Ketua PPATK Laporkan Puluhan Nama Calon Susunan Kabinet ke Jokowi

Tak beberapa lama, Ketua PPATK M Yusuf berjalan menuju mobil, sembari berusaha menghindari kejaran awak media.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 24 Okt 2014, 17:01 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2014, 17:01 WIB
Cara Ketua PPATK Ciptakan Kedekatan Emosi dengan Keluarga
Ada pun cara Ketua PPATK, Muhammad Yusuf, menciptakan kedekatan emosi dengna keluarga tercinta

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) M Yusuf baru saja menyerahkan hasil penelusuran rekam jejak daftar calon susunan kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Laporan disampaikan langsung kepada Presiden Jokowi.

"Ya, baru menyerahkan (laporan penelusuran). Langsung ke Presiden," kata M Yusuf, Jumat (24/10/2014).

Kedatangan PPATK tidak diketahui awak media. Namun, tiba-tiba saja sebuah sedan warna hitam terparkir di depan pintu belakang Kantor Wapres, yang langsung terhubung ke Istana Merdeka.

Tak beberapa lama, Yusuf terlihat berjalan menuju mobil, sembari berusaha menghindari kejaran awak media. Saat ditanya, dia enggan menjelaskan hasil laporan tersebut.

"Saya tidak etik mengomentarinya karena sudah diserahkan ke beliau, ke Presiden. Ada puluhan," tandas Yusuf.

Selang beberapa menit, Ketua Badan Kehormatan PDIP Yasona Laoly masuk mengendarai mobil golf. Saat dikejar awak media, ia menolak anggapan  kehadiran dirinya karena akan dicalonkan di kursi susunan kabinet Jokowi-JK.

"Bukan (urusan menteri), dipanggil soal MPR," ujar dia.

Presiden Jokowi telah mengajukan 43 calon susunan kabinet ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan Analisa dan Transaksi Keuangan (PPATK). 8 Nama di antaranya tidak direkomendasikan KPK.

Langkah Jokowi ini pertama kali dilakukan dari presiden-presiden sebelumnya. Tujuan melaporkan calon susunan kabinet Jokowi-JK ini guna mencegah dan menciptakan pemerintahan bersih. (Mut)






* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya