Liputan6.com, Jakarta - Kepala Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) Muhammad Yusuf mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta. 2 Lembaga inilah yang dimintai tolong oleh Presiden Jokowi untuk memeriksa rekam jejak calon-calon menteri di kabinetnya.
Namun Yusuf enggan membeberkan hasil penelusuran lembaganya itu. Yang jelas, lanjut dia, hasil penelusuran pihaknya melalui tracking rekening atau transaksi-transaksi calon menteri sudah diberikan kepada Jokowi.
"Kan ada 42 nama, sudah ditelusuri dan kami berikan," ujar Yusuf di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (22/10/2014).
Yusuf mengaku, kedatangannya ke kantor Abraham Samad itu bukan untuk bertemu dengan pimpinan KPK. Hari ini, dia datang untuk mengisi acara talk show yang diundang oleh kanal TV KPK.
"(Tadi) Saya tidak bicara dengan pimpinan KPK saya ke kanal TV," ujar Yusuf.
Sementara itu, Presiden Jokowi sudah menyerahkan nama-nama calon menteri untuk ditelusuri rekam jejaknya. Selain KPK, nama-nama calon menteri itu juga diserahkan kepada PPATK.
KPK sendiri menyebutkan memeriksa 43 nama calon menteri. Beberapa nama itu ada yang diberi tanda merah atau kuning. Ketua KPK, Abraham Samad menyatakan, tanda merah atau kuning itu merupakan indikator bagi yang bersangkutan mempunyai resiko tinggi berpotensi terkena masalah kasus korupsi.
Karenanya, KPK tidak merekomendasikan nama-nama yang diberi tanda merah dan kuning itu dipilih menjadi menteri di kabinet Jokowi-JK. (Mut)
Ketua PPATK: Kami Periksa 42 Nama Calon Menteri Kabinet Jokowi
KPK dan PPATK dimintai tolong oleh Presiden Jokowi untuk memeriksa rekam jejak calon-calon menteri di kabinetnya.
diperbarui 23 Okt 2014, 14:32 WIBDiterbitkan 23 Okt 2014, 14:32 WIB
Ada pun cara Ketua PPATK, Muhammad Yusuf, menciptakan kedekatan emosi dengna keluarga tercinta... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Banjir Rob Terjang Pesisir Tablolong NTT, Ribuan Warga Mengungsi
Baru Sadar setelah Salam Ternyata Jumlah Rakaat Sholat Kurang, Bagaimana Buya Yahya?
Asal-usul Reog Ponorogo yang Awalnya Sindiran untuk Raja Majapahit
Polisi Gandeng KNKT dan ATPM Selidiki Penyebab Kecelakaan Maut di Gerbang Tol Ciawi 2
Cara Planet Saturnus Menyelamatkan Bumi dan Tata Surya
Ketua DPR dan Parlemen Italia Sepakat untuk Tingkatkan Hubungan Diplomatik
Jika Ketemu Orang Tidak Sholat Jangan Disuruh Sholat, tapi Begini Caranya Kata Buya Yahya
Cerita tentang Cagar Alam Mutis Timau, Ibu Pemberi Kehidupan Pulau Timor
7 Pemain yang Bersinar usai Tinggalkan Manchester United, Berikutnya Marcus Rashford?
DPR Bisa Rekomendasikan Copot Kapolri hingga Pimpinan KPK, Bentuk Intervensi?
Sejarah Kopitiam, Budaya Ngopi yang Makin Eksis di Indonesia
Pro Kontra Pemulangan Reynhard Sinaga, Menko Yusril: Tugas Negara Beda dengan Sikap Pribadi