Rohani, Korban Penyekapan yang Dipaksa Jadi Anggota ISIS

Selama di pesantren, Rohani mengaku diajarkan cara berjihad, cara ngebom musuh dan cara menembak dengan senjata api.

oleh Liputan6 diperbarui 07 Agu 2014, 07:49 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2014, 07:49 WIB
Korban Culik ISIS - Liputan6 pagi
(Liputan6 TV)

Liputan6.com, Bogor - Rohani, warga Kampung Sukasirna, Desa Tamansari, Kecamatan Rumpin, Bogor, Jawa Barat, menjadi saksi hidup aksi penculikan dan indoktrinasi yang dilakukan anggota Negara Islam Irak dan Suriah atau Islamic State of Iraq and Syria (ISIS)

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Kamis (7/8/2014), tahun 2008 silam Rohani bersama kakaknya Mingming berkenalan dengan Bahrun atau Abu Muhahmad Al Indonesia di Ciputat, Tangerang, Banten.

Keduanya sempat disekap selama 3 bulan di rumah kontrakan. Setelah menyatakan kesediaannya bergabung, mereka dilatih di sebuah pondok pesantren di Ciputat.

Di pesantren tersebut Rohani merasa janggal dengan kegiatan yang dilakukan para santri dan juga para guru. Rohani mengaku diajarkan cara berjihad, cara mengebom musuh dan cara menembak dengan senjata api.

Selama di pesantren banyak tamu-tamu penting yang datang, salah satunya dikenalinya sebagai Abu Bakar Baasyir.

Karena merasa ajarannya tak sejalan, Rohani pun melarikan diri dengan menjebol atap kamar dan lari lewat genteng rumah. Tetapi sang kakak Mingming hingga kini tak diketahui rimbanya.

Sementara Bahrun atau Abu Muhamad Al Indonesia tiba-tiba muncul di kanal berbagi video Youtube, menjadi salah satu aktor yang memprovokasi ajakan bergabung dengan ISIS.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin pun meminta ISIS diwaspadai karena sangat berbahaya. Siapa saja yang tidak sepaham akan diperangi. Menag bahkan mengindikasikan kelompok ISIS sudah menyebar ke daerah. (Ado)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya