Alasan Jokowi Melayat Istri Henk Ngantung Pagi-pagi

Setelah melayat ke rumah duka istri Henk Ngantung, Jokowi kemudian langsung bertolak menuju JCC untuk mendampingi Presiden SBY.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 05 Sep 2014, 13:10 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2014, 13:10 WIB
Jokowi
Jokowi (Liputan6.com\Miftahul Hayat)

Liputan6.com, Jakarta - Jokowi melayat almarhum Hetty Evelyn Ngantung Memesah yang merupakan istri mendiang mantan Gubernur DKI Henk Ngantung di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat pagi tadi. Dia didamping sang istri Iriana Jokowi.

Jokowi tiba di rumah duka sekitar pukul 07.30 WIB dengan pengawalan pasukan pengamanan presiden (paspampres).

"Ya tadi pagi saya kesana, melayat bareng Ibu," ujar Jokowi usai menghadiri acara Masterplan Percepatan Pembangunan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di JCC, Jakarta, Jumat (5/9/2014).

Pria bernama lengkap Joko Widodo itu mengaku sengaja datang pagi hari sebelum menjalankan aktivitasnya. Tujuannya, agar dapat bertemu dengan kerabat terdekat dan anak-anak almarhum untuk mengungkapkan belasungkawa.

Setelah melayat ke RSPAD, Jokowi kemudian langsung bertolak menuju ke JCC untuk mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres Boediono dalam acara refleksi 3 tahun MP3EI itu.

"Dari RS, baru ke JCC menemani Pak SBY," kata Jokowi.
‎
‎Sebelum Jokowi, Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok telah lebih dulu melayat almarhumah Hetty Evelyn Ngantung Mamesah pada Kamis 4 September 2014 kemarin malam. Kehadiran Ahok tanpa didampingi istrinya, Veronica Tan. Sebab, ia berangkat dari Balaikota Jakarta usai menyelesaikan pekerjaannya.

Istri Henk Ngantung tutup usia pada umur 75 tahun karena penyakit darah tinggi. Ia menghembuskan napas terakhir sekitar pukul 19.30 WIB di RS UKI, Cawang, Jakarta Timur, Rabu 3 September kemarin. Hetty Evelyn telah dirawat selama 3 hari di rumah sakit tersebut.

Henk Ngantung telah lama mendahului sang istri. Henk yang memiliki nama lengkap Hendrik Hermanus Joel Ngantung meninggal dunia di Jakarta pada 12 Desember 1991 saat berusia 70 tahun. Pria kelahiran Manado, Sulawesi Utara, 1 Maret 1921 itu adalah pelukis Indonesia dan Gubernur Jakarta untuk periode 1964-1965. (Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya