/Ctv-6QYvumm/?igsh=aGw0aXM5MmZ0MnVs)

Ada banyak perahu di waduk yang dapat disewa dengan harga yang wajar. Tapi Anda mungkin perlu bernegosiasi dan pastikan untuk mengatur waktu penjemputan untuk perjalanan pulang setelah pendakian karena sinyal telepon seluler di dekat gunung saat ini sangat buruk.

Perahu-perahu di sini biasanya dapat menampung 25 pendaki dan mereka membutuhkan waktu sekitar 90 menit untuk menyeberang dari Tiwingan ke Belangian. Pada 2018, harga untuk perjalanan pulang pergi adalah Rp1 juta total (Rp500.000 sekali jalan), mungkin sekarang pada 2024 tarifnya lebih mahal.

Harap dicatat bahwa Anda tidak mungkin dapat menyeberang dalam kegelapan karena kapten sangat enggan sejak beberapa kecelakaan baru-baru ini. Dalam cuaca yang baik, perjalanan melintasi waduk memang sangat indah.

4. Pulau Pinus di Perjalanan

Hanya beberapa kilometer dari Tiwingan terdapat Pulau Pinus, sebuah pulau kecil dengan hutan pohon pinus di atasnya yang terhubung ke daratan utama melalui sebuah jembatan. Di seberang titik ini, hamparan air yang terbuka lebar menawarkan pemandangan indah dari sejumlah gunung kecil di area tersebut.

5. Pemandangan Gunung Aurbunak di Perjalanan

Pendaki di Pohon Panggang Gunung Kahung @mauulll_lana16
Pendaki di Pohon Panggang Gunung Kahung. (Dok: IG https://www.instagram.com/p/B9Vp2dPHefO/?igsh=cno0dThlY2JwaGFy @mauulll_lana16)

Puncak gunung segitiga yang landai yang terlihat jelas di tenggara adalah Gunung Aurbunak (ketinggian 1.150 mdpl). Tampaknya merupakan pendakian yang lumayan, memerlukan waktu sekitar total tiga hari dari titik awal di desa Pa’au yang terlihat dalam perjalanan menuju Belangian.

Di sebelah selatan terdapat Gunung Kahung (1.285 mdpl) dan Kahung Besar (ketinggian 1.240 mdpl), gunung yang lebih misterius yang terdiri dari sejumlah puncak yang kurang mudah dilihat dari waduk. Kahung sendiri berada di sebelah timur dari dua puncak utama dan dikenal oleh sebagian penduduk setempat sebagai Kahung Kecil. Disebut demikian, bukan karena ukurannya tetapi karena nama sungai dan air terjun di lerengnya.

Puncak ketiga yang terletak lebih jauh di sebelah barat Kahung Besar diberi nama Gunung Panggilangin atau gunung yang memanggil angin. Ketinggiannya sedikit lebih rendah lagi, yaitu 1.100 mdpl lebih.

6. Menghemat Waktu Bisa Naik Ojek

Akhirnya Anda akan tiba di papan petunjuk masuk desa kecil Belangian dan Taman Hutan Raya Sultan Adam. Ikuti jalur utama sejauh 300 meter ke desa. Dari Belangian, jalur menuju Lembah Kahung mengikuti jalur semen lalu belok kiri di percabangan pertama selama beberapa kilometer sebelum memasuki hutan.

Sebaiknya naik ojek untuk menghemat waktu berjalan kaki selama lebih dari satu jam di bawah sinar matahari langsung di ketinggian yang sangat rendah. Anda harus membayar sekitar Rp40.000 sekali jalan untuk perjalanan selama 15--20 menit, yang sangat menyenangkan di jembatan merah putih besar di atas sungai. Setelahnya perjalanan dilanjutkan ke Pos 1 sampai pos terakhir dan puncak.

 

 

infografis Status Gunung Berapi
infografis Status Gunung Berapi
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya