Masih Berbahaya, Gunung Slamet Belum Bisa Didaki

Jalur pendakian Gunung Slamet masih ditutup hingga waktu yang belum ditentukan. Izin mendaki menunggu status gunung menjadi Normal.

oleh Rinaldo diperbarui 16 Mei 2014, 09:36 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2014, 09:36 WIB
Suasana Desa Kawasan Zona Merah Gunung Slamet
Gunung Slamet terhitung 29 April meningkat statusnya dari Waspada menjadi Siaga. (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, masih menutup jalur pendakian Gunung Slamet hingga batas waktu yang belum ditentukan. Padahal, status gunung ini tidak lagi Siaga.

"Status Gunung Slamet memang telah diturunkan dari Siaga menjadi Waspada pada hari Senin pukul 16.00 WIB, namun sampai sekarang jalur pendakian belum dibuka karena masih berbahaya," kata Kepala Bidang Pariwisata Dinbudparpora Purbalingga Prayitno, Jumat (16/5/2014).

Dalam hal ini, kata dia, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melarang adanya aktivitas dalam radius 2 kilometer dari puncak Gunung Slamet.

Dia mengakui, sejak terjadi peningkatan aktivitas Gunung Slamet, banyak calon pendaki yang menanyakan kemungkinan dapat dilakukannya pendakian. Bahkan, sejumlah pendaki dari Bobotsari sempat nekat melakukan pendakian meskipun hanya sampai di Pos I.

"Mereka mendaki lewat jalur lain, bukan melalui Pos Pendakian di Dukuh Bambangan, namun hanya sampai di Pos I dan setelah itu kembali lagi. Padahal, jalur pendakian telah ditutup beberapa jam sebelum status Gunung Slamet ditingkatkan dari Normal menjadi Waspada pada 10 Maret 2014," katanya.

Terkait hal itu, dia mengharapkan para calon pendaki untuk bersabar hingga kondisi Gunung Slamet benar-benar aman untuk didaki, yakni jika statusnya telah diturunkan menjadi Normal.

"Kami masih menunggu perkembangan lebih lanjut dari hasil pengamatan PVMBG. Jika nantinya status Gunung Slamet diturunkan menjadi Normal dan kondisinya telah benar-benar aman, kami tentunya akan membuka kembali jalur pendakian Gunung Slamet di Dukuh Bambangan," katanya.

Sebelumnya, Dinbudparpora Purbalingga menutup jalur pendakian Gunung Slamet sejak 10 Maret 2014 atau beberapa jam sebelum PVMBG meningkatkan status gunung tertinggi di Jateng tersebut dari Normal menjadi Waspada pada pukul 22.00 WIB.

Penutupan pendakian tersebut dilakukan karena aktivitas Gunung Slamet cenderung mengalami peningkatan. Bahkan, pada tanggal 30 April 2014 pukul 10.00 WIB, status Gunung Slamet ditingkatkan dari Waspada menjadi Siaga karena aktivitasnya terus meningkat.

PVMBG pada tanggal 12 Mei 2014, pukul 16.00 WIB kemudian menurunkan status Gunung Slamet dari Siaga menjadi Waspada karena aktivitasnya cenderung menurun. (Ant/Ein)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya