Liputan6.com, Tangerang Selatan - Badan Latihan Kerja (BLK) milik PT Karya Semesta Perkasa di Jalan Poncol RT 04/04, Cirendeu, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, diduga melakukan human trafficking atau perdagangan manusia sejak 2 tahun terakhir.
Dugaan itu dilontarkan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Gatot Abdullah Mansyur.
Menurut Gatot, 85 persen dari 303 calon TKI yang ada di penampungan tersebut berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT). "Mengapa dari NTT jauh-jauh ke sini? Di sana juga ada BLK ataupun penyalur tenaga kerja," ungkap Gatot.
Kejanggalan lain, imbuh Gatot, para calon TKI yang berasal dari NTT itu diduga dibuatkan paspor di Surabaya, Jawa Timur, bukan di daerah asal ataupun penampungan. Parahnya, ada belasan calon TKI yang berasal dari NTT tidak bisa baca dan tulis.
"Padahal aturannya minimal dia bisa baca dan tulis. Makanya, kami menilai ada indikasi human trafficking," beber Gatot.
Untuk itu, BNP2TKI akan bekerja sama dengan Polda Metro Jaya mengamankan BLK yang berada di tengah lingkungan warga itu. "Kami juga akan meminta pengamanan dengan Polres Jakarta Selatan, di sekitar BLK ini," ucap Gatot.
Sementara saat diwawancara, salah seorang calon TKI yang berasal dari NTT, Petronella mengaku memang tidak bisa baca dan tulis. "Iya, tidak lulus sekolah saya," tutur dia sembari tertunduk.
Definisi human trafficking, menurut PBB, adalah perekrutan, pengiriman, pemindahan, penampungan, atau penerimaan seseorang, dengan ancaman, atau penggunaan kekerasan, atau bentuk-bentuk pemaksaan lain. (Yus)
Baca juga:
Advertisement
Diduga Menyimpang, Tempat Penampungan TKI Disidak BNP2TKI
Polda Jawa Timur Bongkar Sindikat TKI Ilegal
BNP2TKI Tutup Pelayanan KTKLN di Bandara Soekarno Hatta