Kronologi Balita Fransiska Dibuang Pria Cepak

Darsem mengungkapkan, Tigor mengajak ia dan Fransiska jalan. Namun, saat tiba di salah satu tempat perbelanjaan, Tigor meninggalkannya.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 11 Apr 2014, 00:04 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2014, 00:04 WIB
Ibu Bayi Dibuang
(Liputan6 TV)

Liputan6.com, Jakarta- Balita Fransiska Renata berumur 1 tahun yang dibuang pelaku bernama Tigor di PRJ, Jakarta Pusat, Minggu 6 April 2014 yang lalu, akhirnya bertemu Ibu kandungnya, Darsem alias Sisy di Polsek Pademangan, Jakarta Utara.

Dari hasil pemeriksaan, Darsem mengungkapkan, saat itu Tigor mengajak ia dan Fransiska jalan-jalan. Namun, saat tiba di salah satu tempat perbelanjaan, Tigor meninggalkannya sendirian.

Awalnya pada hari Minggu pagi yang lalu, dirinya bersama anaknya dan Tigor menuju pulang usai jalan-jalan dari tempat perbelanjaan Atrium, Kawasan Senen. Dengan menaiki mobil Xenia berplat B 1661 UZL milik Tigor, pada perjalanan pulang menuju tempat kos Sisy, Tigor mengajak mampir ke Indomart yang berada dekat Hotel Holiday di kawasan Kemayoran.

"Saya masuk Indormart, disuruh Tigor beli perlengkapan bayi, sedangkan anak saya ditinggal didalam mobil bersama Tigor. Setelah itu, saat saya keluar, tiba-tiba mobil udah gak ada. Bingung saya," kata Darsem di Polsek Pademangan, Jakarta Utara, Kamis (10/4/2014).

Selain kebingungan, Sisy juga panik dan mencoba mencari keberadaan Tigor. Sisy pun berkeliling di sekitar Indomart hingga ke tempat yang cukup lumayan jauh dari Indomart. Kemudian, berselang sekitar 15 menit, dirinya kembali ke Indomart itu dengan harapan Tigor sudah kembali.

"Saya lihat, kok anak saya gak ada, saya tanya ke Tigor mana anak saya, dia bilang, udah tenang ada, ada di tempat yang aman, nanti saya balikin," terang Sisy.

Sisy saat itu mengaku cemas dan tak bisa percaya begitu saja kepada pengakuan Tigor. Sisy terus mendesak Tigor. Sementara Tigor terus bersikukuh bayi perempuan semata wayangnya itu ada di tempat yang aman. Perkelahian pun terjadi, namun tak terjadi penganiayaan.

"Saya desak tanyain terus, malah dijawab ntar juga dibalikkin. Awas aja anak saya kenapa-kenapa saya bilang. Saya takut anaknya diapa-apain juga kan," ucap Sisy.

Sampai akhirnya, anggota jajaran Polsek Pademangan mendatangi tempat kosnya di Jalan Mangga, Utan Kayu, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur, Selasa 8 April 2014 malam. Saat itulah, ia mengetahui bahwa bayinya dibuang oleh Tigor di PRJ dan diberikan kepada pedagang minuman.

"Saya tau pas malam-malam didatangin polisi dan bilang bayinya ada. Saya nggak mau lagi berhubungan sama Tigor. Saya selain takut, gak tahu nonton berita juga," ujar Sisy.

Sementara itu, Kapolsek Pademangan, Kompol Andri Ananta menuturkan, telah memeriksa 5 orang saksi terkait kasus tersebut. Pihaknya juga berkoordinasi dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengenai tempat tinggal sementara bagi Fransiska.

"Ke depan apakah akan menyerahkan ke Dinas Sosial (Dinsos) atau menyerahkan kepada keluarga yang mengaku. Masih dalam penyelidikan semuanya, akan dilakukan tes DNA hari ini," jelas Andri.

Dan Sekjen KPAI, Erlinda, menjelaskan dengan pertimbangan cukup dalam dan sangat terpaksa, pihaknya mengamankan bayi perempuan itu. Pasalnya, pihaknya melihat terdapat konflik internal yang terjadi antara ibu dan nenek. Pihaknya juga bekerjasama dengan Kementerian Sosial (Kemensos) untuk membicarakan tempat tinggal sementara bagi si bayi, Fransiska. Pasalnya, KPAI belum memiliki rumah yang aman.

"Sampai kasus selesai, sampai hasil DNA ibu anaknya. Dan apakah anak ini akan diberikan kepada sang ibu atau tidak, itu dilihat apa terdapat tindak penelantaran anak atau tidak," jelas Erlinda.

Terakhir, Erlinda menerangkan, Fransiska untuk saat ini akan tinggal dan dirawat di Rumah Sakit Perlindungan Anak (RSPA) milik Kemensos di Bambu Apus, Jakarta Timur. "Ibunya Sisy juga bisa ikut tinggal disana," pungkas Erlinda.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya