Eks Napi Sumbangkan Ginjal - Badai Siklon Hudhud Renggut 8 Jiwa

Ingin menebus kesalahan masa lalu, seorang mantan napi di Inggris menjawab permohonan bantuan ginjal dari pasien bernama Sally Ann Grainger.

oleh Liputan6 diperbarui 13 Okt 2014, 17:09 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2014, 17:09 WIB
1 Napi Buronan Lapas Banceuy Ditangkap di Cirebon
(www.klikpositif.com)

Liputan6.com, Inggris - Ingin menebus kesalahan masa lalu dan memulai hidup baru, seorang mantan napi di Inggris menjawab permohonan bantuan ginjal dari seorang pasien bernama Sally Ann Grainger yang dimuat sebuah koran lokal. Berita itu mengawali Jendela Dunia yang ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Senin (13/10/2014).

Wesley Joyce yang pernah masuk penjara karena kasus penyerangan adalah 1 dari 10 orang yang menjawab permohonan Sally. Namun ia satu-satunya yang cocok usai melakukan uji kesehatan. Operasi transplantasi ginjal sang napi kepada pasien di RS Queen Elizabeth Birmingham, Inggris ini pun berlangsung sukses.

Di India, badai Siklon Hudhud menyapu Teluk Benggali dan menyentuh daratan di sebelah tenggara India. Meski ratusan ribu orang sudah dievakuasi sebagai antisipasi, kekuatan angin dan derasnya hujan tetap memakan korban. Sedikitnya 8 orang tewas terkait Siklon Hudhud dan sebagian di antaranya tewas tertimpa pohon tumbang.

Di Texas, Amerika Serikat (AS), perawat yang pernah menangani pasien ebola pertama Amerika Serikat positif terjangkit virus mematikan tersebut. Perawat itu mengenakan pakaian pengaman lengkap yang tertutup rapat saat ia merawat Thomas Eric Duncan.

Namun Jumat 10 Oktober lalu sang perawat mulai merasakan demam dan langsung diisolasi. Sejumlah perawat lantas berunjuk rasa karena Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) menyatakan perawat yang terinfeksi tersebut kemungkinan terjangkit karena melanggar prosedur kerja.

Sementara di Hong Kong, polisi memindahkan barikade besi yang dipasang di kawasan finansial wilayah itu. Alasannya guna mengurangi kemacetan dan meningkatkan keamanan. Pengunjuk rasa tak menghalangi tindakan polisi ini, namun lantas memasang barikade baru.

Di bagian lain lokasi unjuk rasa, pengunjuk rasa terus menuntut pemerintah membatalkan rencana screening kandidat pemimpin Hong Kong 2017.

Baca juga:

Serangga 2 cm Masuk ke Dalam Telinga Seorang Pria

Alat Rusak, 2 Petugas Terayun-ayun di Lantai 19

Ledakan Bom di Irak - Evakuasi Korban Gunung Ontake Dilanjutkan

(Ans)

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya