Liputan6.com, Jakarta - Kasus pembajakan akun media sosial lembaga publik kembali terjadi. Kali ini menimpa akun Instagram resmi LPPOM MUI. Pesan aneh pun muncul dari si hacker. Isinya tentang promo judi kasino.
Pembajak menggunakan foto Elon Musk dalam unggahan pada Sabtu (14/9/2024) dini hari. Si pembajak kemudian menuliskan keterangan, 'thanks', dalam unggahan tersebut.
Baca Juga
Kabar pembajakan akun tersebut dikonfirmasi pihak LPPOM MUI. Dalam rilis yang diunggah di laman resmi mereka, LPPOM MUI menjelaskan bahwa upaya pengambilalihan media sosial Instagram LPH LPPOM terjadi pada Sabtu, pukul 02.03 WIB, oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Advertisement
"Kami sampai bahwa, hingga saat ini, Tim LPH LPPOM sedang melakukan upaya yang diperlukan untuk mengontrol akses terhadap media sosial Instagram," demikian bunyi pengumuman itu.
Mereka pun mengimbau seluruh pihak untuk mengabaikan pesan apapun yang bersumber dari akun Instagram @lppom_mui sampai dengan pulihnya akun. LPPOM akan mengambil tindakan tegas atas segala bentuk penipuan/penyalahgunaan wewenang yang mengatasnamakan LPPOM MUI.
Segala pertanyaan dan klarifikasi terkait dapat dilayangkan dan diakses melalui laman resmi mereka, halalmui.org atau menghubungi call center LPPOM 14056, email: customercare@halalmui.org / corporatesecretary@halalmui.org, dan WhatsApp 08111148696. Selain Instagram, seluruh media sosial LPH LPPOM lainnya tidak terdampak, seperti Linkedin, Facebook, X, TikTok, dan Threads.
"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan," imbuh pernyataan tersebut.
Sejumlah warganet merespons kasus pembajakan akun tersebut. Mereka mempertanyakan akun centang biru bisa terkena hal itu. "Centang biru kok kena hack?" tulis seorang warganet. "Duuuh kena hack ini," imbuh yang lain.
"Astagfirullah...semoga semuanya aman yaa...," harap warganet lainnya.
Peretasan Akun PDN
Bukan sekali ini lembaga publik di Indonesia jadi sasaran hacker. Sebelumnya, kasus peretasan menimpa server Pusat Data Nasional (PDN) dengan modus ransomware. Hal itu berdampak meluas ke berbagai instansi pemerintahan, di antaranya Dirjen Imigrasi.
Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Hinsa Siburian, mengungkapkan bahwa peretasan terjadi pada Kamis, 20 Juni 2024 "Kami sampaikan bahwa insiden pusat data sementara ini adalah serangan siber dalam bentuk BrainChipper Ransomware," ujar Hinsa saat ditemui di acara konferensi pers terkait gagguan Pusat Data Nasional di kantor Kominfo Jakarta, Senin, 24 Juni 2024.
Dikutip dari kanal News Liputan6.com, ia menjelaskan bahwa serangan tersebut merupakan jenis pengembangan terbaru. "Ransomware ini merupakan pengembangan terbaru dari Lockbit 3.0," dia menambahkan.
Direktur Network & IT Solution Telkom Group, Herlan Wijanarko, memaparkan bahwa pelaku serangan ransomware BrainChipper meminta tebusan agar data PDN bisa kembali. "Mereka meminta tebusan USD 8 juta (sekitar Rp 131 miliar)," ucap Herlan.
BSSN, Cybercrime Polri, dan TelkomSigma berupaya menginvestigasi secara menyeluruh pada bukti-bukti forensik. "Bukti yang kita dapat dengan segala keterbatasan evidence kemudian kami laporkan kemajuan upaya-upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah," katanya.
Advertisement
Imbauan Jokowi soal Back Up Data
Dalam kesempatan terpisah, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya back up atau rekam cadang data nasional, usai peretasan sistem Pusat Data Nasional (PDN). Hal ini untuk mengantisipasi apabila PDN kembali diretas.
"Yang paling penting adalah semua data yang kita miliki itu harus di-back up. Sehingga kalau ada apa-apa kita sudah siap," kata Jokowi di RSUD Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, Kamis, 4 Juli 2024.
Ia mengaku pemerintah telah mengevaluasi menyeluruh usai peretasan Pusat Data Nasional (PDN). Jokowi menuturkan pemerintah saat ini sedang mencari solusi agar peretasan server PDN tak terjadi lagi.
Dia meminta semua data nasional di-back up untuk mengantisipasi kejadian serupa terulang kembali. "Ini juga terjadi di negara-negara lain, bukan hanya di Indonesia saja," klaimnya.
Meski dampak peretasan itu fatal, Budi Arie Setiadi tetap dipertahankan sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika oleh Jokowi. Padahal, banyak data masyarakat yang tidak bisa diselamatkan setelah pemerintah menolak membayar tebusan.
Akun Instagram Balai Taman Nasional Komodo Juga Diretas
Sebelumnya, akun Instagram Balai Taman Nasional Komodo, @btn_komodo, diretas pihak tak bertanggung jawab. Kesempatan itu dimanfaatkan peretas untuk berjulan iPhone. Peretas juga mengubah nomor call center kolom bio jadi nomor penjual ponsel yang menawarkan promo spesial bagi para pengikut.
"NEW IPHONE 14 PROMAX 512GB. Warna purple. New, Segel Greenpeel. GARANSI RESMI IBOX. Harga Rp.10.000.000. Mengapa murah? Giveaway Hp yang kami adakan ini dari hasil pencapaian kami. Karena keuntungan melibihi target. Maka kami adakan giveaway dengan murah spesial khusus untuk followers tercepat kami dan sudah memenuhi syarat," bunyi keterangan tersebut.
Peretas juga menulis bahwa syarat dan ketentuan membeli adalah wajib menjadi followers, minimal like tiga unggahan, wajib klaim promo di WhatsApp, dan menangkap layar bukti like yang dikirim melalui WhatsApp. Nomor WhatsApp yang tertera adalah 6285255283901. Selain mengambil alih akun Instagram, peretas juga menutup kolom komentar.
Peretasan itu diakui Kepala Balai Taman Nasional Komodo Hendrikus Rani Siga. "Tanggal 3 Juli ada yang menginformasikan ke saya ada pemasangan iklan di IG, di medsos kita yang di-hack," kata pria yang akrab disapa Hengky pada Liputan6.com, Rabu, 5 Juli 2023.
Advertisement