Aparat dan Mahasiswa Papua Berdamai

Aparat meminta para mahasiswa membantu tugas mereka menyelidiki kasus kerusuhan di depan Kampus Universitas Cenderawasih. Sementara mahasiswa berharap aparat bertugas sesuai rambu-rambu hukum dan tanpa kekerasan.

oleh Liputan6 diperbarui 23 Mar 2006, 19:56 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2006, 19:56 WIB
230206crusuhpapua.jpg
Liputan6.com, Jayapura: Sejumlah perwakilan mahasiswa bertemu pihak kepolisian dan TNI di Jayapura, Papua, Kamis (23/3). Pertemuan dimaksudkan untuk memulihkan hubungan pascabentrokan yang berujung kematian lima aparat keamanan di depan Kampus Universitas Cenderawasih (Uncen), Kamis pekan silam. Kedua belah pihak sepakat untuk berdamai.

Aparat meminta para mahasiswa membantu tugas mereka menyelidiki kasus kerusuhan ini. Pasalnya pihaknya tetap akan melakukan penangkapan, pemanggilan, dan juga pemeriksaan para saksi. "Mungkin akan sedikit mengganggu aktivitas mahasiswa, tapi kita akan informasikan lebih dulu," kata Kepala Kepolisian Resor Kota Jayapura Ajun Komisaris Besar Polisi Taufik Pribadi.

Sementara itu, pihak mahasiswa berharap, aparat melaksanakan tugasnya sesuai rambu-rambu hukum yang berlaku dan tanpa kekerasan. Sebab sejauh ini terjadi beberapa insiden penyisiran para pelaku kerusuhan yang berujung perusakan fasilitas asrama mahasiswa. Mereka juga meminta adanya jaminan keamanan saat kegiatan perkuliahan.

Sejauh ini, proses perkuliahan di Uncen masih diliburkan. Sebagian mahasiswa bersembunyi ke hutan dan perbatasan Papua Nugini karena diliputi rasa tak aman dan khawatir. Sebab, sejak insiden di Jalan Raya Abepura-Sentani itu polisi intensif menyisir areal Kampus Uncen [baca: Universitas Cendrawasih Diliburkan Satu Pekan].(JUM/Ruba`i Kadir)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya